Warga Nasi Minta Embung Di Dusun C Segera Diperbaiki, Ini Alasannya
Embung tersebut dikerjakan asal jadi sehingga tidak mampu menampung air dalam kurun waktu yang lama.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Warga Nasi Minta Embung Di Dusun C Segera Diperbaiki, Ini Alasannya
POS-KUPANG.COM|SOE -- Warga Desa Nasi, Kecamatan Amanatun Utara meminta Embung mini yang dibangun tahun 2018 lalu di dusun C dengan menggunakan anggaran dana desa segera diperbaiki.
Pasalnya, belum sempat digunakan air di embung tersebut sudah mengering sendiri karena resapannya tinggi.
Kepala Dusun C, Samuel Tefi mengatakan, embung sudah mengering sejak akhir Agustus lalu.
Padahal, warga setempat belum memanfaatkan air di dalam embung tersebut karena selama ini airnya masih sangat keruh. Diduga, air dalam embung tersebut mengering karena airnya meresap ke dalam tanah.
Oleh sebab itu, Tefi meminta agar pemerintah desa bisa segera memperbaiki kualitas Embung tersebut sehingga bisa lebih lama menampung air.
"Rencananya masyarakat mau pakai airnya saat musim kemarau seperti saat ini, tetapi ternyata air dalam embung sudah kering sendiri. Masyarakat terpaksa ambil air di tempat yang lebih jauh lagi. Kita berharap pemerintah desa bisa segera memperbaiki Embung tersebut sehingga bisa lebih lama menampung air," pintanya.
Ketua RT 12/RW 06, Moses Liunome mengaku kecewa dengan kualitas pekerjaan Embung mini tersebut.
Pasalnya, Embung yang dibangun dengan menggunakan dana desa tersebut tidak mampu menampung air dalam jangka waktu lama.
Padahal, masyarakat setempat hendak memanfaat air embung untuk bercocok tanam saat musim kemarau, namun urung dilakukan karena air embung sudah mengering.
" Kita minta untuk perbaiki secepatnya biar mumpung masih musim kemarau. Biar kalau musim hujan tiba sudah bisa berfungsi dengan baik. Ini masyarakat mau tanam sedikit-sedikit tidak bisa karena air di embung sudah kering sendiri," ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten TTS dari fraksi Hanura, Dominggus Beukliu mengatakan, prihatin setelah melihat kondisi Embung di dusun C, Desa Nasi tersebut.
Dirinya mempertanyakan kualitas dari Embung yang dikerjakan tahun 2018 tersebut.
Ia curiga, Embung tersebut dikerjakan asal jadi sehingga tidak mampu menampung air dalam kurun waktu yang lama.
Dirinya mempertanyakan kualitas kerja dari tim teknis dana desa sehingga bisa melolos pekerjaan Embung tersebut.
" Kasihan ini, uang sudah habis banyak baru Embung model begini. Mana baru akhir Agustus air sudah kering sendiri. Padahal masyarakat belum pakai sama sekali. Sata minta tim teknis dari Dinas PU Kabupaten TTS tolong turun lihat untuk verifikasi kualitas Embung ini. Kalau betul kerja asal jadi, harus ada sangsi tegas dari Pemda TTS," pintanya.
• Kodi Mete dan Christian Taka Tiba di Gedung Sasando
• Sering Kontroversi, Nikita Mirzani, Mantan Sajad Ukra dan Dipo Latif Ternyata Sosok Peduli Sosial
Sementara itu, Kades Nasi, Markus Tafuli yang dikonfirmasi pos Kupang melalui sambungan telepon seluler belum memberikan jawabkan. Telepon dan SMS yang dikirim hingga saat ini belum dijawab. (Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota)