PSSI Batalkan Debat Calon Ketua, Ini Tanggapan Caketum Duga Ada Upaya Menangkan 1 Pihak

calon Ketua Umum (Caketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Vijaya Fitriasa menduga adanya upaya memenangkan satu di antara caketum untu

Editor: Ferry Ndoen
(ANTARA/HO/PSSI)
Unit bus baru milik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk keperluan tim nasional Indonesia di ajang Asian Games 2018 yang diluncurkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (22/7/2018). 

POS KUPANG.COM -- - Calon Ketua Umum (Caketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Vijaya Fitriasa menduga adanya upaya memenangkan satu di antara caketum untuk tujuan tertentu.

Saat menjadi bintang tamu dalam acara 'Mata Najwa', Rabu (30/10/2019), Vijaya Fitriasa menyinggung nama Komjen Mochamad Iriawan atau kerap disapa Iwan Bule yang juga merupakan caketum PSSI.

Vijaya Fitriasa mengungkapkan PSSI kini cenderung bersikap tertutup.

"PSSI ini saya lihat cenderung tertutup dan tidak transparan gitu," ucap Vijaya.

Nick Kuipers Ungkapkan Perasaannya, Rasakan Pengalaman Pertama Lawan Persija Jakarta, Info

Ia lantas menyinggung tentang kongres PSSI yang akan digelar pada 2 November 2019 mendatang.

Vijaya berharap kongres PSSI dapat berlangsung secara transparan.

"Makanya saya mengimbau sering kali di media supaya dalam kongres kali ini PSSI lebih transparan dan jangan ada silent operation," kata Vijaya.

Menurutnya, pengurus PSSI seolah terburu-buru ingin segera menggelar kongres tersebut.

"Yang saya tangkap seolah-olah pengurusnya ini pengin cepat-cepat selesai kongres dan setelah itu lepas tangan, gitu loh," ungkapnya.

Terkait 'Silent operation' yang dimaksudnya, Vijaya mengungkap satu di antara beberapa contoh.

Ia menyinggung tentang penyelenggaraan kongres PSSI yang terkesan mendadak.

"Contohnya misalnya kita baru dapat undangan kongres baru hari ini, sementara kongres sudah tinggal hari Sabtu kan," ucap Vijaya.

Lebih lanjut, Vijaya menyebut bahwa PSSI juga membatalkan secara mendadak sosialisasi bagi calon pimpinan baru.

Menurutnya, pembatalan tersebut tidak memiliki alasan yang jelas.

"Kemudian sosialisasi yang rencana dilakukan tanggal 26 (Oktober 2019) seluruh kandidat, baik itu calon ketua umum, calon wakil ketua umum, calon Exco (anggota komite eksekutif), kemudian mendadak dibatalkan tanpa ada pemberitahuan dan tanpa ada penjelasan," ucap Vijaya.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved