Jagung Hibrida NASA29 di KAWITAN Jagung Poktan Amnekat Diprediksi Hasil Panen 8 Ton

merupakan hasil penemuan peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT yang memiliki keunggulan yang luar biasa.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/EDY HAYON
Petani Poktan Amnekat-Desa Oeteta, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang bersama Kepala BPTP NTT Balitbangtan Kementan, Dr. Ir. Syamsuddin, M.Sc dan tim, bergambar dengan latar belakang lahan jagung NASA29, Senin (2/9/2019) 

 
Jagung Hibrida NASA29 di KAWITAN Jagung Poktan Amnekat Diprediksi Hasil Panen 8 Ton

POS-KUPANG.COM I SULAMU-- Kepala BPTP NTT Balitbangtan Kementan, Dr. Ir. Syamsuddin, M.Sc, punya prediksi terhadap pembudidayaan jagung hibrida NASA29 yang dikembangkan di Kawasan Inovasi Pertanian (KAWITAN) jagung Poktan Amnekat, Kecamatan Sulamu.

Jagung hasil inovasi baru ini dikembangkan di lahan seluas  12 hektar dengan 20 anggota ini, sudah memasuki usia tanam 40 hari dan ditargetkan  Oktober sudah bisa dipanen hasilnya.

Kepala BPTP NTT Balitbangtan Kementan, Dr. Ir. Syamsuddin, M.Sc, menyampaikan hal ini kepada POSKUPANG.COM di Desa Oeteta, Senin (2/9/2019).

Turut mendampingi penemu bibit jagung NASA29 dari BPTP NTT, DR. Toni Basuki, M.Sc, juga beberapa penelti dan penyuluh BPTP NTT.

Syamsuddin mengatakan, atas nama pribadi dan staf BPTP NTT mengapresiasi positif terhadap kemauan baik petani di Desa Oeteta yang begitu antusias mengembangkan jagung NASA29.

Terhadap niat baik petani yang ada, maka pihaknya memfasilitasi pendampingan secara berkala.

"Saya sangat bangga dengan semangat petani di Oeteta. Mereka mengikuti arahan dan bimbingan dari tim peneliti BPTP NTT termasuk penyuluh yang terus memotivasi petani dalam membudidayakan bibit jagung hibrida NASA29 ini," jelasnya.

Dikatakannya, saat ini pola pemberdayaan terhadap petani lebih kepada studi lapangan. Setiap inovasi baru yang dihasilkan peneliti, langsung ditindaklanjuti di lapangan.

"Poktan Amnekat-Desa Oeteta, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang saat ini kembangkan jagung NASA29 di lahan seluas  12 hektar dengan 20 anggota. Kalau saya lihat pertumbuhan jagung yang sudah memasuki usia tanam 40 hari ini, bisa ditargetkan hasil paneb mencapai 8 ton," kata pria asal Sulawesi Selatan ini.

Sementara penemu bibit jagung NASA29 dari BPTP NTT, DR. Toni Basuki, M.Sc, menjelaskan alasan utama menciptakan inovasi jagung NASA29 ini.

Menurut Tony, sebagai peneliti tentu setiap waktu memikirkan bagaimana menghasilkan inovasi-inovasi baru.

Khusus soal jagung NASA29 ini, lanjut Tony, berangkat dari pengamatan lapangan.

Produksi jagung bibit lokal memang baik tetapi akan lebih baik jika ada sentuhan inovasi baru. Dengan bekal pengetahuan yang dimilikinya, maka dimunculkan inovasi jagung NASA29 ini.

Ditanya soal tekstur tanah di NTT apakah semuanya cocok untuk pengembangan NASA29, Tony mengatakan berbeda. Tekstur tanah di Timor dan Sumba berbeda dengan di Flores tetapi secara kimiawi tanah di NTT tidak ada persoalan buat pengembangan jagung NASA29.

"Kuncinya ada pada SDM. Apakah petani mau beralih ke inovasi baru atau tetap dengan pola pikir lama. Memang butuh proses dan saya salut beberapa poktan di NTT sudah mulai berpikir maju dalam hal pengembangan jagung," beber Tony.

Untuk diingat, jagung jenis NASA29 merupakan hasil penemuan peneliti dari  Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT yang memiliki keunggulan yang luar biasa.

Komponen teknologi didalamnya, varietas unggul baru, sistem tanam double track, jarak tanam 100 cm x 40 cm x 20 cm, 1 biji perlubang tanam, pemupukan berimbang (NPK dan urea), dosis : 200 kilogram urea/hektar.

Adapun bentuk tata tanam Rel ganda (double track) dalam budidaya jagung yakni, dalam rel 40 centimeter, jarak antar tanam dalam track 20 cm, 1 biji perlubang, antar rel 100 cm, jarak antar rumpun tanaman dalam track 40 cm.

Kades Oeteta, Yakobus Tafae mengapresiasi terhadap pendampingan dari BPTP NTT ke petani di desanya ini. Dirinya mengakui selama ini sistem penanaman jagung setahun sekali.

Tapi sejak ada pendampingan dari BPTP NTT, sekarang sistem pertanian sudah lebih baik dengan kehadiran inovasi baru dari instansi ini.

Mantan yang Dipacari 6 Tahun Menikahi Orang Lain, Pria Dobrak Kamar Pengantin & Lakukan Hal Ini

Istri Tersangka Kasus Penipuan dan Penggelapan Polisikan Bank Christa Jaya, Ini Perkembangannya

Tema pelaksanaan kegiatan ini yakni : Bimbingan Teknis (bimtek) Tematik Penerapan Inovasi Budidaya Jagung di Kawasan Inovasi Pertanian (KAWITAN) Desa Oeteta, Kecamatan Sulamu, mendukung peningkatan komunikasi, diseminasi hasil Litkaji Balitbangtan.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved