Krisis Air Bersih, Lurah TDM Kota Kupang Minta Warga Sediakan Bak Penampung Air
Atasi krisis air bersih, Lurah TDM Kota Kupang minta warga sediakan bak penampung air minum
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Atasi krisis air bersih, Lurah TDM Kota Kupang minta warga sediakan bak penampung air minum
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Mengatasi krisis air bersih di Kota Kupang Pemerintah Kota Kupang melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Kupang mensuplai air bersih melalui mobil tanki ke setiap kelurahan.
Menindaklanjuti hal itu, Lurah Tuak Daun Merah ( TDM) Kota Kupang, Imanuel Eliaser Uly, telah melakukan pendekatan dengan warganya yang memiliki bak penampung air guna menampung air yang disuplai oleh Badan Penanggulan Bencana Daerah tersebut.
• Markus Lela Udak: Pemda Nunukan Sambut Baik Konsep Sister City dengan Lembata
Langkah tersebut diambil, mengingat, tiga bak penampung umum yang bisa diakses oleh warga Kelurahan Tuak Daun Merah telah bocor. "Kita punya tiga bak, tapi sudah bocor dan tidak bisa di pakai," ungkap Lurah TDM kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (25/9/2019) di ruang kerjanya.
Menurutnya, Kelurahan TDM merupakan salah satu kelurahan terparah mengalami krisis air bersih. "Kami sudah mendata keluarga pra sejahtera di TDM dan diserahkan ke BPBD Kota Kupang. Kami menggunakan bak warga untuk menampung air dan warga bersedia," ungkapnya.
• Musim Kemarau Panjang, Belasan Hektar Lahan Sawah di Wanga Sumba Timur Kekurangan Air
Ia juga mendukung dan mengapresiasi Pemkot Kupang yang telah mengambil kebijakan mendistribusikan air tanki ke warga di setiap Kelurahan di Kota Kupang.
Sementara itu, Plt. Direktur PDAM Kota Kupang Marius Seran, kepada POS-KUPANG.COM, di ruang kerjanya, mengatakan, Bendungan Tilong yang dikelola oleh BLUD SPAM NTT untuk melayani pelanggan air minum PDAM Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dalam sebulan terakhir ini tidak beroperasi sehingga membuat warga Kota Kupang mengalami krisis air bersih.
Di Kota Kupang tercatat ada 14 Kelurahan yang mendapat air dari bendungan tersebut, yakni, Kelurahan Naimata, Penfui, Liliba, Tuak Daun Merah (TDM), Kayu Putih, Oebobo, Lasiana, Oesapa Barat, Oesapa Selatan dan Pasir Panjang.
Dikatakannya, tiga kelurahan terparah mengalami krisis air bersih yakni, Naimata, Penfui, dan Tuak Daun Merah.
Lanjutnya, dari total jumlah pelanggan PDAM Kota Kupang sebanyak 12 ribu pelanggan, empat ribu pelanggan diantaranya, merupakan warga dari 14 kelurahan tersebut.
Menurutnya, pada Agustus 2019 lalu, warga mengeluh air dari Bendungan Tilong yang dikelola oleh BLUD SPAM Provinsi NTT tersebut, keruh. Menindaklanjuti keluhan warga, PDAM Kota Kupang meminta BLUD SPAM NTT agar segera memperbaiki kualitas air.
"Kami komplain ke mereka, karena kita juga pelanggan berdasarkan fakta yang ditemukan oleh warga bahwa air dari Tilong itu keruh dan berwarna kekuningan," ungkapnya.
Marius mengatakan sudah sebulan Tilong berhenti, tidak beroperasi, sementara Pihak BLUD SPAM NTT meminta waktu untuk melakukan treatmen khusus untuk memperbaiki kualitas air.
"Kemarin, mereka sempat coba mengoperasikan kembali, alirkan air, tapi belum pastikan apakah akan konsisten. Nah karena debet airnya juga turun maka nanti ada pengurangan jadwal, jadi tidak seperti jadwal yang sebelumnya," jelas Marius.
Dijelaskannya, untuk mengatasi masalah krisis air bersih tersebut, PDAM Kota Kupang tengah berupaya membangun komunikasi dengan pihak Balai Sungai Wilayah NTT II.
Menurutnya, sumber-sumber air dari sumur bor air tanah dan air baku yang dibangun dekat dengan jaringan existing PDAM yang tersuplai dari Bendungan Tilong bisa menjadi alternatif untuk membantu mengatasi krisis air bersih. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)