Berita Pendidikan

35 Siswa SMP di Kabupaten Ngada Dapat Pelatihan Penanganan Cedera, Ini Yang Dilakukan!

Dosen Prodi PJKR STKIP Citra Bakti Ngada melaksanakan Pengmas di Desa Malanuza dan sasaranya adalah siswa SMP.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Apolonia Matilde
Gordi Donofan
Suasana Pengmas berupa pelatihan penanganan cedera olahraga 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donovan

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Sejumlah dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Prodi PJKR) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Citra Bakti Ngada melaksanakan Pengbadian pada Masyarakat (Pengmas).

Kegiatan Pengmas sasarannya adalah seluruh pelajar SMP di Desa Malanuza, Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada.

Pengmas merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan digelar Jumat (1/11/2019), dengan tema Pelatihan Penanganan Cedera Olahraga Melalui Metode Massage Kepada Pelajar SMP.

Jadi Syarat Pendaftaran CPNS 2019, Begini Tata Cara Membuat SKCK Online, Wajib Lengkapi Dokumen

Ketua Prodi PJKR STKIP Citra Bakti Ngada, Yohanes Bayo Ola Tapo, S.Pd.M.Or, Minggu (3/11/2019), mengatakan, Desa Malanuza menjadi lokasi kegiatan yang mana merupakan tindak lanjut dari MoU antara pihak kampus STKIP Citra Bakti dengan Pemerintah desa tersebut dalam rangka pendampingan serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa ini tentunya.

Kegiatan ini dihadiri 35 siswa serta salah satu guru Penjas dari SMP di desa Malanuza dengan mengambil lokasi kegiatan di SMP Lab School Citra Bakti Ngada.

Datang ke KPK, Ini Jawaban Kapolri Idham Azis Saat Ditanya soal Kasus Novel Baswedan

Yohanes menjelaskan kegiatan ini terdiri dua sesi yakni pemaparan materi serta demonstrasi yang diperagakan oleh dosen serta diikuti oleh masing-masing peserta.

Adapun materi dipaparkan oleh pemateri pertama yakni Yohanes Bayo Ola Tapo, S.Pd.,M.Or selaku koordinator Prodi PJKR, kedua oleh Nikodemus Bate, M.Pd, ketiga oleh Bernabas Wani, M.Pd serta pemateri keempat oleh Yanuarius Ricardus Natal, S.Pd.,M.Or.

Jikom Fest 2019 Memukau, Wadah Kreativitas Mahasiswa Jikom Undana Kupang

"Kegiatan ini mendapat antusias yang tinggi dari setiap peserta kegiatan, yang mana masing-masing peserta saling berdiskusi dan bertanya terkait materi yang telah dibawakan oleh para dosen tersebut," ujarnya.

Yanuarius menjelaskan bahwa kegiatan penanganan cedera melalui metode massage ini penting sekali untuk diberikan kepada setiap pelajar, agar sejak dini mereka paham akan pentingnya menghindari cedera ketika berolahraga maupun setelah berolahraga di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

Divonis Bebas, Sofyan Basir Bisa Jadi Dirut PLN Lagi? Ini Penjelasan Menteri BUMN Erick Thohir

Yanuarius mengatakan salah satu cedera yang paling sering dialami oleh pelajar yakni keseleo, nyeri pada anggota tubuh akibat benturan serta kurangnya pemanasan saat berolahraga dan sebagainya.

"Sebagai salah satu bentuk penanganannya adalah melalui terapi massage tersebut yang bisa mereka lakukan baik terhadap diri sendiri maupun kepada teman-temannya yang mengalami cedera," ungkap Yanuarius.

Ia mengungkapkan kegiatan ini akan terus dilaksanakan kepada seluruh pelajar baik tingkat SMP maupun SMA di Kabupaten Ngada nantinya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved