Renungan Kristen Protestan, Selasa, 24 September 2019 : Carilah Perkara Yang Di Atas

Namun dalam hal iman, yang di atas dan yang di bawah itu punya arti yang sangat mendasar atau sangat penting.

Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Renungan Kristen Protestan, Selasa, 24 September 2019 : Carilah Perkara Yang Di Atas
POS KUPANG/ISTIMEWA
Pdt. Yulian Widodo adalah pendeta GMIT dan Ketua Klasis Amanuban Timur Selatan serta Mahasiswa Pasca Sarjana UKAW

Renungan Kristen Protestan, Selasa, 24 September 2019 : Carilah Perkara Yang Di Atas

Kolose 2 : 20 – 3 : 4

Oleh Pdt. Yulian Widodo, STh

Lawan kata di atas ? Pasti di bawah... Lawan  di bawah ? Pasti di atas...

Ini sesuatu yang pasti. Jika ada yang di atas pasti ada yang di bawah. Jika ada yang di bawah pasti ada yang di atas. Namun dalam hal iman, yang di atas dan yang di bawah itu punya arti yang sangat mendasar atau sangat penting.

Secara rohani, ketika kita bicara tentang hal di atas dan di bawah itu akan menunjukan dua hal yang berbeda, di atas itu biasanya bicara tentang yg rohani, yg kudus, bicara tentang sorga karena Tuhan ada di sana.

Sebaliknya, ketika kita bicara di bawah maka itu bicara tentang yang jasmani, yang tidak kudus (bicara tentang dunia karena banyak sekali pelanggaran dan dosa yang terjadi di dalam kehidupan manusia di dunia ini).

Perikop bacaan kita bicara tentang mencari perkara yang di atas. (tapi bukan cari2 perkara) Itu berarti berarti ada perkara yang di bawah. Dan Paulus melihat bahwa jemaat di Kolose sedang berhadapan dengan dua perkara tersebut. Itu yang bisa kita sebut lawan dari perkara di atas.

Dalam ayat 14 Paulus bilang : Janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru atau hari Sabat.

Alasan Paulus karena itu memang perlu tetapi tidak menyelamatkan karena merupakan bayangan, yang terpenting adalah Yesus Kristus yang telah dibangkitkan dari kematian itu.

Paulus menekankan hal ini, sebab orang Kristen Yahudi pada saat itu sangat menekankan untuk orang yang telah mengikut Kristus tetap menjalankan perintah agama Yahudi.

Seperti tidak boleh makan ini, tidak boleh minum ini atau harus menjalankan ini dan itu di bulan baru atau mengikuti tradisi Yahudi atau juga pada praktek kesalehan palsu (pake jubah panjang tapi prilaku seperti tidak beragama, omong tentang keadilan tapi hak anak yatim di abaikan dan seterusnya).

Hal-hal  ini bagi Paulus merupakan hukuman (ay.14) atau juga upaya untuk menggagalkan kemenangan yang telah Allah berikan di dalam Yesus Kristus. Ini yang membuat Paulus meminta jemaat di Kolose untuk mencari perkara yang di atas  Paulus mendorong jemaat di Kolose untuk memahami apa arti dibangkitkan kepada kehidupan baru di dalam Kristus.

Ada dua hal yang Paulus hendak sampaikan.

Pertama, jangan terjebak dalam pemahaman yang sia-sia yang tidak ada kaitan dengan Kasih Karunia yang telah Allah berikan dengan cuma2 kepada manusia.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved