Ini Tanggapan Pimpinan DPRD Nagekeo Soal Keluhan Warga Maunori
Pengendara bisa memakan waktu berjam-jam dan harus esktra hati ketika melintas. Karena ruas jalan sudah rusak parah.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Ini Tanggapan Pimpinan DPRD Nagekeo Soal Keluhan Warga Maunori
POS-KUPANG.COM | MBAY --Pimpinan DPRD Kabupaten Nagekeo, Yosefus Dhenga, mengaku kebutuhan masyarakat akan fasilitas jalan yang baik, tidak akan diabaikan oleh lembaga DPRD Nagekeo.
"Kebutuhan akan fasilitas jalan yang layak dan memadai merupakan hal penting bagi masyarakat. Jalan yang baik berperan dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan berkendara juga akan memudahkan masyarakat mengangkut hasil bumi untuk dijual ke pasar atau ke daerah lain," ungkap Yosefus, ketika dimintai tanggapan soal keluhan warga Maunori terkait kondisi jalan rusak, Senin (4/11/2019).
Yosefus menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir, sebab kebutuhan tersebut telah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Nagekeo dan DPRD Kabupaten Nagekeo.
"Masyarakat tidak perlu khawatir. Ruas jalan Raja-Maunori akan mulai dikerjakan pada tahun 2020 nanti," ujarnya.
Ia berharap agar prosesnya berjalan aman dan lancar kedepannya sehingga program perbaikan jalan yang dilaksanakan oleh Pemda Nagekeo terealisasi dengan baik.
"Kita harapkan agar semua prosesnya berjalan baik, sehingga hasilnya dapat segera dinikmati oleh masyarakat," ujar Politisi NasDem tersebut.
Sebelumnya, sejumlah warga masyarakat di Kecamatan Keo Tengah meminta perhatian Pemerintah Kabupaten dan DPRD Nagekeo terkait kondisi ruas jalan Raja Kecamatan Boawae menuju Maunori yang kondisinya sudah rusak parah.
Warga mengaku sangat prihatin karena sudah sangat tidak layak untuk dilewati karena sudah banyak lobang dan aspal jalan sudah tidak ada lagi.
Sefrin Waja (27) warga Maunori mengaku sangat susah ketika melintas dari Raja menuju kampungnya di Maunori.
Pengendara bisa memakan waktu berjam-jam dan harus esktra hati ketika melintas. Karena ruas jalan sudah rusak parah.
"Jalan ini sudah lama rusak. Seingat saya sejak awal dikerjakan, ruas jalan ini tidak pernah diberbaiki. Padahal jalan ini menghubungkan Kecamatan Keo Tengah dan kecamatan lainnya, terutama dengan ibu kota kabupaten di Mbay," ungkap Sefrin, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (4/11/2019).
Sefrin mengaku ruas jalan Raja-Maunori yang mengalami kerusakan terparah berada di Desa Raja Selatan dan Desa Kotakeo.
• Antisipasi Kasus DBD - Lurah Bakunase II Fokus Penanganan Sampah
• Dari Biara Kamilian, 10 OGDJ di Sikka Mengalami Kesembuhan
"Jalan yang paling rusak kurang lebih sepanjang 20 km. Ada beberapa titik di lokasi tersebut, aspalnya tidak ada lagi, tinggal batu lepas yang akan sangat membahayakan pengendara,"ungkap Sefrin.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)