BREAKING NEWS: Warga Kupang NTT Ditemukan Tewas di Emperan Toko di Kota Lama
BREAKING NEWS: Warga Kota Kupang NTT Ditemukan Tewas di emperan toko di Kota Lama
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
BREAKING NEWS: Warga Kota Kupang NTT Ditemukan Tewas di emperan toko di Kota Lama
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sesosok pria ditemukan tewas di emperan toko yang terletak di Ruko PT Pelayaran Dharma Indah Cabang Kupang Jln Gunung Mutis 2A Kelurahan Solor, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Senin (30/9/2019).
Pria yang telah meninggal dunia tersebut yakni Ajuli (40), warga kelahiran Timor Leste selama diketahui menumpang di rumah Iptu Mikael Willa Here di Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
• Presiden Jokowi Sebut Kerusuhan di Wamena Ulah Kelompok Bersenjata, Jangan Digeser ke Konflik Etnis
Korban ditemukan pertama kali oleh pemilik Toko bernama Indah sekitar pukul 09.15 Wita.
Ajuli diperkirakan datang ke emperan toko tersebut sekitar pukul 07.00 wita saat toko masih ditutup.
Indah mengaku kaget saat membuka pintu tokonya, ia melihat Ajuli tidur dan tidak memberikan respon saat dipanggil.
• Sampaikan Belasungkawa untuk 33 Korban Tewas di Wamena, Ini Permintaan Presiden Jokowi
Korban saat itu mengenakan baju kaos dan sarung berwarna coklat motif kotak-kotak.
Selain itu, dari mulut korban juga terdapat darah segar dan muntahan bekas sisa minuman keras.
Indah mengakui, saat ke toko tersebut pulang pada Minggu (29/9/2019) malam sekitar pukul 23.00 Wita, korban belum ada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Korban juga tidak terlihat di TKP pada Senin (30/9/2019) pagi, sekitar pukul 06.00 Wita saat Indah mengantar anaknya ke sekolah.
Tubuh korban juga terhalang oleh mobil merek Kijang Krista Nomor Polisi L 1409 DV milik Indah yang diparkir di depan ruko miliknya, karena mengalami pecah ban belakang.
Sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian mengaku, mengenali korban karena korban sering memungut dan mengumpulkan sampah dari satu toko ke toko yang lain di sepanjang Jalan Gunung Mutis.
"Dia rajin mengangkut sampah dan sering diberi upah oleh pemilik toko. Korban juga sering minum minuman keras," ujar Andre Kase, seorang karyawan salah satu ruko dekat TKP.
Sementara itu, warga lainnya, Kamarianur juga mengaku, korban juga sering mabuk minuman keras (miras).
"Kalau diberi makanan atau minuman keras, korban lebih memilih minuman keras," katanya.
Iptu Mikael Willa Here yang selama ini menampung korban mengaku, korban bersama sejumlah rekannya ikut dengannya saat eksodus warga Negara Eks Tim-Tim tahun 1999 lalu.
"Korban dan 18 orang lainnya ikut dengan saya saat gelombang pertama eksodus. Dia (korban) tidak punya keluarga dan orangtua lagi," ujarnya.
Dijelaskannya, korban juga sering pergi dari rumah walaupun sudah dijemput untuk pulang ke rumah.
Beberapa tahun ini, korban mengalami gangguan mental sehingga lebih banyak menikmati minuman keras serta tidur di emperan toko.
Jenazah korban selanjutnya dievakuasi oleh pihak kepolisian ke RSB Drs Titus Ully Kupang dan selanjutnya menjalani visum serta diserahkan ke pihak penampungnya, Iptu Mikael Willa Here.
Kapolsek Kelapa Lima Polres Kupang Kota, AKP Andri Setiawan, SH., SIK yang dikonfirmasi mengatakan, dari hasil visum luar terhadap korban tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Korban meninggal wajar dan jenazah korban sudah diserahkan ke pihak kerabat untuk dimakamkan," ungkap mantan Kasat Reskrim Polres Sikka ini.
Pihaknya juga menduga korban sempat mengkonsumsi minuman keras (miras) sebelum ditemukan telah meninggal dunia.
Namun demikian, pihak kepolisian tetap memeriksa saksi-saksi dan memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)