Kabar Duka Sandiaga Uno, Cawapres Prabowo Ketua Umum Gerindra Kehilangan Mentor Terbaik
Kabar Duka Sandiaga Uno, Cawapres Prabowo Ketua Umum Gerindra Kehilangan Mentor Terbaik
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
"Sekitar jam 10 pagi setelah mencoblos itu saya sudah cegukan,"kata Sandiaga.
Lama-lama Sandiaga semakin cegukan dan kondisinya semakin tidak stabil.
"Kondisi badan lelah sekali,"kata Sandiaga lagi.
"Saya sekitar jam 10 pagi cegukan 1 menit sekali. Lama-lama setiap 5-10 detik"cerita Sandiaga.
Bahkan saat pengumuman pertama sekitar jam 3 sore, Sandiagamengaku sedang diterapi asisten Ustad Segaf Al Jufri.
"Baru pas malamnya pengumuman kedua saya tidur. Pas bangun udah rame-rame,"kata Sandiaga.
Bahkan Prabowo sempat mengecek keadaan Sandiaga sebelum akhirnya pulang ke rumahnya yang tak jauh dari rumah Prabowodi kertanegara.
"Saya pulang istirahat,"kata Sandiaga.
Sandiaga juga mengaku bahwa dirinya diminta Prabowo dan tim untuk hadir meski hanya 5 menit doang.
"Prabowo minta hadir di kartanegara. Hadir memberikan klarifikasi. Walaupun hanya 5 menit hanya utnuk mengklarifikasi bahwa semuanya baik,"kata Sandiaga.
Lalu Wahyu kemudian bertanya soal hubungan Sandiaga kini dengan Prabowo yang tidak diajak bertemu dengan Jokowi dan Megawati.
"Mantan bro,"kata Sandiaga saat ditanya Wahyu.
Ditawari Menteri
Pada wawancara ini pula Sandiaga Uno mengakui bahwa hingga saat ini dirinya belum mendapatkan tawaran kursi menteri.
Pembawa acara Wahyu menanyakan kepada Sandiaga langsung.
"Apakah ada tawaran"
"Belum ada tawaran sampai saat ini. Semuanya masih saya baca"kata Sandiaga.
Bahkan diakui Sandiaga tawaran jadi menteri langsung kepada dirinya belum ada sama sekali.
Inikah Sosok Muda Menteri Jokowi
Presiden terpilih Jokowi masih belum juga mengumumkan siapa yang bakal menjadi menterinya di periode keduanya.
Bahkan para menteri yang saat ini menjabatpun belum tahu apakah dirinya akan kembali diberi amanah.
Lalu siapa sebenarnya yang akan menjadi menteri?
Pada wawancara sebelum-sebelumnya ddengans ejumlah stasiun TV, Jokowi selalu mengatakan akan ada sosok muda yang akan mengisi kursi kabinetnya.
Reaksi spontan Jokowi saat ditanya sosok menteri muda di Kabinet Kerja Jilid II membuat pembawa acara tersentak kaget.
Selama ini Jokowi hanya memberi teka-teki mengenai sosok menteri muda di kabinetnya.
Mantan Wali Kota Solo itu hanya mematok usia menteri muda di kabinet pemerintahannya berada diantara 25 - 35 tahun.
Namun, sosok yang akan mengisi kursi menteri muda itu masih menjadi misteri.
Lantas siapakah sebenarnya sosok menteri muda yang akan dipilih Jokowi?
Dilansir TribunJakarta.com dari kanal YouTube MetroTv News pada Selasa (20/8), Jokowi mendapatkan pertanyaan mengenai sosok menteri muda di Kabinet Kerja Jilid II.
Mulanya pembawa acara itu menanyakan berbagai isu mengenai kabinet Jokowi di periode kedua.
Satu diantaranya mengenai sosok menteri muda yang akan dipilih.
"Siapakah pria atau wanita yang berusia 25 - 35 tahun yang dipercayai jadi menteri muda bapak? Apakah orang itu yang sering bersama dengan bapak? atau memiliki peran besar di pemilu?" tanya pembawa acara.
Jokowi lantas bereaksi spontan menuturkan bahwa sosok menteri mudanya bukanlah orang yang kerap bersamanya.
"Enggak sering bersama saya," jelas Jokowi.
Jokowi lantas bereaksi spontan menuturkan bahwa sosok menteri mudanya bukanlah orang yang kerap bersamanya.
"Enggak sering bersama saya," jelas Jokowi.
"Oh gitu, makin enggak diduga dong pak," ungkap pembawa acara seraya kaget.
"Enggak sering sama saya kalau sosok menteri muda. Tetapi kalau sosok yang sering sama saya, ya boleh saja," papar Jokowiseraya tertawa.
