Ustadz Abdul Somad Mundur dari PNS UIN Suska Riau Karena Alasan Tertentu, Begini Sikap Rektorat
Ustadz Abdul Somad mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau di Pekanbaru.
Cerita Ustadz Abdul Somad Mundur dari PNS UIN Suska Riau Karena Alasan Tertentu, Begini Sikap Rektorat
POS-KUPANG.COM - Ustadz Abdul Somad mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau di Pekanbaru.
Kabar tersebut dibenarkan Rektor UIN Suska Riau Akhmad Mujahidin.
"Informasi terkait pengunduran diri, izin saya menyebut nama lengkapnya, saudara H Ustadz Abdul Somad Batubara Lc D.E.S.A, benar adanya," kata Akhmad saat ditemui Kompas.com di Pekanbaru, Kamis (17/10/2019).
Surat pengunduran diri disampaikan secara resmi ke Rektorat UIN Suska Riau, yang ditulis dengan tulisan tangan di atas materai tertanggal 24 Juli 2019.
Sedangkan surat itu sampai ke rektorat pada 8 Oktober 2019.
Akhmad kemudian memanggil beberapa pejabat di rektorat untuk melakukan musyawarah.
"Kita hubungi yang bersangkutan (Ustadz Abdul Somad), tapi tidak menjawab dan WA (WhatsApp) enggak balas," ujar Akhmad.
Selanjutnya, pada Rabu (16/10/2019), pihak kampus menggelar rapat tim pembina kepegawaian, terdiri dari rektor, wakil rektor, dan seluruh dekan, serta ketua senat.
Hasil rapat itu, disepakati untuk mengeluarkan surat panggilan meminta klarifikasi dari Ustadz Abdul Somad.
"Proses adminitrasi terus berjalan, sampai mendapat klarifikasi dari Ustadz Abdul Somad," kata Akhmad.
Surat panggilan pertama yang dilayangkan berlaku selama tujuh hari kerja.
Sehingga rektor berharap pada Rabu (23/10/2019) mendatang, Abdul Somad bisa memenuhi panggilan tersebut.
Pemanggilan melalui surat akan dilakukan sebanyak tiga kali.
Akhmad mengungkapkan, penceramah kondang Riau itu mengundurkan diri hanya satu alasan saja, yakni karena kesibukan, tidak ada yang lain.
"Karena beliau (sebelumnya) mengatakan, sampai tahun 2021 jadwal beliau sangat padat (ceramah), baik dalam maupun luar negeri. Jadi alasannya cuma sibuk, itu saja," ujar dia.
Terlebih, saat ini Abdul Somad sedang kuliah S3 di Sudan.
Setelah Ustadz Abdul Somad mundur sebagai PNS UIN Suska Riau, Akhmad mengatakan, langkah pertama yang ia lakukan yaitu melapor ke Sekretaris Jenderal Kemenag Pusat.
"Pak Sekjen (Kemenag) menjawab, 'mengundurkan diri dari PNS adalah hak semua PNS. Jadi diproses saja', kata Pak Sekjen. Ya sudah kita lakukan proses," ujar Akhmad.
Setelah dilakukan tiga kali pemanggilan tidak dipenuhi, maka pihak rektorat akan mengambil keputusan sesuai mekanisme yang ada.
Di balik itu, Akhmad mengaku keberatan melepaskan Abdul Somad dari UIN Suska Riau.
Apalagi, Abdul Somad sudah mengajar di UIN Suska Riau sejak tahun awal 2019.
"Selain administrasi, kita juga memiliki semacam hubungan batin. Saya pikir rektor sebagai orang Riau yang bertugas keseharian di Riau, suasana batin kita sama. Dengan masyarakat Riau pada umumnya, kita mencintai Ustadz Abdul Somad dengan kelebihan dan kekurangannya. Beliau mengangkat nama baik Riau di mana pun dia berada," ungkap Akhmad.
Banyak pihak yang menyayangkan pengunduran diri Abdul Somad dari UIN Suska Riau.
"Tapi kalau beliau sudah mundur, tidak ada pertimbangan lain, tentu administrasi akan berjalan juga. Memang banyak orang yang menyesali dan menyayangkan. Karena beliau itu sudah amazing man. Dihalu-halukan kalau bahasa melayu atau diharapkan di seluruh negeri," ucap Akhmad.
Sebelumnya diberitakan, Ustadz Abdul Somad (UAS) dilaporkan sebuah organisasi kemasyarakatan, Brigade Meo Nusa Tenggara Timur ( NTT) ke Polda NTT, Sabtu (17/8/2019) siang.
Laporan itu terdaftar dalam nomor LP/B/290/VIII/RES.1.24/2019/SPKT Polda NTT, terkait video ceramah UAS yang dinilai menyinggung agama lain.
"Kita laporkan soal video (dugaan) penodaan agama oleh Ustadz Somad yang lagi viral di media sosial," ungkap Ketua Umum Brigade Meo Yacobis Mercy Siubelan, kepada sejumlah wartawan di Mapolda NTT.
Menurut Mercy, alasan pelaporan itu menyusul beredar video dugaan penodaan terhadap simbol agama Kristen.
Meski telah dilakukan klarifikasi oleh UAS, tapi menurut Mercy proses hukum tetap berjalan.
Pihaknya menyayangkan ceramah UAS yang disebut telah memprovokasi.
Sementara Ustadz Abdul Somad menegaskan bahwa potongan video ceramahnya yang viral di media sosial diambil kala ia berceramah di hadapan umat Islam.
Abdul Somad yang akrab disapa UAS merasa dirinya tidak perlu meminta maaf atas ucapannya dalam video tersebut karena ucapannya dalam video itu dperuntukkan bagi umat Islam.
"Saya menjelaskan tentang akidah agama saya di tengah komunitas umat Islam di dalam rumah ibadah saya. Bahwa kemudian ada orang yang tersinggung dengan penjelasan saya, apakah saya mesti meminta maaf?" kata UAS di Kantor MUI, dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Rabu (21/8/2019).
UAS menuturkan, hal yang disampaikan dalam ceramahnya itu didasarkan pada ajaran agama Islam.
Oleh karena itu, ia heran bila ada orang yang merasa tersinggung dengan isi ceramahnya.
"Otomatis orang luar yang mendengar itu tersinggung atau tidak? Tersinggung. Apakah perlu saya meminta maaf? Ajaran saya, kalau saya minta maaf berarti ayat itu mesti dibuang, ngawur gitu?" ujar UAS.
Ia melanjutkan, dirinya pun tak bisa menghalangi orang lain menyebarkan isi ceramahnya melalui media sosial.
"Tak mungkin saya tanya satu-satu, matikan HP, matikan HP. Saya di mana-mana ceramah, HP orang hidup, mau merekam, tak bisa saya larang itu," kata dia.
Sumber: Kompas.com