Aulia Kesuma Punya Nama Asli Sebelum Mualaf, Ini Motifnya Setubuhi Korban sebelum Dibunuh
Aulia Kesuma, istri pembunuh dan pembakar jasad suaminya, Pupung Sadili, dan M Adi Pradana alias Dana, anak tiri punya nama asli sebelum mualaf
Aulia Kesuma Punya Nama Asli Sebelum Mualaf, Ini Motifnya Setubuhi Korban sebelum Dibunuh
POS-KUPANG.COM- Aulia Kesuma Punya Nama Asli Sebelum Mualaf, Ini Motifnya Setubuhi Korban sebelum Dibunuh.
Aulia Kesuma, istri pembunuh dan pembakar jasad suaminya, Pupung Sadili, dan M Adi Pradana alias Dana, anak tiri ternyata punya nama asli sebelum mualaf.
Lantas apa motif Aulia Kesuma bersebadan dengan mendiang Pupung Sadili sebelum akhirnya membakar jasad suami bersama M Adi Pranada anak tirinya?
Ini pengakuan jujur Aulia Kesuma, termasuk keinginan bunuh diri
Aulia Kesuma, tersangka pembunuhan sadis terhadap suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23) di Sukabumi pada Minggu (25/8/2019) lalu, kini angkat bicara.
Seperti diketahui, Aulia frustrasi dirinya terbelit utang Rp 10 miliar. Ia ingin suaminya menjual rumah agar utangnya lunas, namun tak diiyakan.
Aulia lantas mengutus 4 pembunuh bayaran bertarif Rp 500 juta, termasuk anak kandungnya , KV untuk meracun dan membekap Pupung dan Dana di Lebak Bulus, Sabtu (24/8/2019).
Pembunuhan itu sudah direncanakan sebelumnya di Kalibata, Jakarta Selatan.
Untuk menghilangkan jejak, jasad keduanya diboyong dengan mobil ke Sukabumi, Jawa Barat, lalu dibakar bersama mobilnya.
• TERKUAK! Sosok Ini Yang Carikan Algojo untuk Aulia Kesuma Bakar Suami dan Anak Tirinya Dalam Mobil
Pada Jumat (30/8/2019) bertempat di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Aulia mengakui beragam hal kepada awak media. Kompas.com merangkum 3 di antaranya:
Sempat ingin bunuh diri hingga diminta cerai oleh orangtua
Aulia Kesuma terbelit utang hingga Rp 10 miliar.
Tak pelak, kondisi ini membuatnya ingin mengakhiri hidupnya.
"Saya ingin bunuh diri saja, Pak," kata Aulia kepada polisi, seperti dikutip dari video Kompas TV, Jumat.
Aulia Kesuma mengatakan, orangtuanya menyuruh dia bercerai dari suaminya, Edi, lantaran suaminya tak dapat membantu membayar lunas utangnya.
"Kemarin orangtua saya ngomong, harusnya kalau tidak kuat tinggalin saja. Harusnya kalau enggak dilunasin, cerai saja dah," ungkapnya.
• Ternyata Utang Aulia Kesuma hingga Rp 10 Miliar lalu Nekat Melakukan Hal ini
Mengaku menyesal
Aulia Kesuma mengaku menyesal telah menghabisi nyawa Pupung dan Dana.
Pernyataan tersebut disampaikan Aulia kepada polisi saat dimintai keterangan terkait motif pembunuhan tersebut.
"Saya menyesal," kata Aulia seperti dikutip dari video ekslusif Kompas TV, Jumat.
Aulia tampak tak mampu banyak berkata-kata ketika mengakui penyesalannya.
Akui bahwa ia dibantu anak kandungnya untuk membunuh
Aulia blak-blakan soal status KV, yang sebelumnya santer diberitakan sebagai keponakannya.
KV diketahui turut membantu insiden pembunuhan dan penghilangan jejak Pupung dan Dana.
Dalam pengakuannya pada polisi, Aulia mengakui bahwa KV merupakan buah perkawinannya dengan suami sebelum Pupung.
