Simak Cerita Yafet Sibi Legenda Persipura Saat Menghalau Massa yang Hendak Bakar SPBU di Jayapura

Simak cerita Yafet Sibi Legenda Persipura Saat Menghalau Massa yang Hendak Bakar SPBU di Jayapura

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/Dhias Suwandi
Yafet Sibi, Legenda Persipura, sedang menceritakan saat-saat kerusuhan di Kota Jayapura terjadi pada 29 Agustus 2019, Minggu (1/9/2019). 

Simak cerita Yafet Sibi Legenda Persipura Saat Menghalau Massa yang Hendak Bakar SPBU di Jayapura

POS-KUPANG.COM | JAYAPURA - Kerusuhan yang terjadi di Jayapura, Papua, meninggalkan duka bagi para korban yang kehilangan harta benda.

Namun, peristiwa yang terjadi pada 29 Agustus itu menyimpan sebuah kisah heroik dari manajer SPBU Nagoya dan seorang legenda hidup Persipura yang berhasil menyelamatkan SPBU Nagoya dari aksi pembakaran massa.

Soal Pin Emas, Christian Widodo: Saya ke Setwan Bukan Bertemu Sekwan

Yafet Sibi, legenda hidup Persipura yang aktif bermain pada era 70-an, menceritakan saat kejadian ia berdiri di Tugu Marthen Indey.

Jaraknya sekitar 50 meter dari SPBU Nagoya dan merupakan persimpangan menuju Jalan irian dan Jalan Koti. Saat itu massa yang masih berada beberapa ratus meter di depannya tampak melakukan perusakan dengan melempari setiap bangunan yang dilewati.

Ketika itu juga ia berpikir untuk melakukan sesuatu guna mengalihkan rute massa. Caranya, ia menggunakan pakaian masyarakat pegunungan dan mengucapkan yel-yel yang biasa massa lontarkan.

Turunkan Konsumsi Tembakau, Mulai 12 September Kemasan Rokok di Thailand Tanpa Merek dan Logo

"Dari tiga grup yang datang, saya sudah di Tugu Marthen Indey, Saya pakai atribut masyarakat pegunungan untuk saya mengarahkan massa tidak boleh lewat sini (Jalan Irian). Jadi ketiga rombongan massa itu saya arahkan ke sana (Jalan Koti) semua," ujarnya, Minggu (1/9/2019).

Karena sosoknya sudah cukup dikenal, Yafet mengaku ada beberapa mahasiswa di dalam rombongan massa memanggilnya. Mahasiswa yang memanggilnya dengan sebutan "pak ondo (kepala suku)" kemudian ia manfaatkan untuk ikut menjaga SPBU dan menghalau massa.

Namun, upaya yang dilakukan Yafet Sibi tidak sepenuhnya berhasil karena masih ada belasan orang yang lewat di Jalan Irian dan melakukan pembakaran bangunan sebelum SPBU Nagoya.

Di momen inilah Yohan Sombuk, Pengawas dan Manager Operasional SPBU Nagoya berperan. Ia yang saat kejadian berdiri di depan SPBU dengan kondisi pagar sudah ditutup, telah menyiapkan langkah antisipasi. Ia mengaku telah menyiapkan air mineral agar massa tidak berbuat anarkistis di tempat kerjanya.

"Saya taruh minuman karena orang jalan itu haus. Lalu saya sebagai kapasitas orang Papua dan saya kerja di sini, jadi saya taruh badan untuk SPBU saya," tuturnya.

Meski ada massa yang tetap melakukan pelemparan batu ke arah SPBU, tapi akhirnya SPBU Nagoya hanya mengalami kerusakan sangat minim, yaitu kaca di bagian kantor lantai dua pecah.

Meski massa sudah lewat, suasana mencekam belum berhenti karena bangunan di sekitar SPBU dalam kondisi terbakar dan api sudah mulai membesar.

Baik Yafet Sibi dan Yohan Sombuk beserta para pekerja SPBU berinisiatif mengalurkan alat pemadam api yang ada di SPBU. Untungnya api pun tidak sampai menjalar ke SPBU meski bangunan di sekitarnya hangus terbakar.

Kini SPBU Nagoya yang terletak di pusat kota Jayapura pun telah kembali melayani masyarakat untuk mengisi BBM sejak 31 Agustus. (Kompas.com/Dhias Suwandi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Legenda Persipura dan Manajer Saat Halau Massa yang Hendak Bakar SPBU di Jayapura",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved