Abdul Muni Lari Terbirit Lihat Massa Bawa Parang dan Senso, Detik-Detik Mencekam Kerusuhan Wapena

Abdul Muni Lari Terbirit Lihat Massa Bawa Parang dan Senso, Detik-Detik Mencekam Kerusuhan Wapena

Editor: Bebet I Hidayat
via Tribun Wiki
Abdul Muni Lari Terbirit Lihat Massa Bawa Parang dan Senso, Detik-Detik Mencekam Kerusuhan Wapena 

"Setelah situasi mulai aman, saya dibawa mengungsi lagi di Kodim Wamena selama 5 hari, selanjutnya mengungsi di Yonif 751/R di Sentani Jayapura selama 2 hari," bebernya.

6. Abdul Muni Akhirnya Pulang ke Pamekasan

Lalu, Kamis, 3 Oktober 2019 pukul 05.00 WIB, Abdul Muni dibawa pulang dengan menggunakan pesawat Hercules TNI-AU dan mendarat di Lanud Malang Pukul 16.00 WIB.

"Ketika sampai di Malang, saya menginap di rumah saudara saya dan tanggal 4 Oktober 2019 pukul 15.00 WIB saya tiba di rumah," paparnya.

Tak hanya itu, kata Abdul Muni semua harta bendanya yang ada di Kampung Hom-Hom, Wamena, habis terbakar.

"Saya tinggal di Wamena kurang lebih sekitar 2 tahun, bekerja sebagai pedagang. Tapi sebelum saya ke Wamena, saya sempat bekerja di Kalimantan juga sebagai pedagang," ucapnya.

Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019). Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, dan beberapa kios masyarakat pada aksi berujung ricuh yang diduga dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang mengeluarkan kata-kara rasis di sekolah.
Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019). Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, dan beberapa kios masyarakat pada aksi berujung ricuh yang diduga dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang mengeluarkan kata-kara rasis di sekolah. ((AFP/VINA RUMBEWAS))

Untuk saat ini, Abdul Muni mengaku masih trauma berat atas insiden Kerusuhan di Wamena.

Sebab pada saat Kerusuhan, dirinya dikejar dan diancam akan dibunuh oleh warga pribumi.

Akan tetapi, ia bisa menyelamatkan diri dengan terjun ke sungai dan bersembunyi di semak-semak hutan.

"Warga Pamekasan lainnya masih ada yang terdampak Kerusuhan di Wamena, tapi saya tidak tahu pasti jumlahnya," tandasnya. (Kuswanto Ferdian)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved