Tangan Kanan Prabowo Tuding Ada Penunggang di Gerakan Mahasiswa 2019, Fadli Zon Singgung Ganyang PKI
Tangan Kanan Prabowo Ini Sebut Ada Penunggang Dalam Gerakan Mahasiswa 2019, Fadli Zon Singgung Gayang PKI
Tetapi, kata Fadli Zon, para Pelajar yang berunjuk rasa itu biasanya memiliki militansi yang lebih tinggi.
Fadli Zon pun memberi contoh aksi para Pelajar tahun 1966 lewat gerakan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) dan Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) untuk menumbangkan PKI.
"Pelajar biasanya lebih militan klu melihat KAPPI n KAPI mengganyang PKI thn 1966," ujar Fadli Zon.
Fadli Zon mengatakan, gerakan Aksi Mahasiswa 2019 kini menemukan sebuah momentum baru,
Simak cuitan Fadli Zon terkait gerakan Aksi Mahasiswa 2019.
@fadlizon: Siklus 20 tahunan Gerakan Aksi Mahasiswa kini menemukan momentum. Aksi Mahasiswa adlh agent of change n selalu tampil menghela perubahan zaman.
Yg unik kini ditunggangi oleh Pelajar. Pelajar biasanya lebih militan klu melihat KAPPI n KAPI mengganyang PKI thn 1966.
Seperti ketahui, gerakan Aksi Mahasiswa kemarin juga diikuti oleh unjuk rasa sekelompok Pelajar, sebagian besar adalah para Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau dulu disebut Sekolah Teknologi Menengah (STM).
Tagar #AnakSTM kemarin menjadi trending topic.
Hari ini, tagar #DennySiregarDicariAnakSTM juga menjadi trending topic pertama di twitter.
Menkumham: Gerakan Aksi Mahasiswa Ditunggangi
Sementara itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menilai aksi Aksi Mahasiswa menuntut pembatalan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi, dan sejumlah undang-undang ditunggangi pihak tertentu.
Namun, Yasonna tak merinci siapa pihak tertentu yang dia maksud.
"Kami harus jelaskan dengan baik karena di luar sana sekarang ini isu dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan politik," ujar Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019), seperti ditulis Kompas.com.
"Saya berharap kepada para Aksi Mahasiswa, kepada adik-adik, jangan terbawa oleh agenda-agenda politik yang enggak benar," kata politisi PDI-P itu.