Terpidana Kasus Narkoba Dorfin Felix Bikin Pusing Sipir Lapas Mataram, Begini Perilakunya di Penjara

Terpidana Kasus Narkoba Dorfin Felix Bikin Pusing Sipir Lapas Mataram, Begini Perilakunya di Penjara

KOMPAS.com/FITRi R
Ketahuan saat berusaha kabur dari sel tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mataram, Dorfin Felix (43), narapidana warga negara asing asal Perancis yang kini menempati sel isolasi. 

Terpidana Kasus Narkoba Dorfin Felix Bikin Pusing Sipir Lapas Mataram, Begini Perilakunya di Penjara 

POS-KUPANG.COM - Terpidana Kasus Narkoba Dorfin Felix Bikin Pusing Sipir Lapas Mataram, Begini Perilakunya di Penjara 

Napi Dorfin Felix beberapa kali berusaha kabur dari penjara dengan cara membobol tembok.

Namun aksinya itu selalu diketahui petugas Lapas Mataram

Pria berusia 43 tahun itu adalah warga negara asing asal Perancis yang terbukti memiliki narkoba sehingga diproses hukum. 

Petugas lembaga pemasyarakatan Mataram berhasil menggagalkan upaya Dorfin Felix (43), narapida kasus narkoba asal Perancis untuk kabur dari sel tahanan.

Seperti dilansir dari Kompas.com, Dorfin Felix (43), narapida kasus narkoba asal Perancis, kembali berusaha kabur dari Lapas Mataram dengan menjebol tembok, Minggu (30/9/2019).

Namun, aksi nya itu digagalkan petugas lapas.

Kalapas Mataram Tri Saptono Sambudji mengatakan, rencana kaburnya Dorfin diketahui setelah petugas yang berjaga pada Minggu pukul 18.30 Wita, mendengar suara aneh di tembok sel isolasi yang ditempati Dorfin.

"Setelah dicek kok ada tembok yang agak terbuka. Akhirnya anggota kami koordinasi lapor ke komandan jaga. Kebetulan saya juga ada dan langsung mengecek suara aneh itu dan mengecek lubang di sel isolasi. Langsung kita geledah semua kamar Dorfin," ujar Saptono, Jumat (4/10/2019).

Dorfin bahkan telah membuat lubang selebar 25 sentimeter.

Namun, lubang itu belum bisa digunakan oleh Dorfin karena terlalu sempit untuk kabur.

Dorfin membobol tembok menggunakan terali besi yang sudah tua.

"Terali besi digunakan oleh Dorfin membobol tembok dan menggunakan batu berdiameter 10 sentimeter. Dorfin melapisi besi dengan kain agar proses pembobolan tembok tidak terdengar petugas dan tahanan lain," ujar Soptono.

Saptono mengatakan, Dorfin tergolong narapidana beresiko tinggi, sehingga ditempatkan di sel isolasi.

Pihaknya berencana mengirim Dorfin ke sel tahanan super maksimum security yang ada di Nusakambangan.

Namun, karena kasus Dorfin masih belum selesai karena ada pengajuan kasasi, maka Dorfin belum bisa dipindahkan.

Pemindahannya harus melalui prosedur Direktorat Jendral Kemasyarakatan.

"Jika kasasi sudah turun langsung kami akan mempercepat berita acara pelaksanaan eksekusi dan segera bersurat agar Dorfin segera dipindahkan ke Nusakambangan," kata Saptono.

Sebelumnya diberitakan, Dorfin narapidana kasus kepemilikan 2,4 kilogram sabu divonis hukuman seumur hidup.

Vonis itu lebih berat dari tuntutan jaksa yaitu 20 tahun penjara.

Dorfin melakukan banding ke Pengadilan Tinggi Mataram, yang akhirnya menganulir hukuman seumur hidup menjadi 19 tahun penjara.

Dorfin mengakui pernah kabur dari sel Polda NTB pada 20 januari 2019. Dia ditangkap pada 1 Februari setelah 12 hari kabur ke hutan Pusuk, perbatasan Lombok Barat dan Lombok Utara.

Dia berusaha mendapatkan kapal untuk keluar dari Lombok.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lagi, Dorfin Felix Coba Kabur dari Lapas, Jebol Tembok dengan Terali Besi"

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Narapida Kasus Narkoba Bobol Tembok Penjara Pakai Terali Besi dan Batu, Begini Ceritanya,

* Setelah 17 Tahun Kabur dari Penjara, Narapidana Song Jiang Ditemukan Jadi Manusia Gua, Kondisinya Mengenaskan

Napi itu bernama Song Jiang (63) asal Cina.

Dia ditemukan dalam kondisi mengenaskan di gua tempat persembunyiannya setelah 17 tahun kabur dari penjara.
 

Napi Song Jiang akhirnya berhasil ditemukan oleh polisi.

Berkat bantuan dari pesawat tanpa awak atau yang dikenal dengan drone, polisi berhasil menemukan tempat persembunyiannya.

Keadaan tempat persembunyiannya sangat mengenaskan.

Song Jiang (63) asal Cina menjalani hukuman penjara dengan dakwaan perdagangan manusia.

Namun, pada 2002 ia berhasil kabur dari tahanan dan polisi terus mencarinya sejak saat itu.

Dilansir dari The Sun pada Selasa (1/10/2019), polisi akhirnya mendapat petunjuk soal keberadaannya.

Informasi itu sudah didapat sejak awal September lalu dan mengumumkannya melalui media sosial.

Berbekal petunjuk yang didapat itu, mereka lantas mencari di sebuah pegunungan.

Lokasi tersebut terletak di provinsi Yunnan di sebelah barat daya Cina.

Dilansir dari BBC via The Sun, lokasi pegunungan tersebut terletak di belakang kota yang tempat Jiang tinggal.

Menggunakan sebuah drone, terlihat sepotong baja berwarna biru di sela-sela pepohonan.

Kondisi gua tempat persembunyian Song Jiang
Kondisi gua tempat persembunyian Song Jiang (UNIVERSAL NEWS & SPORT (EUROPE) via The Sun)

Selain itu, sampah-sampah juga tampak berserakan di sekitarnya.

Nampak juga sebuah pintu masuk menuju gua kecil.

Melihat hal tersebut, petugas lantas memeriksa secara langsung ke lokasi tersebut.

Dengan berjalan kaki, petugas mendapati Jiang sedang bersembunyi di sebuah gua kecil.

Gua selebar 1,8 meter itu menjadi tempat persembunyian Jiang selama hampir dua dekade.

Berdasarkan keterangan polisi, Jiang ditemukan dalam keadaan yang sangat berantakan.

Song Jiang (63) asal Cina ditemukan di gua tempat persembunyiannya setelah 17 tahun kabur dari penjara.
Song Jiang (63) asal Cina ditemukan di gua tempat persembunyiannya setelah 17 tahun kabur dari penjara. (UNIVERSAL NEWS & SPORT (EUROPE) via The Sun)

Selain itu, Jiang juga mengalami kesulitan saat diajak berkomunikasi.

Sebab, selama ini hidupnya terisolasi dan tak pernah bertemu dengan manusia lainnya apalagi berkomunikasi.

Jiang menceritakan bahwa ia berhasil bertahan hidup dengan mengambil air dari sungai terdekat.

Kondisi gua tempat persembunyian Song Jiang (63)
Kondisi gua tempat persembunyian Song Jiang (63) (UNIVERSAL NEWS & SPORT (EUROPE) via The Sun)

Sementara untuk makan, ia memasak makanan di atas api kecil.

Usai diinterogasi oleh para detektif, Jiang dikirim kembali ke penjara untuk menyelesaikan hukumannya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved