Gelar Wisuda, UKAW Kupang Lepas 561 Lulusan, Rektor Beberkan Serapan Lulusannya

Universitas Kristen Artha Wacana ( UKAW) Kupang menggelar Wisuda Sarjana ke-58 dan Pascasarjana ke-15, Rabu (4/9/2019) pagi.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Suasana Dies Natalis UKAW ke-34, Wisuda Sarjana ke-58 dan Pascasarjana ke-15 UKAW Kupang di Gedung Olahraga (GOR) Flobamora, Oepoi, Kota Kupang, Rabu (4/9/2019) pagi. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Universitas Kristen Artha Wacana (  UKAW) Kupang menggelar Wisuda Sarjana ke-58 dan Pascasarjana ke-15, Rabu (4/9/2019) pagi.

Wisuda periode September 2019 ini dilaksanakan di Gedung Olahraga (GOR) Flobamora, Oepoi, Kota Kupang.

Dalam kesempatan itu, UKAW Kupang melepas sebanyak 561 wisudawan yang berasal dari 7 jurusan di kampus itu.

Senyum Pelanggan PLN Semarakkan Hari Pelanggan Nasional

Wisuda tersebut dibuka langsung oleh Rektor UKAW Kupang, Dr. Ir. Ayub Urbanus Imanuel Meko, M.Si dalam Rapat Terbuka Senat UKAW dalam rangka Dies Natalis UKAW ke-34, Wisuda Sarjana ke-58 dan Pascasarjana ke-15 UKAW Kupang.

Hadir para senat universitas, Kepala LLDIKTI, Prof Dr I Nengah Dasi Astawa, M.Si, perwakilan Pemprov NTT yakni Ir Semuel Rebo selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTT dan tamu undangan lainnya.

Rektor UKAW Kupang, Dr. Ir. Ayub Urbanus Imanuel Meko, M.Si dalam sambutannya mengatakan, momentum wisuda bertepatan dengan dies natalis UKAW Kupang Ke-34.

Cerita Friets D Bua Mone Soal Pemberlakuan Keringanan Denda PKB di Kabupaten Kupang

Dijelaskannya, 561 orang lulusan UKAW Kupang yang terdiri dari 558 Sarjana dan 3 orang Pascasarjana.

"Jika dihitung, dari 54 kali melakukan wisuda sarjana dan 15 kali Wisuda S2 maka hingga saat ini UKAW Kupang telah menamatkan 19.644 orang untuk S1," papar rektor yang baru saja dilantik pada 22 Agustus 2019 ini.

Lulusan UKAW Kupang juga saat ini telah menyebar dan bekerja baik di dalam maupun luar negeri.

"Tamatan ini telah menyebar hingga ke luar negeri dalam bekerja dan melayani dengan jumlah terbanyak di Provinsi NTT. Ini berarti pergumulan GMIT dan GKS untuk ikut mencerdaskan bangsa dan meningkatkan peradaban anak bangsa telah dirasakan banyak orang," jelasnya.

Selain itu, Ayub juga memaparkan kepada seluruh peserta prosesi wisuda terkait hasil kerja UKAW Kupang selama satu tahun terakhir.

Hasil kerja yang dipaparkan di antaranya, bidang pendidikan dan pengajaran, bidang SDM, bidang kegiatan mahasiswa, bidang penelitian dan publikasi, bidang pengabdian pada masyarakat dan bidang kerja sama.

Selain itu, Ayub juga menjelaskan, selama empat tahun ke depan, pihaknya bersama semua perangkat kerja yang ada di lngkungan UKAW dan menyatukan pandangan dan bekerja bersama untuk memajukan UKAW untuk lebih baik.

Terlebih, lanjut Ayub, persaingan antar perguruaan tinggi dan adanya regulasi yang makin ketat terkait pengelolaan perguruan tinggi.

"Tema dies natalis kali ini mengingatkan saya bahwa memang masa depan UKAW sungguh ada, namun untuk mewujudkannya dibutuhkan, kerja keras, kerja cerdas kerja iklas dan kerja yang tuntas," paparnya.

"Salah satu contoh kerja cerdas adalah melakukan analisis terhadap GEB antara fakta keberadaan program studi atau institusi UKAW dan kebutuhannya dengan regulasi dan tuntutan pasar yang ada,"jelasnya.

Lebih lanjut, upaya pembenahan pengelolaan UKAW Kupang sesuai tuntunan BAN-PT terus dilakukan dengan memperhatikan standar yang ditentukan.

Dikatakannya, semua program studi di lingkungan di UKAW telah terakreditasi dengan nilai B.

"Pada tahun 2019, ada empat program studi yang melakukan proses. Dua di antaranya dukumennya telah dikirim dan sedang menunggu proses reakreditasi (yakni program studi IPTH pada FKIP dan Progdi THPi pada FPIK), sedangkan dua lainnya sedang melakukan proses penyusunan dokumen dan akan segra didikirim (yakni program studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan prodi teologi pada pascasarjana)," ungkapnya.

Selain itu, pengawasan internal terhadap perguruan tinggi yang dilakukan melalui BAN-PT semakin ketat.

Saat ini penilaian telah dinaikan dari 7 standar yang selama ini digunakan menjadi 9 standar
untuk IAPS 4.0 (Instrumen akreditasi program studi).

Pengisian portofolionya, ujar Ayub, dilakukan secara online melalui SAPTO (sistim akreditasi perguruan tinggi online).

Paradigma penilaian dalam proses akreditasi juga berubah dari semula hanya menekankan pada input dan proses, namun saat ini telah dikembangkan penilaiannya meliputi imput, proses, output dan outcome.

Selain itu, kategori hasil penilaian yang semula memberi A, B dan C juga berubah menjadi tidak terakreditasi dan terakreditasi dengan criteria kenilaian (baik, sangat baik dan unggul)

"SAPTO mengacu kepada proses yang terjadi dalam kurun waktu yang diberikan semua aktivitas yang dikerjakan harus terisi dengan baik," katanya

Sementara itu, perwakilan wisudawan, Stifen Cornelius Pekuali, SE dalam sambutannya mengungkapkan perjuangan untuk mendapatkan gelar sarjana tidak mudah.

Terdapat lika liku dan tantangan yang dihadapi. Akan tetapi, dengan adanya para dosen yang berkompeten, para mahasiswa dapat melalui segala rintangan yang ada hingga dapat diwisuda.

"Di UKAW Kupang, kami telah bertemu dengan para dosen yang menginspirasi motivasi serta yang telah mengilhami kami untuk waktu yang lebih lama," katanya.

Diakhir sambutannya, ia juga memohon maaf kepada civitas akademika UKAW Kupang bila terdapat kekeliruan maupun kesalahan dalam proses akademik selama ini.

"Doakan kami semoga tetap melangkah dengan selalu memikirkan serta berbuat dengan cara yang benar," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved