Usai Sidang Pelantikan, Anggota DPRD NTT Dicokot Penyidik Kejati NTT
Salah satu anggota DPRD NTT periode 2014-2019 dicokot oleh penyidik Kejaksaan Tinggi NTT usai mengikuti sidang Paripurna Istimewa pelantikan anggot
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Salah satu anggota DPRD NTT periode 2014-2019 dicokot oleh penyidik Kejaksaan Tinggi NTT usai mengikuti sidang Paripurna Istimewa pelantikan anggota DPRD di Kantor DPRD NTT pada Senin (3/9/2019) siang.
Anggota demisioner DPRD NTT tersebut, Jefri Un Banunaek yang purnatugas pada sidang terakhir itu dijemput paksa penyidik kejaksaan Tinggi NTT yang dipimpin langsung kasi intel Kejati NTT sekira pukul 12.30 Wita di Kantor DPRD NTT.
Memakai setelan lengkap, Jefri Un nampak dikawal penyidik kejati yang mengenakan pakaian preman serta Kasi Penkum Abdul Hakim.
• Gugatannya Dikabulkan Hakim, Mulan Jameela Tetap Gagal Jadi Anggota DPR RI, Ini Penyebabnya
• Nilai Transfer Rp 1,9 Miliar, Ezra Walian Tanpa Klub, Diincar Dua Klub Papan Atas Liga 1 2019, SIMAK
Dijemput dari Gedung DPRD, Jefri Un digiring melalui pintu samping kantor kejati NTT.
Saat berjalan, Jefri tampak tenang hingga memasuki ruang lobi Kejati. Tanpa keterangan, Jefri langsung dibawa masuk ke ruang tindak pidana khusus yang berada di sisi barat lantai 1 Kejati NTT.
Pihak Kejati pun tidak memberikan keterangan kepada wartawan yang berada di lokasi itu.
Jefry Un merupakan anggota DPRD NTT dari Partai PKPI yang tidak lagi terpilih pada periode ini.
Jefry Un terlibat dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Embung di Desa Mnela Lete, Kabupaten TTS senilai Rp 756 juta. Sebelumnya, kasus tersebut telah ditangani oleh Tim penyidik Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Jefry ditengarai tidak kooperatif ketika kasusnya ditangani oleh Kejari TTS. (hh)