TRAGIS, Bocah Mungil ini Tewas Diserang Burung Elang hingga Tewas, Sejumlah Anak Luka-luka

Ethiopia kini tengah menghadapi serangan ganas elang. Seorang anak tewas dan lainnya luka-luka karena serangan burung tersebut.

Editor: Ferry Ndoen
(Daily Mail)
Pria ini bernama Shiva Kewat yang selalu diserang burung gagak setelah upaya dia menyelamatkan bayi burung gagak yang terjebak jaring. 

POS KUPANG.COM -Ethiopia kini tengah menghadapi serangan ganas elang. Seorang anak tewas dan lainnya luka-luka karena serangan burung tersebut. 


Seorang anak dibunuh burung Elang dan yang lainnya luka-luka. Polisi diizinkan untuk menembak mati burung ganas tersebut.

Seorang anak di Ethiopia tewas setelah serangan brutal cakar burung Elang atau Rajawali ganas.

Sekelompok burung Elang serang penduduk di distrik Gaashaamo, Ethiopia.

Satu anak tewas dibunuh burung Elang di distrik tersebut.

Sejumlah orang di wilayah Ethipia jadi korban keganasan Elang yang secara reguler melakukkan penyerangan massal.

Warga Ethiopia diserang burung Elang.

Dailymail memberitakan, korban, terutama anak-anak, pun berjatuhan oleh keganasan burung liar tersebut.

Dua anak-anak yang lainnya dibiarkan terluka setelah serangan serupa terjadi pada mereka.

Lihat Jadwal Live Streaming Arema FC vs Borneo FC Liga 1 2019, Kick Off Pukul 18.30 WIB

Saat ini tidak jelas apakah anak yang meninggal kehilangan nyawanya selama serangan atau setelah luka-luka berat atau cidera.

Seorang ibu dari salah satu anak yang terluka, Muno Shuayb, berada di rumahnya ketika dia mendengar putranya menjerit diserang Elang.

Berbicara kepada BBC, Muno Shuayb berkata: "Kami bergegas keluar rumah. Saya melihat burung Elang memegang anak saya di tanah dan menggigitnya."

Usai Tira Persikabo vs Persib Bandung Skor 1-1, Ini Jadwal Selanjutnya dan Klasemen Liga 1 Pekan 18

Muno Shuayb melanjutkan, anaknya menjerit-njerit setelah dikeroyok burung Elang.

Anak Muno Shuayb menangis sambil memanggil dirinya, "ibu ... ibu!'.

"Saya berlari ke arahnya dan melemparkan tongkat ke arah burung itu," ujar Muno.

'Tindakan' Muno mungkin telah menyelamatkan nyawa putra-putranya, karena serangan burung tersebut.

Baru-baru ini serangan Elang menjadi begitu ganas sehingga polisi sekarang aktif berburu burung itu.

Polisi diizinkan untuk menembak burung Elang tersebut demi menjaga keamanan dan ketertiban warga masyarakat.

Mohamed Hassan, seorang perwira polisi senior, mengatakan aparat keamanan telah didukung di daerah tersebut.

Mereka juga telah diberi perintah tembak-menembak untuk melawan burung itu.

Dia mengatakan: 'Ada operasi polisi yang sedang berlangsung. Polisi dikerahkan ke daerah dan hutan di sekitarnya. Kami memberi perintah bahwa itu harus ditembak mati, tetapi kami masih mencarinya."

Tidak diketahui mengapa burung pemangsa tampaknya mulai mengincar anak-anak. Tetapi, sebelumnya ouyn Elang telah menyerang anak-anak.

Pria Terus Diserang Burung Gagak
Sementara itu, sebelumnya diberitakan, perasaan dendam kesumat ternyata bukan hanya monopoli milik manusia seperti anggapan selama ini.

Kawanan hewan juga punya dendam yang tidak pernah sembuh, saat mereka mengenal sosok yang menyakiti mereka.

Fenomena itu terbukti saat seorang pria selalu diserang kawanan burung gagak.

Padahal, sebelumnya, dia berupaya menyelamatkan burung yang terperangkat di jaring, sayangnya burung itu mati di tangannya, saat upaya pertolongan dilakukan.

Hal itu diduga terkait dengan peristiwa penyerangan yang dialaminya, setiap hari, dalam kurun 3 tahun terakhir.

Pria India diserang setiap hari selama tiga tahun oleh kawanan gagak yang bertekad membalas dendam, setelah salah satu anak mereka dianggap mati di tangannya.

Justru ketika dia mencoba menyelamatkannya.

2 Pemain Maung Bandung Omid dan Febri Terluka, Ini Kondisi Bus Persib Bandung yang Dilempari Batu

Shiva Kewat selalu menjadi korban karena diserang setiap hari oleh gagak di luar rumah di Madhya Pradesh, India.

Dia mengatakan, tiga tahun yang lalu, dia justru sedang berupaya menolong abak burung yang terjebak dalam jaring besi, tetapi burung itu mati.

Sekarang, Shiva Kewat membawa tongkat ketika di luar tetapi berhati-hati untuk tidak memukul burung-burung yang marah, saat menyerang dia.

Persebaya Surabaya dan Semen Padang Lepas 1 Pemain Asinga Jelang Penutupan Transfer, Sabtu, Info

Penduduk desa mengatakan, serangan gagak seperti jet tempur yang menukik tajam ke arah target seperti aksi jet tempur di film.

Laporan ini ditulis oleh Bryony Jewell yang dikutip Warta Kota dari Daily Mail, Rabu (4/9/2019).

Seorang lelaki India telah diserang, setiap hari, selama tiga tahun terakhir, oleh gagak yang menyerang dirinya dengan menyambar dan menerkamnya untuk membalas dendam, setelah salah satu anak burung mereka mati di tangannya.

Padahal, pria itu berupaya menyelamatkan anak burung tersebut.

Sosok itu adalah Shiva Kewat dari Madhya Pradesh, India.

Ini Kata dan Kekecewaan Rahmad Darmawan saat Tira Persikabo Tak Bisa Kalahkan Persib Bandung

Shiva Kewat mengatakan, dia mencoba menyelamatkan bayi burung itu setelah terjebak dalam jaring, tetapi anak burung itu tidak berhasil diselamatkan karena keburu mati.

Selama 3 tahun, telah berulang kali korban dicakar dan dipatuk burung gagak, sehingga menderita luka.

Sekarang, dia harus membawa tongkat bersamanya, setiap kali ia meninggalkan rumah, jika burung-burung memutuskan untuk melancarkan serangan, maka dia menghalaunya dengan tongkat, demikian dilaporkan Times of India.

Pria ini bernama Shiva Kewat yang selalu diserang burung gagak. (Daily Mail)
Shiva Kewat, dari Madhya Pradesh, India, telah diserang oleh gagak setiap hari selama tiga tahun setelah ia mencoba membantu seekor anak burung yang terluka, tetapi ia tidak tertolong dan mati di tangannya.

Meskipun Kewat telah mengambil untuk melindungi dirinya dari serangan udara, dia tidak ingin menyakiti atau membuat marah gagak lagi - dan tongkat hanya untuk mengusir burung-burung.

Kewat berkata:

"Kalau saja aku bisa menjelaskan kepada mereka, aku hanya berusaha membantu."

"Hal-hal yang buruk, mereka percaya, aku membunuh anak mereka itu."

Kewat, dalam foto, berkata bahwa dia 'hanya berusaha membantu' anak burung itu, setelah dia terjebak dalam jaring,

Dalam sebuah video, Kewat terlihat menangkis seekor burung, ketika ia berdiri di sisi jalan.

Dia merunduk dan bersikap menyelam, mencoba mendorong gagak yang sudah ditentukan pergi yang melingkari kepalanya selama beberapa detik.

Pria ini bernama Shiva Kewat yang selalu diserang burung gagak setelah upaya dia menyelamatkan bayi burung gagak yang terjebak jaring. (Daily Mail)
Pria ini bernama Shiva Kewat yang selalu diserang burung gagak setelah upaya dia menyelamatkan bayi burung gagak yang terjebak jaring. (Daily Mail)
Sejak serangan reguler dimulai tiga tahun lalu, Kewat telah terluka beberapa kali di kepalanya.

Namun, ironisnya, penduduk desa dihibur oleh fiksasi burung dan sering menonton ketika Kewat keluar, sehingga mereka dapat menyaksikan burung gagak yang siap menyerang.

Mereka berkata:

"Burung gagak menyerangnya seolah-olah mereka sedang menunjukkan jet tempur yang sedang menyelam menuju sasaran di film."

Tidak disangka bahwa ada orang lain di desa ini yang mendapat perhatian penuh kekerasan dari gagak.

Wartawan Ranjit Gupta pergi mengunjungi Kewat dan berkata:

"Ini adalah pertama kalinya saya menemukan gagak menyerang dengan menukik tajam untuk membalas dendam."

Kewat sekarang harus membawa tongkat untuk mengusir gagak setiap kali dia meninggalkan rumah

Penduduk desa dihibur oleh burung gagak yang gigih yang menukik Kewat di jalan.

Pada 2011, para peneliti di Seattle, AS, menemukan bahwa gagak menyimpan dendam dan bisa mengingat wajah manusia yang menyakiti mereka.

Burung gagak sesuai riset merupakan hewan dengan kecerdasan luar biasa.

Mereka menangkap dan mengikat gagak selama lima tahun sebagai bagian dari penelitian, tetapi bahkan setelah setahun, meski tidak melihat manusia yang menangkapnya, burung-burung itu dapat mengenali mereka.

Burung-burung gagak akan menukik dan menyelam seperti pesawat pengebom di gerombolan orang yang mereka ingat menyebabkan mereka tidak nyaman, lapor Live Science.

Dalam studi selanjutnya, para peneliti menemukan bahwa otak burung-burung itu menyala dengan cara yang mirip dengan manusia ketika mereka melihat wajah yang mereka kenal. (*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul TRAGIS, Seorang Bocah Mungil Tewas Diserang Burung Elang, Sejumlah Anak Lainnya Luka-luka, https://wartakota.tribunnews.com/2019/09/15/tragis-seorang-bocah-mungil-tewas-diserang-burung-elang-sejumlah-anak-lainnya-luka-luka?page=all.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved