Viral Sopir Angkot di Bandung, yang Ditaruh di Kursi Depannya Bikin Kaget Penumpang dan Polwan

Viral sopir angkot di Bandung, yang ditaruh di kursi depannya bikin kaget penumpang dan Polwan

Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik
Yanti dan Adryan alias Delan. 

POS-KUPANG.COM - Viral sopir angkot di Bandung, yang ditaruh di kursi depannya bikin kaget penumpang dan Polwan

Polwan Ditlantas Polda Jabar sempat mengingatkan agar sopir wanita bernama Yanti itu berhati-hati saat mengemudikan kendaraannya.

Terlihat Yanti yang sedang memarkirkan kendaraannya, dihampiri oleh Polwan Ditlantas Polda Jabar tersebut.

Videonya yang diunggah di akun Instagram @rtmcpoldajabar pun viral di media sosial.

Yanti sopir angkot di Bandung
Yanti sopir angkot di Bandung ()

Sudah ada ribuan warganet yang menonton video tersebut.

Yanti menjadi viral, lantaran dia membawa anak bayinya untuk menemaninya bekerja sebagai sopir angkot.

Perjuangan seorang ibu untuk anaknya memang tak ada duanya, seperti misalnya Nuryanti alias Yanti (40) seorang sopir angkot di Bandung.

Yanti sopir angkot di bandung
Yanti sopir angkot di bandung ()

Saat bekerja sebagai sopir angkot di Bandung, Yanti tak sendirian, ia turut membawa bayinya, Adryan yang masih berusia tiga bulan.

Tentu saja, apa yang dilakukan Yanti, sopir angkot di Bandung kemudian menarik perhatian orang, salah satunya adalah Polwan Ditlantas Polda Jabar, Hilsiani.

"Polwan Ditlantas Polda Jabar @hilsiani menghimbau seorang "wonder woman in real life" yang membawa serta bayinya narik angkot utk berhati-hati dalam berkendara."

Komentar netizen:

"Mari do'akan ibu dan anaknya utk sehat selalu dan lancar rejekinya. Aamiin," tulis akun @rtmcpoldajabar.

Beruntung, wartawan TribunJabar.id berhasil menemui Yanti, Kamis (5/9/2019).

Ia ternyata mengemudikan angkot trayek 09 Cicaheum-Ciwastra.

Bayi Adryan tampak diletakkan di atas kereta bayi berwarna hitam di atas jok mobil sebelah kiri.

Bayi itu terlihat menggemaskan.

Ia masih terlelap tidur.

Kereta bayi itu adalah pemberian keluarga Polri.

Sebelumnya, bayi Adryan hanya diletakkan di atas jok mobil.

Seandainya Yanti terpaksa mengerem mendadak, otomatis ia akan menahan bayi Adryan menggunakan tangan kirinya.

Tak ketinggalan, beberapa botol air mineral, bubuk susu, dan botol susu bayi juga diletakkan tepat di atas dashboard mobil.

TribunJabar.id pun berkesempatan mengikuti Yantimengemudikan angkotnya.

Saat di perjalanan, bayi Adryan sempat menangis.

Sebagai seorang ibu, Yanti langsung sigap.

Ia kemudian mengelus kening bayinya itu dan tetap fokus mengemudi.

Saat bayinya masih menangis, Yanti kemudian memberikan susu ke Adryan.

Susu tersebut sebelumnya sudah disiapkan di dalam botol.

Jadi, tangan kanan Yanti memegang kemudi, sementara tangan kirinya memberikan susu.

Sesekali, tangan kirinya harus mengganti perseneling atau tuas mengganti gigi mobil.

Sekilas apa yang dilakukan Yanti memang terlihat repot.

Namun, ia mengaku menikmati hal tersebut, bekerja sebagai sopir angkot sekaligus mengurus bayinya.

Jadi Sopir Angkot Sejak 2006

Yanti rupanya menjadi sopir angkot di Bandung sudah sejak lama.

Ia menjadi pengemudi angkot sejak tahun 2006.

Sebelum itu, Yanti mengaku pernah bekerja di pabrik.

Suatu saat, ia diajak ikut keliling naik angkot yang dikemudikan temannya.

Yanti memperhatikan bagaimana temannya itu mengemudikan mobil.

Hingga akhirnya, timbul keinginannya untuk menjadi sopir angkot.

Ia belajar selama satu pekan, dan langsung bisa.

"Tapi waktu itu setahun belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM)," katanya seraya tertawa kepada TribunJabar.id.

Kini, Yanti menaruh harapan besar kepada anaknya.

Ibu tiga anak ini ingin anaknya bisa menyayanginya.

Tak hanya itu, Yanti juga ingin menyekolahkan Adryan setinggi-tingginya.

Saat ditanya mengenai keberadaan suaminya atau bapak dari bayi Adryan, Yanti enggan membasahnya lebih lanjut.

Saat ini, ia mengatakan, hanya fokus berjuang untuk membesarkan bayi Adryan.

Sehari-hari, Yanti harus pintar-pintar dalam mengatur keuangannya.

Ia harus menyisihkan uang untuk beberapa keperluan.

Untuk setoran kepada pemilik angkot, Yanti harus menyisihkan Rp 100 ribu per hari.

Ia kemudian juga harus menyisihkan pengeluaran untuk susu, Rp 14 ribu per dus.

Setiap bulannya, Yanti juga membayar sewa rumah kontrakan, sebesar Rp 300 ribu.

Belum lagi untuk sewa lahan di mana angkotnya diparkirkan di sebuah halaman dekat rumah kontrakannya.

Yanti harus menyisihkan Rp 5.000 per hari untuk sewa lahan parkir.

Tak ketinggalan, ia juga harus menyisihkan uang untuk bensin angkotnya Rp 100 ribu per hari.

Perjuangan Yanti sebagai ibu tak berhenti sampai di situ.

Setiap hari, ia harus bangun dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.

Kemudian, ia juga harus mencuci pakaian, masak, dan memandikan Adryan.

Barulah pada pukul 06.00 WIB, Yanti bersama bayinya pergi menggunakan angkot di parkiran.

Ia mencari nafkah sampai pukul 16.00 WIB.

Karena itu, pukul 17.00 WIB, Yanti sudah kembali ke rumah.

Sebelumnya, Polwan Ditlantas Jabar sempat takjub dengan apa yang dilakukan Yanti.

Tentu saja, sebagai seorang perempuan, ia juga merasa khawatir.

"Sering lewat sini? Baru ketemu saya tapi," kata polwan itu.

Yanti sempat mengangguk.

Ia lalu merespons polwan bernama Hilsiani itu secara ramah.

Hilsiani bertanya balik.

"Dibawa anaknya?" ujarnya.

Yanti menjawab.

Ia mengatakan, anaknya memang selalu dibawa saat ia bekerja sebagai sopir angkot.

"Bawa," ujar Yanti sembari mengangguk.

Sang polwan kemudian mengingatkan agar Yanti berhati-hati.

Ia terlihat merasa khawatir.

"Ibu hati-hati ya," ujarnya.

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Daniel Andreand Damanik. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pengakuan Yanti, Ibu Sopir Angkot Bandung Ini Tak Bisa Diremehken, Boyong Bayi Saat Cari Uang, https://jabar.tribunnews.com/2019/09/06/pengakuan-yanti-ibu-sopir-angkot-bandung-ini-tak-bisa-diremehken-boyong-bayi-saat-cari-uang?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved