Sinode GMIT XXXIV Tetapkan Ketua Baru, Ini Harapan Ketua Klasis Semau
Pdt Jois R Tulle (37), Ketua Majelis Klasis Semau mengungkapkan bahwa para calon ketua dan calon pengurus Sinode GMIT Periode 2019-2023 y
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pdt Jois R Tulle (37), Ketua Majelis Klasis Semau mengungkapkan bahwa para calon ketua dan calon pengurus Sinode GMIT Periode 2019-2023 yang ikut dalam pemilihan merupakan orang-orang terbaik. Mereka telah dipersiapkan untuk membawa Sinode GMIT lebih baik kedepannya.
"Mereka adalah orang-orang terbaik, dan GMIT sudah mempersiapkannya agar kedepan lebih bagus," ujar Pdt Jois R Tulle kepada wartawan pada Selasa (22/10/2019).
• Sinode GMIT XXXIV Tetapkan Ketua Baru, Ini Harapan Ketua Klasis Alor
Pdt Dr Mery Kolimon yang terpilih kembali menjadi Ketua Sinode GMIT untuk periode keduanya, diharapkannya dapat membawa GMIT lebih baik.
Dalam persidangan dengan agenda pemilihan ketua dan pengurus Sinode GMIT periode 2019-2023 yang berlangsung pada Selasa tersebut, Pdt Dr Mery Kolimon mengungguli Pdt Eben Nuban Timo sebagai ketua.
Pdt Jois mengungkapkan, dengan kepengurusan Sinode GMIT yang baru, diharapkan agar dapat membawa GMIT lebih baik khususnya dalam isu isu yang menjadi konsen GMIT.
• Lihat Cuplikan Gol, Hasil Akhir Bali United vs Badak Lampung FC, Tuan Rumah Menang Telak 3-0
"Sepanjang empat tahun ada banyak isu yang menjadi konsen GMIT, baik isu lokal, nasional maupun global. Dan GMIT selalu konsen untuk isu tersebut, seperti lingkunagan, kemanusian, kebencanaan, pendidikan serta ekonomi," ungkap Pdt Jois.
Untuk konteks jemaat di Semau, lanjut Pdt Jois, telah ditetapkan dalam persidangan untuk merumuskan program pelayanan yang berhubungan dengan ekowisata, destinasi wisata serta pemberdayaan ekonomi dan pendidikan.
Dan untuk bidang pendidikan, lanjutnya, diharapkan mendapat perhatian ekstra dari Sinode GMIT untuk berkontribusi maksimal dalam pengembangan jemaat di Semau.
"Pendidikan merupakan salah satu perhatian GMIT, jadi melalui badan pendidikan dan yayasan diharapkan dapat berkontribusi nyata dalam pengembangan jemaat. Ya, diminta untuk lebih maksimal termasuk mengelolah persekolahan GMIT," tegasnya.
Ia juga mengatakan bahwa pergulatan sepanjang persidangan Sinode adalah ruang bagi para jemaat untuk mencari dan menemukan kehendak Tuhan.
Persidangan Sinode GMIT XXXIV/2019 dilaksakan sejak 15 hingga 22 Oktober 2019 dengan mengusung tema "Roh Tuhan menjadikan dan membarui segenap ciptaan" dan sub tema Roh Tuhan berkuasa atas gereja, masyarakat dan pendeta.
Pembukaan persidangan ditandai dengan pemukulan gong oleh ketua Sinode GMIT Pdt Dr Mery Kolimon dalam ibadat pembukaan pada 15 Oktober 2019. Hadir dalam acara pembukaan Ketua Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Dr. Henriette Tabita Hutabarat-Lebang, Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Forkopimda serta undangan. (hh)