Kupang Bakal Alami Fenomena Langka Hari Tanpa Bayangan, Catat Tanggal dan Waktunya!
Kupang Bakal Alami Fenomena Langka Hari Tanpa Bayangan, Catat Tanggal dan Waktunya!
ndonesia akan mengalami fenomena langka beberapa bulan sebulan ke depan.
Fenomena ini adalah hari-hari tanpa bayangan.
Seperti apa terjadinya?
Hari tanpa bayangan atau kulminasi atau transit atau istiwa' merupakan fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.
Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.
Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang", karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
• Suami Ainun, BJ Habibie Meninggal Dunia, 44 Dokter Istana Ungkap Penyakit Presiden ketiga RI.
• VIRAL di Twitter, Pacaran 5 Tahun, Nikah 5 Bulan & Cerai, Kebiasaan Buruk Suami Terbongkar!
• Prajurit TNI Lingkup Brigif 21/Komodo Ikut Sosialisasi PKBB
• Sederhana, Inilah Cara Ayah BJ Habibie Mendidik Anak Jadi Cerdas dan Jenius, Bisa Ditiru!
Penyebab hari tanpa bayangan
Dilansir situs resmi BMKG, hari tanpa bayangan muncul karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi.
Sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat berubah terus sepanjang tahun antara 23,5 LU sampai 23,5 LS.
Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.
"Di tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 21 Maret 2019 pukul 05.00 WIB dan 23 September 2019 pukul 14.51 WIB," tulis BMKG.
Sementara pada 21 Juni 2019 pukul 22.55 WIB, Matahari berada di titik balik Utara (23,5 LU) dan pada 22 Desember 2018 pukul 11.21 WIB, Matahari berada di titik balik Selatan (23,5 LS).
Waktu terjadinya hari tanpa bayangan di daerah Anda
Mengingat posisi Indonesia berada di sekitar ekuator, kulminasi utama alias hari tanpa bayangan di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.