• Istri Pertama Pupung Sadili Tulis Pesan Haru untuk Anaknya, Dana Sebelum Dibunuh Aulia Kesuma
Masalah perbedaan usia antara Aulia dan KV memang sempat ramai dibicarakan.
Sebab, sebelumnya usia AK ditulis 35 tahun, sementara KV ditulis berusia 25 tahun.
“Namanya asli kan Emilia. Karena jadi mualaf, namanya (menjadi) Aulia Kesuma.
Terus harusnya itu lahir tahun 1974 bukan tahun 1984, tapi salah catatan.
Waktu itu bikin surat mualaf, itu kan di KTP, harusnya 1974 bukan 1984," ungkap Aulia.
(Kompas.com/ Vitorio Mantalean)
Sumber Kompas.com : 3 Pengakuan Aulia Kesuma, Otak Pembunuhan dan Pembakaran Suami dan Anak Tiri
Aulia Kesuma Licik, Ajak Bersebadan Pupung Sadili Sebelum Bunuh Teman Al Ghazali Anak Maia Estianty
Ini skenario licik Aulia Kesuma, mengajak bersebadan Pupung Sadili sebelum membunuh Dana, yang tak lain teman sekolah Al Ghazali, anak Maia Estianty dan Ahmad Dhani.
Tabiat licik Aulia Kesuma mengajak Pupung Sadili, suaminya bersebadan, mencekokinya dengan obat tidur sehingga tak sadar, akhirnya dibekap dan dibunuh serta dibakar lewat pembunuh bayaran, dan masih membunuh lagi M Adi Pradana, anak tirinya, akhirnya ketahuan busuknya gara-gara hal ini ..
• Sebelum Dibunuh Pembunuh Bayaran, Aulia Kesuma Ajak Suaminya Pupung Sadili ML Hingga Tertidur
Ikuti selengkapnya kronologi skenario jahat Aulia Kesuma habisi Pupung Sadili dan M Adi Pradana, anak tirinya (yang ternyata teman sekolah Al Ghazali anak Ahmad Dhani dan Maia Estianty) ...

Pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana, direncanakan Aulia Kesuma alias AK karena motif ekonomi. (Kolase Tribunnews)
Fakta-fakta baru mulai terungkap setelah polisi mengamankan Aulia Kesuma alias AK (35 tahun) yang merupakan otak pembunuhan sadis terhadap suaminya sendiri, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54 tahun) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23 tahun).
• Ini Fakta Terbaru Aulia Kesuma Kalap Bunuh Suami dan Anak Tiri hingga Gelagat Aneh
Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi dalam konferensi pers di Mapolres Sukabumi, Rabu (28/8/2019) menyatakan, pembunuhan tersebut sudah direncanakan AK sejak Juli 2019.
Hal ini bermula ketika AK bercerita kepada salah satu pembantunya, KA untuk mencari seorang paranormal.
KA kemudian bekerja sama dengan suaminya, RO untuk mencari paranormal tersebut, namun tidak berhasil menemukannya.
"AK mencari paranormal untuk membuka hati suaminya agar mau menjual rumahnya, untuk membayar utang," kata Nasriadi, seperti dilaporkan Tribun Bogor.
"Tetapi itu tidak terlaksana. Akhirnya pada pertengahan Agustus direncanakan Edi dan Dana untuk dihabisi."
Kemudian rencana pun disusun secara matang antara AK, KA dan RO.
Hingga akhirnya, RO mencari para calon eksekutor Edi dan Dana.
Bahkan RO juga turut ambil bagian sebagai otak pembunuhan sekaligus eksekutor.
Beberapa hari kemudian, Jumat, 23 Agustus 2019, AK, RO dan para eksekutor bertemu di salah satu apartemen kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
"Di situlah disusun segala rencana yang berkaitan dengan eksekusi. Setelah itu berangkat dari apartemen menuju ke rumahnya, di Lebak Bulus."
"Di tengah perjalanan, tepatnya di Pasar Minggu, salah satu eksekutor mengalami sakit ayan. Supaya tidak mengganggu dikembalikan ke salah satu hotel kawasan Pejaten, diantar oleh RD."