Jokowi mengungkapkan, meski nantinya ia memilih sosok menteri muda, syaratnya individu tersebut memiliki pengalaman manajerial.
"Harus memiliki kepemimpinan yang kuat sehingga bisa mengeksekusi tiap program. Jadi kita memilihnya tak asal," aku Jokowi.
Isu menteri-menteri muda bakal mengisi kabinet kerja Presiden Joko Widodo pada periode keduanya masih terus menjadi topik pembicaraan.
Usia muda tentu memiliki tantangan tersendiri apabila menerima tugas sebagai pembantu presiden.
Menurut Peneliti di Departemen Politik dan Hubungan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, ada sejumlah tantangan yang akan mereka hadapi.
Menurut dia, para menteri muda akan menghadapi tantangan dari internal dan eksternel kementerian yang dipimpinnya.
“Di dalam, mereka harus mampu men-deliver pekerjaan kepada birokrat-birokrat senior yang pengalamannya jauh lebih panjang dibandingkan mereka,” kata Arya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/8/2019).
Sementara, sebagai seorang menteri, mereka yang dipilih Jokowi harus memiliki kemampuan manajerial yang baik.
Alasannya, mereka akan ikut menyusun rencana anggaran yang jumlahnya tidak sedikit dan mengekseusinya untuk keperluan yang luas.
Arya mencontohkan, salah satu tantangan yang akan dihadapi di luar kementerian adalah kemampuan membangun jejaring yang luas dengan parlemen dan lembaga negara.
“Dia kan harus berinteraksi dengan DPR, dalam proses rapat kerja, atau dalam proses penentuan RAPBN, kalau dia enggak punya pengalaman, enggak punya jejaring politik, dia bisa jadi bahan olok-olokan, bulan-bulanan di DPR,” ujar dia.
Oleh karena itu, menurut dia, Presiden Jokowi harus melakukan seleksi mendalam sebelum menentukan siapa sosok muda yang akan duduk di kabinetnya.
“Jadi terobosan Presiden untuk membuat kabinet muda itu kita apresiasi, tapi mencarinya lumayan harus teliti, tidak bisa main-main, tidak bisa mencari orang yang populer. Karena orang yang popular belum tentu punya pengalaman,” kondisi Arya.
Prediksi sosok muda yang bakal mengisi kabinet Jokowi
1. Grace Natalie
Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie dikaitkan sebagai tokoh anak muda yang digadang-gadang sebagai menteri Jokowi.
Terjun di dunia jurnalistik membuat wanita berusia 36 tahun dikenal banyak masyarakat.
Grace Natalie juga berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan beberapa tokoh internasional.
Di antaranya Abhisit Vejjajiva (Perdana Menteri Thailand), Jose Ramos Horta (Presiden Timor Leste), Steve Forbes (CEO Majalah Forbes), dan George Soros.
'Kenyang' di dunia jurnalistik, Grace Natalie lantas menjadi CEO Saiful Mujani Research and Consulting.
Namun pada 2014, ibu dua anak tersebut banting setir dan terjun ke dunia politik.
2. Tsamara Amany Alatas
Selain Grace Natalie, tokoh anak muda di PSI lainnya yang digadang-jadi menteri Jokowi adalah Tsamara Amany Alatas.
Tsamara Amany bergabung dengan PSI sejak 2017 silam dan kini, ia menjabat sebagai Ketua DPP PSI bidang eksternal.
Di usianya yang masih sangat muda, 23 tahun, Tsamara telah mendedikasikan hidupnya dalam bidang politik.
Tsamara Amany (Instagram @tsamaradki)
Namanya mulai dikenal publik ketika tampil sebagai narasumber di berbagai acara di televisi.
Ia juga cukup sering membicarakan isu-isu politik di media sosial dan berdebat dengan tokoh politik senior, seperti Fahri Hamzah.
Pada Pilpres 2019, Tsamara ditunjuk sebagai juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
3. Dito Ariotedjo
Nama ketiga yang muncul adalah Dito Ariotedjo, Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI).
Nama Dito muncul setelah diajukan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai satu dari 10 nama calon menteri yang diajukan Golkar dalam acara HUT AMPI ke-41, Jumat (5/7/2019).
"Golkar telah memiliki calon untuk diusulkan masuk kabinet. Salah satunya, Dito Ariotedjo," kata Airlangga, dikutip dari kabargolkar.com.
Usia pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar Bidang Inovasi Sosial Politik itu masih sangat muda: 28 tahun.
Sejak kuliah, Dito yang lahir di Jakarta, 25 September 1990 telah aktif di sejumlah organisasi.
Ia juga menjadi Ketua Pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Provinsi DKI Jakarta.
