Ini 6 Menteri yang Pantas Didepak dari Kabinet Jokowi 2, Faisal Basri Sebut Rini Ngaco Terus

Ini 6 Menteri yang Pantas Didepak dari Kabiner Jokowi 2, Faisal Basri Sebut Rini Ngaco Terus

Editor: Alfred Dama
AP IMAGES / DITA ALANGKARA
Indonesian President Joko Widodo, front row center, and his deputy Jusuf Kalla, front row second right, pose for photographers with the newly appointed cabinet ministers after their the inauguration ceremony at the presidential palace in Jakarta, Indonesia, Monday, Oct. 27, 2014. 

5. Andi Amran Sulaiman

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai pertemuan dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2017).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai pertemuan dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2017). (Pramdia Arhando Julianto/Kompas.com)

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman Inspeksi Mendadak (Sidak) ke gudang beras Bulog Sub Divre Kediri, Rabu (9/10/2019). (Ist)Menurut Faisal, Amran Sulaiman layak diganti karena defisit pangan yang terjadi di Indonesia meningkat.

"Kebetulan saya baru ada acara dengan pembicara dari (Kementerian) Pertanian. Dia kerap melakukan misleading. Wah, kita udah ekspor. Padahal ekspornya 10 ton," ujar Faisal.

Alasan terakhir kenapa Amran tidak layak dipertahankan adalah memfasilitasi pembangunan pabrik gula milik sepupunya.

"Ada di Tempo. Namanya Haji Isam. Pabriknya belum ada, lahannya sudah ada tapi belum ditumbuhi tebu, tapi sudah dapat fasilitas impor gula karena impor gula lezat," kata dia.

6. Luhut Binsar Pandjaitan

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. (TRIBUNJATIM.com/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI)

Nama menteri terakhir yang disebut Faisal wajib diganti adalah Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan

Padahal, Luhut merupakan orang dekat sekaligus tangan kanan Presiden Jokowi.

"Etika kurang, tapi bukan salah dia, salah yang memberikan otoritas ya."

Menurut Faisal, Luhut diberikan keleluasaan untuk mengurus mobil listrik, baterai, duta investasi ke mana-mana, hingga kemudian mengambil alih.

"Namanya Menko, mengoordinasikan kementerian-kementerian di bawahnya agar tidak tumpang tindih atau serasi. Kalau dia mengambil alih tugas menteri," kata Faisal.

"Ya misalnya Pelabuhan Kuala Tanjung tidak laku, dibikinlah konsep agropolitan, tapi datangnya dari sana bukan dari Kementerian Pertanian," beber Faisal. (Tribunnews.com/Sri Juliati)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 6 Menteri yang Tidak Layak Dipertahankan di Kabinet Jokowi 2, Faisal Basri Sebut Rini Ngaco Terus, 

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved