Cerita Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin di Pos Kupang: Dari Sekolah Katolik, Radikalisme &Terorisme;

Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Drs H Hamidin mengungkap cerita masa kecil hingga penugasan sebagai anggota Polri.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/RYAN NONG
Kapolda NTT Irjen Pol Drs Hamidin saat mengunjungi kantor redaksi Harian Pos Kupang pada Rabu (16/10/2019). 

Cerita Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin di Pos Kupang :  Dari Sekolah Katolik Hingga Radikalisme dan Terorisme

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Drs H Hamidin mengungkap cerita masa kecil hingga penugasan sebagai anggota Polri.  

Dalam kunjungan di kantor redaksi Harian Umum Pos Kupang pada Rabu (16/10/2019) pagi, jenderal polisi bintang dua bercerita bahwa ia pernah bersekolah di sekolah katolik saat masa kecil di kampung halamannya, Sumatera Selatan. 

Ia mengaku, meski demikian sebagian besar teman sekolahnya beragama muslim, bahkan ada yang telah menjadi pemuka agama. Sehingga baginya, keberagaman dan toleransi bukanlah sebuah hal yang baru. 

Selama aktif menjadi anggota polisi, jelasnya, hampir semua tugas dan tanggung jawabnya dilaksanakan pada tataran operasional. Lulusan Akpol 1987 ini lebih banyak berpengalaman dalam bidang Brigade Mobil.

Dari jabatan Kasat Brimob Polda Sulawesi Utara pada 2000 hingga Direktur Pencegahan BNPT pada 2015 dan Deputi III Bidang Kerja Sama Internasional BNPT pada 2017 ia laksanakan. Terakhir, sebelum menjabat Kapolda NTT pada 2 September 2019 silam, Irjen Hamidin selama delapan bulan menjabat Kapolda Sulawesi Selatan.

"Kehidupan saya selama menjadi Polisi lebih banyak pada tataran operasional," katanya. 

Selama memegang jabatan-jabatan tersebut, banyak prestasi dan kasus atensi yang ditangani. Mulai dari menjadi Kapolsek pertama untuk pos perbatasan di Entikong Kalimantan Barat saat ketegangan antar Indonesia dan Malaysia, memimpin operasi Poso saat menjabat Kasubden Penindak Densus 88, menangani kasus Antasari Azhar saat menjabat Kapolres Metro Tangerang juga menangani demonstrasi Kerbau SiBuYa saat bertugas sebagai Kapolres Metro Jakarta.  

Jenderal polisi bintang dua ini mengatakan, meski sebagai pejabat polisi aktif, ia tetap melakukan hobinya untuk melukis. Namun demikian, hobi melukis tersebut biasanya lebih mudah dilakukan saat tingkat stres terhadap pekerjaan tinggi di tempat tugas.

"Saya hobi melukis, jadi pada saat menjadi Kapolda Sulsel, pada saat stressor tinggi menjelang tidur saya melukis dalam tempo satu jam dan paginya saya finalkan dan hasilnya bagus," ujarnya. 

Tetapi di NTT, katanya, ia sulit menyalurkan hobinya untuk melukis tersebut. 

"Di sini suasananya tenang mungkin lukisan itu saya tinggalkan," tambah putera Pagaralam Sumatera Selatan itu. 

Sebagai perwira yang memiliki basic penanganan terorisme, Irjen Pol Hamidin dengan mudah membedah dan memetakan terorisme indonesia. 

"Bicara radikalisme dan terorisme hari ini, tidak hanya menimpa kelompok tertentu yang basically sudah radikal, tetapi ancaman ini bisa datang juga di tengah tengah keluarga dan kelompok," ujar kelahiran 17 Oktober 1962 ini.

Ia mengatakan, penyebaran radikalisme dan terorisme dari waktu ke waktu mengalami perubahan, baik sejak zaman pasca kemerdekaan hingga zaman bom bali dan saat ini.  

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved