Wartawan Indonesia, Veby Mega Indah Terkena Tembakan saat Liput Demo Hongkong , Mata Kanan Terluka

Wartawan Indonesia, Veby Mega Indah Terkena Tembakan saat Liput Demo Hongkong , Mata Kanan Terluka

Editor: Alfred Dama
Twitter @yukisuet1
Feby Mega Indah, wartawan asal Indonesia yang tertembak peluru karet saat meliput demo Hong Kong, Minggu (29/9/2019). 

PENDEMO MEMBAKAR BENDERA CHINA:

Setidaknya satu bom bensin mendarat di halaman kantor pemerintah pusat dan beberapa jendela hancur oleh lemparan batu.

Polisi juga melakukan beberapa penangkapan, dan jumlah orang yang ditangkap belum diketahui.

Meriam air menembakkan air dengan zat pewarna biru yang tujuannya untuk menandai para pendemo.

Beberapa toko tutup dan pendemo juga merusak gerai McDonalds dengan alasan bahwa pemilik franchise-nya adalah pengusaha pro-China.

Gerai McDonalds jadi sasaran pendemo

Sekitar 200 pendukung China mengenakan T-shirt merah berkumpul di atas Victoria Peak, menghadap ke pelabuhan, sekitar tengah hari.

Mereka menyanyikan lagu kebangsaan Tiongkok dan meneriakkan "Aku cinta China".

Angela, seorang ibu rumah tangga berusia 40-an, dengan sebuah stiker bendera China di pipinya mengatakan para pengunjuk rasa adalah "penjahat".

"Jika pemerintah mengambil tindakan kekerasan saya tidak keberatan," katanya. "Kami telah cukup toleran. Saya pikir saya memiliki masalah emosional karena kerusuhan. Karena tidak aman untuk keluar rumah."

Sehari sebelumnya, demonstran juga mencoba memprovokasi markas militer China di Hong Kong, namun cepat dibubarkan oleh polisi.

China sendiri menolak tuduhan bahwa mereka melakukan intervensi terhadap Hong Kong dan menuduh pemerintah asing, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, menjadi provokator sentimen anti-Cina.

Demo di Negara Lain

Aksi demo mendukung Hong Kong di Sidney, Australia (AFP)

Aksi demo ini juga terus dikampanyekan aktivis Hong Kong ke seluruh dunia.

Mereka mengklaim 74 kota dari lebih 20 negara akan ikut melakukan aksi “Stand with Hong Kong” dan melakukan aksi anti-totalitarian” yang ditujukan kepada China.

Aksi terjadi di sejumlah kota di Australia, terbesar di Sidney, Minggu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved