Simak Harapan Warga Wangkung untuk Layanan Air Minum Bersih

perluasan wilayah pelayanan ke wilayah Cumbi, Wangkung dan Dalo, Kecamatan Ruteng, Manggarai menyebabkan kebutuhan air pun meningkat.

Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
PERUMDA TIRTA KOMODO/DOK
Warga menimba air dari sambungan rumah yang dibangun Perumda Air Minum Tirta Komodo melalui skema Hibah MBR. 

Simak Harapan Warga Wangkung untuk Layanan Air Minum Bersih

POS-KUPANG.COM|RUTENG--Debit sumber mata air Wae Lerong yang menurun pada musim kemarau mengakibatkan pelayanan air minum Perumda Air Minum Tirta Komodo ke Kecamatan Ruteng digilir.

Selain itu, perluasan wilayah pelayanan ke wilayah Cumbi, Wangkung dan Dalo, Kecamatan Ruteng, Manggarai menyebabkan kebutuhan air pun meningkat.

Perumda Air Minum Tirta Komodo Kabupaten Manggarai pun melakukan penggiliran air di IKK Cancar agar distribusi air bisa merata kepada masyarakat pelanggan.

Warga Wangkung, Kecamatan Ruteng memaklumi penggiliran yang dilakukan Perumda Tirta Komodo sembari berharap pelayanan air minum di tempat mereka bisa meningkat ke depan.

"Tidak apa-apa bergilir karena musim kemarau, yang penting kami diberitau," ujar Daria Ndut, warga Wangkung, Desa Pong Murung kepada wartawan, Senin (21/10/2019) siang.

Dia berharap, pelayanan Perumda Air minum Tirta Komodo bisa memadai dalam melayani masyarakat Kecamatan Ruteng khususnya di Cumbi, Wangkung dan Dalo.

Senada dengan Daria, warga Wangkung lainnya bernama Maria mengharapkan agar pemerintah bisa menemukan solusi agar pelayanan air minum bersih tidak bergilir lagi.

Jasa Pater Wasser SVD

Untuk kebutuhan air minum bersih Warga Cumbi dan Wangkung sudah sejak lama menikmati air bersih yang dibangun misionaris Societas Verbi Divini Ernest Wasse.

Sumber mata air yang dimanfaatkan adalah Wae Rani yang berada di hutan Poco Likang yang terletak di bagian selatan Cumbi dan Desa Pong Murung.

Infrastruktur air minum bersih ini dibangun sejak tahun 1980-an dan bertahan sampai saat ini.

Sumber mata air Wae Rani juga dimanfaatkan untuk Program Pamsimas dan jaringan perpipaan yang dibangun melalui skema dana desa.

Namun, menurut Marselinus Bara, warga Desa Pong Murung, pengelolaan air dari sumber mata air Wae Rani peninggalan Pater Ernest Wasser yang dilakukan kelompok swadaya seringkali air macet dan tidak terbagi dengan adil.

Ia menuturkan, sewaktu Pater Wasser masih mengelola Wae Rani, air sangat lancar. Saat ini banyak kebocoran di daerah Cumbi, sehingga air jadi berkurang.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved