Jemaat GMIT Batu Karang Kupang Kreasikan Aneka Makanan Berbahan Ikan

Para jemaat GMIT Batu Karang Kupang kreasikan aneka makanan berbahan ikan

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Para juri saat menilai masakan kreasi dalam lomba pengolahan Ikan di Gedung Kebaktian Jemaat Batu Karang Jln Swakarya IV Nomor 2 Asrama TNI AD Kuanino, Kota Kupang, Selasa (10/9/2019) pagi. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Para jemaat GMIT Batu Karang Kupang kreasikan aneka makanan berbahan ikan. Ikan sebagai salah satu sumber pangan berprotein tinggi dimanfaatkan dengan baik oleh kaum ibu di jemaat jemaat GMIT Batu Karang Kupang.

Hal ini dapat dilihat dalam lomba pengolahan Ikan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Jemaat GMIT Batu Karang Kupang ke-13, Selasa (10/9/2019) pagi.

Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Kebaktian Jemaat Batu Karang Jln Swakarya IV Nomor 2 Asrama TNI AD Kuanino, Kota Kupang.

Bupati Gidion Resmikan Kantor Baru BNI KCP Waingapu, Ini Harapanya!

Sebanyak 16 peserta dari 8 rayon mengambil bagian dalam lomba tersebut.

Para peserta yang merupakan kaum ibu ini tampak bersemangat mengikuti lomba

Mengenakan pakaian masak lengkap, setiap tim yang terdiri dari 2 orang mulai menunjukkan keterampilan dan kreasi mereka.

Jika pangan ikan selama ini hanya diolah secara konvensional dengan bumbu seadanya, di tangan para ibu-ibu ini, bahan dasar ikan diolah secara modern tanpa menghilangkan nilai gizi dan cita rasa ikan.

Rakorda Golkar Tetapkan Simprosa Gandut Cabup Manggarai

Penyedap rasa pun dikurangi, bahkan tidak digunakan demi menjaga kesehatan dan nilai gizi yang terkandung dalam pangan ikan.

Salah satu tim dari rayon 1, Ny Ida Francis (51) dan Ny Mariati Manao (48) mengaku antusias mengikuti lomba tersebut.

Keduanya menyajikan menu utama Sate Lilit ikan Tuna dan menu tambahan lainnya.

Sebelum mengikuti lomba, keduanya terlebih dahulu melakukan praktik di rumah untuk menampilkan yang masakan yang terbaik.

Bagi keduanya, soal kalah ataupun menang dalam lomba tersebut bukan menjadi prioritas.

Akan tetapi, melalui kegiatan tersebut dapat menyalurkan kreativitas memasak dan meningkatkan kebersamaan, kekerabatan dan kekeluargaan antar jemaat di gereja tersebut.

"Kami hanya berpartisipasi saja untuk kebersamaan dan ambil bagian dalam hari ulang tahun gereja. Jadi, menang atau kalah tidak jadi soal," kata Ny Ida Francis (51) diamini Ny Mariati Manao (48).

Selama satu jam, para peserta tampak serius mengolah pangan ikan. Di samping mereka, terdapat kompor dan peralatan lainnya.

Usai memasak, mereka dengan gesit menyajikan masakan kreasi mereka di atas meja untuk dinilai oleh tim juri.

Ada pun tiga juri yang berkompeten di bidang masakan di antaranya, perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Yohanis Pandie; Pensiunan ASN Dinas Pertanian NTT dengan keahlian pengolahan hasil, Alex Fanggidae dan Jemaat Silo Naikoten 1, Olga S. Suta Lusi.

Tim juri berkeliling dari satu meja ke meja lainnya dan memberikan penilaian pada masing-masing peserta.

Pengumuman juara akan disampaikan pada Selasa sore, usai ibadah syukur HUT Jemaat Jemaat Batu Karang Kupang ke-13.

Ketua panitia pelaksana, Ina Bengu mengatakan, selain memperingati ulang tahun gereja, lomba tersebut merupakan kelanjutan dari pelatihan bagi kaum ibu dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT tentang pengolahan ikan.

Melalui kegiatan itu, kaum ibu diberdayakan untuk lebih berkompeten dalam mengelola makanan untuk dikonsumsi keluarga.

"Jadi mama-mama tidak hanya mengurus peribadatan saja, akan tetapi dapat mengurus rumah tangga dengan baik dengan menyajikan makanan yang lebih sehat kepada keluarga," jelas Ina Bengu.

Diakuinya, pihak panitia menyiapkan lomba itu selama 1 minggu.

"Untuk bahan dasar ikan disediakan peserta, modalnya dari pihak panitia," paparnya.

Dari lomba itu, diharapkan kaum ibu memacu kreativitas dalam mengolah ikan sehingga menu pengajian dalam rumah semakin beragam dan memperkaya resep dalam mengolah makanan.

Dalam lomba, yang dibutuhkan adalah kreativitas dari peserta, akan tetapi yang dilihat oleh tim juri dan panitia adalah cita rasa.

"Dalam artian tidak menggunakan penyedap masakan yang mengecoh lidah akan tetapi lebih menguatkan cita rasa asli ikan, yang ditentukan panitia dan tim juri adalah bahan dasar ikan harus diolah dalam bentuk kering. Artinya tidak berkuah dan basah. Silahkan mama-mama berkreasi," ujarnya.

Pihaknya berharap, Kreativitas para ibu-ibu dalam mengolah ikan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi lingkungan keluarganya.

"Dan semakin bertambah umur Jemaat GMIT Batu Karang Kupang ke-13 ini, kami semakin memperkaya khasanah tentang masakan dan lebih banyak berkarya dalam pelayanan," katanya.

Dikesempatan yang sama, Ketua Majelis Jemaat Harian Jemaat GMIT Batu Karang Kupang, Pdt Deaszy A Liu-Tatengkeng, S.Si., MA mengatakan, kegiatan tersebut sangat positif bagi kaum ibu.

Sebab, lanjut Pdt Deaszy, tidak hanya meningkatkan keterampilan kaum ibu dalam hal memasak, akan tetapi meningkatkan kreativitas dan kerja sama tim.

"Apalagi ini berbahan dasar ikan, karena ikan merupakan bahan makanan yang memiliki kandungan protein tinggi jika dibandingkan dengan bahan makanan lain dan memiliki kandungan Omega 3 yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan jika diberikan kepada anak usia 2 tahun ke bawah," jelasnya.

Pihaknya berharap, kreativitas para ibu tidak hanya disalurkan saat mengikuti lomba saja, akan tetapi dapat menerapkan dalam kehidupan keluarga.

"Lomba ini bisa diteruskan sehingga menginspirasi mana-mana lainnya tapi disamping itu memiliki kemampuan dan kreativitas dalam mengolah ikan. Tidak hanya goreng dan goreng saja," ujarnya.

"Dilanjutkan dengan pola masak keluarga, lewat ketrampilan mama dapat memenuhi kebutuhan gizi dan protein keluarga," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved