News

Miris, Diperkosa Tetangga, Siswi SMP Ini Ketahuan Hamil Enam Bulan Saat Pingsan di Sekolah

Ternyata Bunga sudah hamil enam bulan, diperkosa tetangganya, Yopi Benu, pemuda tanggung tamatan sekolah menengah pertama

Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
net
ilustrasi perkosaan anak 

 Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota

POS KUPANG, COM, SOE - Kisah kelam yang dialami siswi SMP asal Desa Tublopo, Kecamatan Amanuban Barat-TTS, sebut saja Bunga (13), terungkap ketika ia pingsan di kelas saat mengikuti pelajaran, Selasa pekan lalu.

Ternyata Bunga sudah hamil enam bulan, diperkosa tetangganya, Yopi Benu, pemuda tanggung tamatan sekolah menengah pertama. Kini Yopi masih berkeliaran bebas tidak mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Ditemui Pos Kupang di kediamannya di Tublopo, Sabtu (21/9/2019), Mawar menceritakan awal mula pengalaman buruk yang dialaminya itu.

Pada Rabu (16/1/2019) malam, Mawar terlelap tidur di ruang tamu rumahnya, sementara sang nenek sedang tidur di dapur. Bangunan dapur terpisah dari rumah induk. Kedua orangtua Mawar sedang merantau. Ayah merantau di Kalimantan, sang ibu bekerja di Oesao, Kabupaten Kupang.

Memanfaatkan kondisi rumah Mawar yang sepi, pelaku Yopi Benu masuk ke rumah korban. Yopi nekat mendobrak pintu depan. Berhasil masuk, pelaku langsung menindih tubuh korban sambil meraba-raba dada korban. Korban yang kaget terbangun sempat berusaha berteriak, namun pelaku menutup mulut korban.

Pelaku Yopi mengancam memukul korban jika melawan. Pelaku lalu membuka pakaian korban dan memperkosa korban.
Seusai melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku meninggalkan korban. "Habis perkosa saya, dia (pelaku, Red) langsung bangun jalan," kisah bunga.

Bunga yang takut dan malu, enggan menceritakan peristiwa itu kepada siapa-siapa, termaksud kedua orang tuanya dan neneknya.

Ternyata, aksi pelaku tidak berhenti di situ. Beberapa hari kemudian korban kembali diperkosa di semak-semak ketika hendak ke sekolah.

"Dia perkosa saya berkali-kali. Saya malu kakak, makanya tidak cerita siapa-siapa," ungkapnya.

Kasus pemerkosaan ini baru terungkap ketika Bunga pingsan di kelas pada hari Selasa saat mengikuti pelajaran di salah satu SMP di Amanuban Barat. Korban lalu dirawat oleh gurunya dan saat itu korban diketahui hamil.

Guru korban lalu mengantarkan Mawar ke rumah dan memberi tahu nenek korban jika sang cucu tengah hamil. Mengetahui hal itu, sang nenek langsung menginformasikan kehamilan korban kepada ibu korban yang tengah bekerja di Oesao.

Sang ibu pun langsung pulang dan melaporkan kasus tersebut ke Polres TTS dan LSM Sanggar Suara Perempuan.

"Korban sudah diperiksa di RSUD SoE pasca kasus ini dilaporkan ke Polres TTS dan ketahui anak saya memang tengah hamil enam bulan," ujar ibu korban.

Sang ibu berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku Yopu Benu guna diproses hukum sesuai aturan hukum yang berlaku. Ia minta agar pelaku segera ditangkap dan ditahan.

"Saya minta pak polisi tolong tangkap pelaku yang perkosa anak saya ini. Dia sampai sekarang masih berkeliaran di sini," ujar ibu korban. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved