Gadis asal Malaka NTT Diikat dan Digantung Kepala Desa Dipaksa Mengaku Curi Emas, Viral di Facebook
Gadis asal Malaka NTT Diikat dan Digantung Kepala Desa Dipaksa Mengaku Curi Emas, Video Viral di Facebook
Gadis asal Malaka NTT Diikat dan Digantung Kepala Desa Dipaksa Mengaku Curi Emas, Video Viral di Facebook
POS KUPANG.COM -- Nasib malang dialamai seorang gadis asal Desa Babulu Selatan, Kecamatan Kobalima , Kabupaten Malaka , Nusa Tenggara Timur (NTT)
Ia mengalami Penyiksaan tragis dialami setelah dituduh telah mencuri perhiasan, remaja perempuan berusia 16 tahun disiksa warga setempat.
Remaja perempuan berinisal NB diketahui merupakan warga Desa Babulu Selatan, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.
NB diduga dianiaya Kepala Desa Babulu Selatan, PL , dengan diikat kedua tangannya dan digantung hingga nyaris tewas.
Diketahui video penyiksaan NB viral setelah akun bernama Phutra Mountain membagikannya di akun sosial media Facebook.
Dalam video yang telah dihapus pemiliknya, nampak salah seorang pemuda bertubuh kekar dan tinggi menghujam pukulan ke wajah NB berkali-kali.
• RAMALAN ZODIAK hari Selasa,29 Oktober 2019:Cancer Gaji Naik,Sagittarius Kabar Baik,Leo Tambah Teman
• Terungkapnya Lokasi Persembunyian Pemimpin ISIS Baghdadi Gara-gara Ini, Ada Anak-anak Ikut Tewas
• Baru Pertama Fahri Hamza Puji Jokowi, Era Baru Pemberantasan Korupsi, Bandingkan Presiden Sebelumnya
• RESMI,Pembukaan Pendaftaran Online CPNS Mulai 11 November 2019, Pemerintah Siapkan 197.111 Formasi
• Artis Angela Gilsha Dipukul dan Dijambak Saat Saat Karnaval di Lubuklinggau, Bodyguard Tak Berdaya
NB dianiaya karena dituduh telah mencuri cincin emas milik seorang warga di Desa Beitahu .
Sementara korban diketahui dalam kondisi tak berdaya karena masih dalam posisi terikat.
Aksi tersebut diketahui dilakukan oleh kepala desa dan sejumlah warga setempat.
Aksi tersebut juga disaksikan oleh keluarga NB.
Tribunstyle.com merangkum dari berbagai sumber, peristiwa memilukan ini terjadi pada Rabu malam (16/10/2019).
Aksi kejam tersebut berlangsung hingga pagi (17/10/2019).
Sumber lain menjelaskan, aksi kejam penganiayaan tersebut dipimpin oleh Kades Babulu Selatan, Paulus Lau dan Margareta Hoar.
NB disiksa dengan cara tidak manusiawi, lantaran NB tidak mengaku akan perbuatannya.
