Viktor Bungtilu Laiskodat : Soal Pulau Komodo, Kalau Presiden Bilang Stop, Saya Stop
Kalau Presiden bilang stop, maka saya stop. Saya adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Viktor Bungtilu Laiskodat : Soal Pulau Komodo, Kalau Presiden Bilang Stop, Saya Stop
POS-KUPANG.COM|KUPANG - " Kalau Presiden bilang stop, maka saya stop. Saya adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah,".
Hal ini disampaikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Jumat (27/9/2019).
Viktor dikonfirmasi soal hasil tim kajian soal penutupan Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo (TNK) yang hasil rekomendasinya bahwa tidak ada alasan menutup Pulau Komodo.
Menurut Viktor, Pemprov NTT ingin agar Pulau Komodo itu benar-benar menjadi kawasan konservasi.
"Kita ingin Pulau Komodo itu jadi pulau yang indah, karena itu, kalau presiden suruh stop, saya stop," kata Viktor.
Ditanyai soal apakah Pemprov NTT akan membuat kajian sebagai pembanding, ia mengakui akan ada kajian.
"Pasti, kita membuat kajian sebagai pembanding," katanya.
Viktor mengatakan, dirinya sudah menyampaikan ke Presiden soal masalah itu.
Tutup Pulau Komodo
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, tetap bersikeras untuk menutup Pulau Komodo di kawasan Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat.
Kepala Biro Humas Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, Gubernur Viktor menolak rekomendasi hasil kajian tim terpadu yang dibentuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Hasil kajian tim terpadu, satu di antaranya yakni tidak perlu dilakukan penutupan Pulau Komodo dan tidak dilakukan relokasi terhadap warga Pulau Komodo.
"Kajian tim terpadu ini dilakukan secara sepihak dan penilaian sepintas oleh tim dari Jakarta dan Bogor. Karena itu, Bapak Gubernur tetap komitmen untuk menutup Pulau Komodo," kata Marius, kepada sejumlah wartawan, di Kupang, Selasa (24/9/2019).
Marius menyebut, tim terpadu yang datang ke NTT dan Taman Nasional Komofo, sengaja tidak mau bertemu dengan Gubernur NTT.