Karena kontribusinya di dunia pemuda dan olahraga, Dito dipercaya pemerintah menjadi Ketua Kontingen Indonesia (Chef de Mission) pada Olimpiade Pemuda 2018 di Buenos Aires, Argentina.
4. Nadiem Makarim
Nama baru yang muncul dalam bursa calon menteri Jokowi adalah bos Go-Jek, Nadiem Makarim.
Pria berusia 35 tahun itu disebut sebagai kandidat menteri Jokowi lantaran dinilai memberikan pengaruh besar untuk perekonomian bangsa Indonesia.
Berdasarkan riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Go-Jek telah berkontribusi sebesar Rp 9,9 triliun per tahun kepada perekonomian Indonesia.
Kesuksesan Nadiem Makarim mengelola perusahaan menjadi daya tarik tersendiri di mata publik.
Sosoknya juga telah menjadi banyak panutan orang dalam berbisnis.
5. Angela Tanoesoedibjo
Nama Wakil Sekjen DPP Partai Perindo, Angela Tanoesoedibjo juga menjadi satu tokoh milenial yang dikaitkan jadi menteri Jokowi.
Hal ini berawal dari putri sulung pengusaha media Hary Tanoesoedibjo tersebut bertemu Presiden Jokowi di Istana.
Menurut Sekjen Partai Perindo, Ahmad Rofiq, pertemuan antara Jokowi dengan Angela merupakan sinyal kuat Angela bakal dipinang menjadi menteri di kabinetnya.
"Pertemuan Pak Jokowi dengan Mbak Angela menjadi tanda yang sangat positif untuk Mbak Angela dipinang lebih jauh untuk posisi menteri pada kepemimpinan Pak Jokowi di periode kedua ini," kata Ahmad Rofiq dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews, Selasa (2/7/2019) malam.
Dia menjelaskan, Jokowi memang meminta kepada seluruh parpol koalisi untuk mencari menteri dari kalangan muda yang dapat membantunya di kabinet.
Hal tersebut, kata Rofiq, menunjukkan, kabinet Jokowi mengapresiasi keberadaan anak muda yang kreatif, punya daya juang tinggi dan jiwa kepemimpinan, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda.
"Dari Perindo, saya mengusulkan Mbak Angela Tanoesoedibjo yang memiliki kriteria itu semua," ujarnya.
Selain sebagai Wasekjen DPP Partai Perindo, wanita berusia 32 tahun ini juga merupakan pengusaha muda yang sukses mengikuti jejak sang ayah.
6. Emil Dardak
Emil Dardak (Kolase TribunJakarta.com)
Satu nama tokoh anak muda yang dikaitkan sebagai calon menteri Jokowi adalah Emil Dardak.
Suami artis Arumi Bachsin tersebut merupakan seorang pengusaha sukses yang memutuskan untuk terjun di dunia politik.
Karier politik pria berusia 35 tahun itu dimulai saat memenangi Pilkada Trenggalek pada 2015.
Bersama M Nur Arifin, Emil Dardak memimpin Kabupaten Trenggalek.
Namun, belum usai masa jabatannya, Emil lantas digandeng Khofifah Indar Parawansa untuk maju dalam Pilgub Jawa Timur.
Kini, Emil Dardak menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Gubernur Khofifah.
7. Prananda Paloh
Nama lain yang muncul dalam bursa calon menteri Jokowi adalah Prananda Paloh.
Mendengar nama belakangnya saja, orang langsung mengaitkan Prananda dengan pemilik Metro TV sekaligus Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Ya, Prananda Paloh merupakan putra Surya Paloh sehingga ia mengikuti jejak sang ayah menjadi politisi.
Laki-laki berusia 30 tahun tersebut menjabat sebagai anggota DPR RI masa periode 2014-2019.
Dikutip dari Tribun Style, Prananda Paloh menjadi wakil dari daerah pemilihan Sumatera Utara I.
Dapil tersebut meliputi Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Deli Serdang, dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Di kursi DPR RI, Prananda Paloh menempati Komisi I yang menangani bidang pertahanan, intelijen, luar negeri, komunikasi, dan informasi.
Dia juga tergabung dalam Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP).
8. Achmad Zaky
CEO Bukalapak, Achmad Zaky memberikan keterangan kepada pers di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (16/2/2019). (Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono)
Pendiri sekaligus CEO dari situs e-commerce Bukalapak.com, Achmad Zaky juga muncul dalam daftar nama calon menteri Jokowi.
Di usia yang masih muda, 32 tahun, Achmad Zaky telah menuai kesuksesan yang berkat perusahaan start up yang didirikannya.
Pada pertengahan tahun 2018, majalah Globe Asia mempublikasikan daftar 150 orang terkaya di Indonesia.
Nama Achmad Zaky ada dalam daftar tersebut bersama pendiri Go-Jek, Nadiem Makarim dan pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya.