"Di hotel tersebut sudah ada KA, istri RD. Sementara AK berangkat bersama dua orang eksekutor," sambung Nasriadi.
Sebelum sampai di rumah, AK sempat membeli jus timun campur jeruk dan obat tidur yang dosisnya sangat tinggi yang berisi 10 butir di kawasan Kalibata.
Sesampainya di Lebak Bulus, tepatnya di rumah Edi, AK tanpa melakukan aksi yang mencurigakan, bercengkrama dengan suaminya, Edi.

Facebook/Pupung Sadli
Aulia Kesuma dan Pupung Sadli.
"Obat tidur yang dibeli dibubukkan lalu dimasukan ke dalam jus. Masing-masing lima butir yang dibubukan. Lima butir untuk Edi dan lima butir untuk Dana."
"Tersangka AK dan Edi ngobrol sebentar, sementara dua eksekutor menunggu di garasi," sambung Nasriadi.
Di dalam mobil, juga ada pembantu lainnya berinisial DL dan anak kandungnya, RN (4 tahun).
DL dan RN dibawa ke dalam rumah.
Setelah itu AK mengajak suaminya masuk ke kamar, lalu melakukan hubungan suami istri.
Sebelum melakukan hubungan suami istri itu, Edi meminum jus yang telah dicampur obat bius tadi.
"Minumnya di ruang tamu sebelum masuk ke kamar. Pada saat Edi meminum jus itu sempat bilang bahwa jus terasa pahit."
"Lalu tersangka menyebut jus itu sudah dicampur sayur-sayuran. Tanpa ada kecurigaan, jus dihabiskan saat itu juga."
"Setelah melakukan hubungan suami istri, saudara Edi tidur di lantai, karena biasa melakukan Yoga sebelum tidur."
"Edi tidur dalam keadaan terlentang, sementara AK memonitor apakah suaminya sudah tertidur atau belum," imbuhnya.
Pukul 21.30 WIB, AK memastikan bahwa Edi sudah tertidur pulas.
AK kemudian memanggil dua eksekutor yang tengah menunggu di garasi rumah untuk langsung membunuh Edi.
Saat itulah Edi dieksekusi dengan cara dibekap menggunakan handuk.

Kompas.com
Kedua tersangka pembunuh bayaran Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23) tiba di Polda Metro Jaya, Selasa (27/8/2019) pukul 19.07 WIB. Kedua tersangka berinisial S dan A.
Setelah mengeksekusi Edi, dua eksekutor menunggu di salah satu kamar, sambil menunggu Dana pulang.
"Saudara Edi lalu dinaikkan ke atas kasur, mengingat saudara Dana akan segera pulang. Sebelum Dana pulang ke rumah, datanglah tersangka KV. AK bertemu KV, memberitahu bahwa Edi sudah dihabisi."
"Setelah saudara Dana pulang, langsung membuka kulkas dan langsung meminum jus yang telah ditaburi obat tidur tadi dan jus dibawa ke kamar Dana," imbuh Nasriadi.
Setelah itu, KV mendatangi kamar Dana untuk memastikan apakah Dana sudah tertidur atau belum.
Namun Dana yang belum terpengaruh efek obat tidur diajak berbincang oleh KV.
Bahkan sempat bermain game bersama terlebih dahulu.
"Setelah main game, Dana tertidur. Sekitar pukul 24.00 WIB, KV kembali mengecek kamar Dana untuk memastikan dia tertidur lalu memanggil dua orang eksekutor yang sudah menunggu di salah satu kamar."
"Setelah itu mereka bertiga, disusul saudari AK melakukan eksekusi terhadap Dana. Pada saat itu, karena efek obat tidak terlalu berpengaruh, Dana sempat melakukan perlawanan."
"Bahkan sempat berteriak minta tolong. Disitulah saudara Dana dicekik, diikat dan lain sebagainya. Setelah dipastikan Dana sudah tidak bernyawa, jenazahnya disatukan dengan Edi," ungkap Nasriadi. (Ervananto Ekadilla/Suar.ID)