Ustadz Abdul Somad
Ini Penyebab Ustadz Abdul Somad Sering Disebut Bodoh, Seret Kebun Kelapa Sawit dan Bank
Ini Penyebab Ustadz Abdul Somad Sering Disebut Bodoh, Singgung Kebun Sawit dan Bank
"Biarlah nampak susah asal jangan dari pada kaya tapi sebenarnya kita faqir. Bermental faqir. Kalau dia berzikir, zikirnya tak sampai kepada Allah SWT," kata UAS.
"Kalau dia makan, makannya haram. Naudzubillah," paparnya.
Oleh karena itu Ustadz Abdul Somad menyarankan kalau bisa dapat ditebus, tebus balik.
"Hindari riba. Tapi yang tak bisa, sudah terlanjur, bayar saja sampai selesai. Habis itu jangan diulang lagi. Banyak-banyak istighfar," katanya.
Ustadz Abdul Somad mengatakan jika ada aser lain yang bisa dijual, maka tebus dengan aset itu.
"Ini aset ada dijual. Nah, jual ini bom ke sini (pinjaman riba)," katanya.
"Tak bisa ustadz. Kalau saya bom ini, meledak semuanya. Kalau itu emergency lah. Oleh sebab itu bayar saja sampai lunas. Tapi jangan ulang balek," katanya.
Gadaikan SK PNS Riba
Pada kesempatan berbeda, Ustadz Abdul Somad menegaskan hukum menggadaikan SK PNS.
Hal itu disampaikan Ustadz Abdul Somad saat mendapat pertanyaan dari seorang jemaah.
• 3 Waktu Terbaik Menunaikan Sholat Tahajud Menurut Ustadz Abdul Somad UAS, Waktu yang Paling Utama
• 3 Waktu Terbaik Menunaikan Sholat Tahajud Menurut Ustadz Abdul Somad UAS, Waktu yang Paling Utama
"Kredit yang diambil PNS dari bank dengan menggadaikan SK itu Riba," kata Ustadz Abdul Somad.
"Riba. Sekolahkan (gadaikan) SK pinjam Rp100 juta bayar Rp110 juta. Uang dengan uang adalah riba," tegas UAS.
Riba sendiri dalam hukum islam adalah haram. UAS melanjutkan jika dirinya juga adalah seorang PNS.
"Ustadz ngomong riba karena tidak PNS? Saya PNS. Ada SK Saya di rumah. Sejak lulus sampai sekarang tak pernah saya pakai untuk pinjam," ungkapnya.
"Apakah ustadz banyak duit? Saya tak ada duit. lebih baih hidup bersahaja daripada nampak kaya karena riba," tuturnya.