Achmad Zaky juga pernah menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya pada 21 Juli 2016 yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Jambi.
Pria kelahiran Sragen, 24 Agustus 1986 dianggap telah berperan secara aktif memajukan perekonomian pelaku UKM melalui online marketplace.
Pada pertengahan Februari 2019, Achmad Zaky pernah membuat cuitan yang memicu perdebatan dari warganet.
Ia membandingkan anggaran penelitian dan pengembangan beberapa negara dengan anggaran litbang Indonesia.
Selain itu, dia menyebut soal harapan pada 'presiden baru' agar meningkatkan anggaran penelitian tersebut.
9. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memang selalu dikaitkan sebagai satu tokoh muda yang akan mengisi jabatan menteri.
Walau berbeda koalisi saat Pilpres 2019, tapi setelah Pilpres 2019, AHY kerap 'mondar-mandir' di Istana untuk bertemu Jokowi.
Putra sulung Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut saat ini menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019.
Gibran Rakabuming - AHY (TribunBali)
Sebelum memutuskan terjun ke dunia politik, AHY berkarier di bidang militer dan memiliki karier yang sangat cemerlang.
Kemampuan militernya begitu mumpuni dilihat dari berbagai prestasi dan penghargaan yang diraihnya.
Beberapa kali suami Annisa Pohan tersebut lulus pendidikan militer dengan membanggakan karena menjadi lulusan terbaik.
Setelah tak lagi di dunia militer, AHY masuk ke dunia politik dan memulai perjalanannya dengan maju Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 bersama Sylviana Murni.
Sayangnya, AHY belum mendapat cukup suara untuk menjadi pemimpin Jakarta.
Terbaru, AHY masuk dalam tokoh yang berpotensi maju sebagai kontestan di Pilpres 2024 versi lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
10. Yuri Kemal Fadlullah Mahendra
Nama Yuri Kemal Fadlullah Mahendra memang tidak terlalu dikenal di dunia politik.
Namun di dunia hiburan, dia dikenal sebagai mantan pacar selebriti Nabila Syakieb.
Yuri adalah putra dari politisi kondang yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
Pada Pemilu Legislatif 2019, Yuri maju sebagai caleg dengan daerah pemilihan DKI II.
* Jawaban Sandiaga Uno ditanya apakah menerima tawaran jika PKS memintanya jadi Wagub DKI Jakarta
Sandiaga Uno memastikan tidak akan kembali menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dia menyebut, kursi wagub DKI telah menjadi jatah Partai Keadilan Sejahtera ( PKS).
"Enggak (kembali jadi wagub). Sudah saya sampaikan itu merupakan jatah PKS," ujar Sandiaga di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (21/9/2019).
Sandiaga menyampaikan, keputusan soal sosok yang akan menduduki jabatan wagub DKI ada di tangan PKS.
Dia tidak menjawab saat ditanya apakah akan menerima tawaran jika PKS memintanya kembali jadi wagub.
"Kelihatannya PKS akan mengusung kader atau profesional," kata Sandiaga.
Sandiaga menjabat sebagai wakil gubernur DKI setelah menang dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies-Sandiaga diusung oleh Partai Gerindra dan PKS.
Namun, Sandiaga mengundurkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta pada Agustus 2018.
Saat itu, dia mundur karena mau mendaftarkan diri sebagai calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Setelah ditinggalkan Sandiaga, kursi wagub DKI masih kosong hingga kini.
Gerindra dan PKS sebenarnya telah mencalonkan dua kader PKS, Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sebagai cawagub DKI.
Dua nama itu sudah diserahkan kepada DPRD DKI.
Namun, proses pemilihan wagub di DPRD DKI Jakarta terhenti setelah masa tugas anggota DPRD DKI periode 2014-2019 berakhir pada Agustus lalu dan digantikan oleh anggota DPRD DKI periode 2019-2024.
DPRD DKI periode 2019-2024 belum membahas soal pemilihan wagub karena alat kelengkapan dewan (AKD) belum dibentuk.
Pimpinan sementara DPRD DKI masih menunggu nama yang akan menjadi ketua DPRD DKI dari PDI-P dan nama yang akan menjadi salah satu wakil ketua DPRD DKI dari Partai Demokrat. (Kompas.com/Nursita Sari)
Sebagian besar artikel ini tela tayang di Tribun Timur
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Kabar Duka Datang dari Sandiaga Uno, Sosok Mentor Terbaik Cawapres Prabowo Meninggal Dunia, https://kupang.tribunnews.com/2019/09/26/kabar-duka-datang-dari-sandiaga-uno-sosok-mentor-terbaik-cawapres-prabowo-meninggal-dunia?page=all.
Penulis: Hasyim Ashari
Editor: Hasyim Ashari