Berita Lifestyle
Bahaya Menyalakan AC Mobil Terlalu Dingin, Bisa Sebarkan Bakteri Berbahaya Penyebab Meningitis
Segera hentikan kebiasaan menyalakan AC mobil dengan suhu terlalu dingin karena bisa menyebabkan penyakit berbahaya meningitis.
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Saat berkendara di udara panas, otomatis kamu pasti akan langsung menyalakan pendingin atau AC mobil.
Bahkan karena tidak mau merasa gerah kamu langsung menyalakan AC mobil dengan suhu terendah agar udara terasa sejuk.
Sebaiknya segera hentikan kebiasaan menyalakan AC mobil dengan suhu terlalu dingin karena bisa menyebabkan penyakit berbahaya.
• Migrain Bisa Sebabkan Demensia hingga Alzheimer, Wanita Lebih Rentan dan Beresiko!
Pada siang hari yang panas, berada di ruangan ber-AC tentunya membuat kita jauh lebih nyaman bukan.
Tidak hanya didalam ruangan saja, `ngadem' di mobilpun sudah cukup untuk membuat diri kita kembali sejuk saat di jalan pada siang hari.
Namun tahukah kamu, dibalik AC yang memberikan kesejukan tersebut justru bersembunyi berbagai macam hal yang berbahaya lho!
Tahu enggak, ternyata AC yang ada pada mobil mengandung beberapa bakeri berbahaya salah satunya bakteri meningitis dilansir dari ol.co.za seperti dikutip dari health.grid.id.
Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Filter pendingin udara pada AC mobil ternyata mengandung beberapa bakteri terkait meningitis, infeksi saluran kemih, dan artritis septik.
Penelitian di Inggris telah meneliti 15 filter pendingin udara dari mobil di Inggris dan dikirim untuk analisis laboratorium.
• Bawaslu: Parpol Buka Akses Data Terkait Rekrutmen Calon Kepala Daerah kepada Publik
Hasilnya, mikroorganisme terdeteksi di semua filter yang diuji di London Metropolitan University.
Paling umum adalah Bacillus licheniformis, yaitu bakteri yang paling sering dikaitkan dengan burung dan tanah.
Delapan dari 15 filter terbukti positif untuk mikroorganisme ini, yang merupakan salah satu jenis bakteri yang diketahui menyebabkan keracunan makanan.
Bacillus subtillis dan Bacillus adalah mikroorganisme kedua yang paling umum ditemukan di AC mobil, saat diteliti filter udara AC mobil.
• INNALILLAHI! Presiden KE-3 Indonesia BJ Habibie Meninggal Dunia
Bactillus subtillis biasanya ditemukan di saluran pencernaan manusia dan beberapa mamalia.
Peda umumnya, mereka enggak menyebabkan penyakit tetapi telah diketahui menyebabkan septikemia pada pasien dengan leukemia.
Bacillus lebih berbahaya dan memiliki hubungan dengan berbagai infeksi termasuk meningitis, abses dan septikemia.
Dr Paul Matewele, seorang dosen senior ahli mikrobiologi di London Metropolitan, mengatakan:
"Beberapa bakteri yang ditemukan memiliki hubungan dengan hewan, saluran pencernaan manusia dan beberapa infeksi yang dapat menyebabkan banyak kerusakan pada individu, terutama mereka yang ringkih kekebalan tubuhnya."
• Pemuda Ini Tikam dan Tewaskan Begal yang Ingin Perkosa Pacaranya, Teman-Teman Begal Kabur
Alasannya adalah karena AC mobil bekerja dengan mencampurkan udara segar dari luar dengan refrigeran dan campurannya berubah menjadi cair saat didinginkan.
Hal tersebut kemudian berubah menjadi uap saat bergerak melalui kumparan penguapan dan ditiupkan ke kabin sebagai udara dingin.
Tempat proses terjadinya pendingian udara itu berada di evaporator, girls.
Nah, evaporator itulah yang menyediakan kondisi sempurna bagi bakteri dan jamur buat tumbuh dan berkembang.
FYI, meskipun filter mobil akan mencegah banyak polutan memasuki kompartemen penumpang, itu enggak akan menghentikan semua mikroorganisme berkembang biak di evaporator.
Karenanya pemilik mobil wajib membersihkan sistem pendingin udara mobil secara menyeluruh, setidaknya sekali setiap dua tahun.
• Vivo V17 Pro Segera Diluncurkan, Punya 6 Kamera hingga Fitur Super Night Mode, Rilis September 2019
Kalau kita rajin membersihkan bagian tersebut, hanya ditemukan 1,6 strain mikroorganisme yang berbeda dalam filter udara AC mobil.
Jadi sebelum mudik lebaran besok, apalagi kalau kita punya adik kecil, alangkah baiknya untuk servis AC mobil terlebih dahulu, ya! Agar terhindar dari dampak yang enggak diinginkan! (*)