Tokoh PDIP yang Juga Ketua DPRD Sampaikan Kabar Duka Saudara Sepupunya Wafat, INNALILLAHI!
INNALILLAHI! Kabar Duka, Tokoh PDIP yang juga Ketua DPRD Mengabarkan Saudara Sepupunya Meninggal Dunia
POS-KUPANG.COM - Tokoh PDIP yang juga Ketua DPRD Mengabarkan Saudara Sepupunya Meninggal Dunia
Ya Kabar Duka datang dari keluarga besar Ketua DPRD Bangka Tengah Me Hoa.
Sepupunya, Devi Willianto ditemukan terkapar di Jalan Soekarno Hatta atau biasa disebut Jalan Koba, Minggu (5/10/2019).
Tak lama setelah dibawa ke rumah sakit, Devi meninggal dunia.
Luka parah di tubuhnya membuat nyawa pria tersebut tak tertolong.
• VIDEO: Hal Paling Dirindukan Mantan Darimu Berdasarkan Zodiak
• Normalkah Sudah Punya Pasangan Tapi Masih Mimpi Berselingkuh?
Me Hoa, Politisi PDIP yang Kini Menjabat Sebagai Ketua DPRD Bangka Tengah (bangkapos.com/Jhoni Kurniawan)
Me Hoa membenarkan kejadian nahas itu menimpa sepupunya.
Dia sangat berduka atas kehilangan korban yang masih muda dan meninggalkan seorang istri.
Me Hoa membagikan kabar sedih itu di Facebook miliknya.
Tampak foto korban mengenakan baju pengantin dan dikelilingi keluarga besar.
Me Hoa saat dihubungi bangkapos.com, mengatakan jika Devi Willianto adalah sepupunya.
Dia masih sempat meminta maaf kepada wartawan bangkapos.com karena harus membatalkan jadwal wawancara eksklusif yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
Lantaran ia harus melayat sang sepupu tercinta.
"Bang, Senin belum bisa, mau melayat sepupu, dak pas momennya, setelah tanggal 20 aja ya," ujar Mehoa (6/10/2019) via WhatsApp.
Ketua DPRD yang baru dua hari dilantik ini pun mengirimi wartawan bangkapos.com screenshoot status di akun Facebooknya.
Isi di dalam status tersebut terlihat Mehoa mengucapkan turut berbela sungkawa atas kecelakaan tunggal yang menyebabkan sepupunya meninggal dunia.
"Semoga Tenang dan Mendapat Tempat di Surga tuk Devi, Semoga Istri 'kuat', Semua Keluarga menyayangimu. Mehoa mewakili Keluarga Besar Devi (Sepupu Me) mengucapkan Trimakasih atas segala ucapan duka cita Kawan2 Semua, Mohon maafkan Devi jika ada kesalahan selama hidup di dunia ini.," ujar Mehoa, dalam status di akun facebook miliknya.
Kecelakaan tunggal di depan Bangka Asri Jalan Sukarno Hatta Desa Dul Kec. Pangkalan baru Bangka Tengah, merenggut nyawa Devi Willianto, Minggu (6/10/2019).
Devi Willianto yang merupakan warga Jalan Basuki Rachmat Kecamatan Bukit Intan Kota Pangkalpinang, mengalami laka tunggal pada Sabtu (5/10/2019) sekitar pukul 18.30.
Saat kejadian korban Devi Willianto mengendarai sepeda motor Yamaha R15, melaju dari arah GIANT menuju ke arah Hotel Novotel Sartika.
Kasat Lantas Polres Pangkalpinang AKP Nicodemus Brahmana mengungkapkan, korban Devi Willianto mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.
"Korban ini tiba-tiba kehilangan kendali dan menabrak pohon di pinggir trotoar korban jatuh ketengah jalan. Sedangkan motor korban terpental, diduga korban Devi Willianto membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi," ujar AKP Nicodemus Brahmana.
Nahas akibat Kecelakaan tunggal tersebut, korban Devi Willianto harus menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan menuju RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang.
"Untuk korban meninggal dunia dalam perjalanannya menuju rumah sakit," tambahnya.
Me Hoa, Politisi PDIP (tengah) yang Didapuk Menjadi Ketua DPRD Bangka Tengah 2019-2024 Saat Bercengkrama Dengan Warga (dok)
Sementara itu untuk sepeda motor Yamaha R15 milik korban Devi Willianto, kondisinya sudah hancur pada bagian depan dan belakang sepeda motor.
Sepeda motor Yamaha R15 warna hitam bagian lampu depan sudah hancur, dan bagian jok sebelah kiri juga mengalami kerusakan parah.
Saat ini sepeda motor milik korban Devi Willianto dibawa ke kantor Sat Lantas Polres Pangkalpinang, untuk dijadikan barang bukti dalam kejadian Kecelakaan tunggal ini. (BangkaPos.com)
DPRD TTS Desak Bupati Tahun Berikan Sanksi Kepada Kabag Umum dan Walpri, Buntut Kecelakaan Mobil Plat Merah
POS-KUPANG.COM|SOE -- Ketua DPRD TTS, Marcu Mbau menyayangkan penggunaan mobil dinas berplat nomor polisi DH 11 WU oleh Walpri Bupati Tahun, Bripka Donal Serang untuk keperluan pribadi dan dikendarai dalam keadaan mabuk sehingga mengalami kecelakaan tunggal di Desa Skinu pada Jumat (27/9/2019) pagi.
Menurutnya, mobil plat merah seharusnya digunakam untuk pelaksanaan tugas pelayanan publik bukan untuk keperluan pribadi. Apa lagi digunakan dalam keadaan mabuk sehingga menyebabkan kecelakaan.
Dirinya juga mempertanyakan pihak yang memberikan mobil dinas tersebut sehingga bisa digunakan oknum Walpri untuk keperluan pribadi.
"Bupati harus ambil tindakan tegas untuk pihak yang memberikan mobil negara kepada bukan ASN untuk keperluan pribadi lagu. Selain itu, Walpri yang menyalahgunakan mobil negara juga harus diberikan sanksi. Jangan sampai ada pembiaran," ungkap Marcu kepada pos Kupang. com, Jumat (27/9/2019) malam melalui sambungan telepon.
Dirinya meminta agar biaya perbaikan mobil tersebut harus dibeban kepada pihak yang menggunakan mobil negara untuk keperluan pribadi tersebut.
Dirinya dengan tegas melarang uang dari APBD digunakan untuk memperbaiki mobil mantan asisten II Setda TTS tersebut.
"Saya tegaskan tidak boleh ambil uang dari APBD untuk perbaikan mobil itu. Pihak yang pakai mobil itu sampai rusak yang harus perbaiki pakai uang pribadi," tegasnya.
Hal senada diungkapkan ketua fraksi Demokrat DPRD TTS, Maksi Lian. Dirinya menyayangkan penggunaan mobil dinas untuk keperluan pribadi Walpri Bupati Tahun.
Apa lagi, diduga kuat mobil negara tersebut mengalami kecelakaan akibat dikendarai dalam keadaan mabuk.
Ia meminta agar biaya perbaikan mobil tersebut harus ditanggung pihak yang menyalahgunakan mobil negara tersebut dengan uang pribadi dan tidak boleh dibebankan kepada APBD.
Bupati Tahun juga diminta untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan mobil plat merah agar tidak kecolongan lagi.
"Ini sudah jelas-jelas melanggar aturan, mana mobil dinas dipakai untuk keperluan keluarga di Malaka. Oleh sebab itu, yang pakai mobil itu yang harus memperbaikinya dengan uang pribadi, tidak boleh dibebankan kepada APBD. Insiden ini harus jadi pembelajaran untuk Pemda TTS agar lebih meningkatkan pengawasan dalam penggunaan mobil dinas," pinta Maksi.
Informasi yang dihimpun pos Kupang dari salah seorang tenaga medis di puskesmas weoe yang melakukan penanganan medis kepada 7 orang korban kecelakaan tunggal di Desa Skinu, diketahui jika para korban dalam pengaruh alkohol (mabuk) saat dibawa ke Puskesmas Weoe.
Untuk diketahui, Walpri Bupati Tahun, Bripka Donald Serang, yang merupakan anggota Polres TTS meminjam mobil plat merah milik Pemda TTS dengan plat nomor polisi DH 11 WU pada hari Kamis untuk menghadiri acara keluarga di Malaka.
Mirisnya, aksi Walpri Bupati TTS ini dilakukan tanpa sepengetahuan atau ijin Bupati TTS, Egusem Piether Tahun yang saat itu sedang berada di luar daerah.
Bupati Tahun baru mengetahui jika mobil negara tersebut digunakan untuk keperluan pribadi dan mengalami kecelakaan tunggal di batas kabupaten TTS dan Malaka tepatnya desa Skinu, Kecamatan Toianas pada Jumat (27/9/2019) siang. (Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Kabar Duka dari Ketua DPRD Bangka Tengah yang Baru Dilantik, Me Hoa: Mau Melayat Dulu, https://bangka.tribunnews.com/2019/10/06/kabar-duka-dari-ketua-dprd-bangka-tengah-yang-baru-dilantik-me-hoa-mau-melayat-dulu?page=all.
Penulis: Muhammad Rizki
Editor: Alza Munzi