Derita Bocah 8 Tahun Di TTS, Ditinggal Orang Tua, Divonis Stunting, Gizi Buruk, Alami Gangguan Saraf
Marci Tefu bocah delapan tahun, warga Desa Nunususu, Kecamatan Kualin, Kamis (5/9/2019) nampak terbaring lemah di atas sebuah tempat tidur di ruang me
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos Kupang. Com, Dion Kota
POSKUPANG. COM, SOE - Marci Tefu bocah delapan tahun, warga Desa Nunususu, Kecamatan Kualin, Kamis (5/9/2019) nampak terbaring lemah di atas sebuah tempat tidur di ruang melati, RSUD Soe. Marci divonis mengalami stunting, gizi buruk dan mengalami ganggu syaraf pada bagian wajahnya.
Walau sudah berusia 8 tahun, berat badan Marci hanya 8 Kg. Jauh dari berat badan normal anak usia 8 tahun yaitu 25 Kg ke atas. Tubuhnya pun sangat kurus hingga tulang-tulang nampak begitu kentara. Gangguan saraf yang dideritanya membuat Marci semakin menderita.
• Persib Bandung Bisa Kehilangan Pemain Asing Ezechiel Ndouasel, Ini Faktor Penyebabnya
• Membuat Kiper Persib Cedera Parah,Ini Karma Pemain Persija, Diputus Kontrak dan Gaji Belum Dibayar?
Sejak masih balita, Marci sudah tidak bisa duduk. Kesehariannya dihabiskan dengan berbaring di atas tempat tidur atau dipelukan kakek dan neneknya. Jika berbaring pun, kepalanya tak bisa lurus karena gangguan saraf wajah yang dideritanya
Ditengah penderitaan yang dialaminya, Marci ditinggal kedua orang tuanya. Ayah Marci, sudah kabur sejak sang ibu, Yasinta Tefu mengandung. Usai melahir, sang ibu memutuskan untuk merantau ke Papua bekerja sebagai penjaga toko.
Marci dititipkan kepada kakek dan neneknya, Nikodemus tefu dan Salfiana Poli yang berprofesi sebagai petani. Penghasil yang tidak seberapa dan tidak menentu membuat kakek Nikodemus tergolong dalam keluarga tidak mampu. Dengan keterbatasan ekonomi, kakek Nikodemus dan Salfiana mengasuh Marci disebuah gubuk tua di tengah kebun mereka di Desa Nunususu.
Kepada pos kupang.com, Kakek Nikodemus menceritakan, sejak kecil Marci sudah sering mengalami kejang-kejang hingga saat ini. Keterbatasan ekonomi yang membelit keluarganya membuat dirinya hanya bisa menangis melihat penderitaan sang cucu pertamanya itu. Ibu dari Marci, Yasinta memilih untuk merantau saat usia Marci belum genap setahun dan hingga saat ini belum pulang.
• Jual Paket Layanan Seks Menyimpang, Begini Penggrebekan Dua Perempuan Telanjang dan Tarifnya
• FAKTA Kuntilanak? Penampakan di Rumah Raffi Ahmad, Sosok Rambut Panjang Baju Putih Berdiri di Cermin
" Dari kecil, Marci sudah menderita kakak, dia sering sakit kejang-kejang. Karena kami tidak punya biaya untuk obati, akhirnya sakit Marci semakin parah dan menyebabkan Marci mengalami gangguan saraf yang menyebabkan Marci tidak bisa duduk dan wajahnya cenderung miring ke arah kiri," ungkap Nikodemus.
Marci bukan baru pertama kali dilarikan ke RSUD Soe, sebelumnya pada tahun 2018, Marci juga dilarikan ke RSUD Soe karena mengalami penyakit yang sama.
Kondisi Marci sendiri dikatakan Kakek Nikodemus sudah diketahui sang ibu yang saat ini beraada di Papua. Namun hingga saat ini, sang ibu belum memberikan kabar untuk pulang guna merawat sang buah hatinya tersebut.
" Ini yang kedua kali Marci masuk rumah sakit. Kemarin (Rabu,red) pihak Puskesmas Kualin yang merujuk Marci ke RSUD SOE karena mengalami stunting dan gizi buruk. Kami sudah kasih tahu ibunya, tapi belum ada informasi kalau mau pulang," tuturnya.
Dokter Herman Mella yang menemani pos kupang.com di ruang melati mengatakan, saat ini Marci sudah mendapatkan penanganan yang intensif untuk memperbaiki kondisinya. Selain itu, Marci juga menjalani terapi untuk memperbaiki kerusakan saraf yang dialaminya.
Ia optimistis, dengan usia Marci yang masih delapan tahun, gangguan saraf yang dialaminya bisa disembuhkan. Asalkan, Marci terus mendapatkan penanganan medis dan tetapi.
" Kondisi Marci memang sangat memprihatikan. Saat ini kita terus melakukan penanganan untuk memperbaiki gizinya. selain itu, kita juga melakukan terapi untuk memperbaiki kerusakan saraf yang dialaminya. Dengan usianya yang masih anak-anak peluang untuk sembuh masih sangat besar," ungkap dr. Herman. (din)