Lihat Cara Anies Baswedan Ini Tunjuk Menteri, Diprotes Usai Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru Tak Setuju?

Lihat Cara Anies Baswedan Ini Tunjuk Menteri, Diprotes Usai Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru Tak Setuju?

Editor: maria anitoda
Susylo Asmalyah/Antara
Lihat Cara Anies Baswedan Ini Tunjuk Menteri, Diprotes Usai Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru Tak Setuju? 

Lihat Cara Anies Baswedan Ini Tunjuk Menteri, Diprotes Usai Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru Tak Setuju?

POS-KUPANG.COM - Lihat Cara Anies Baswedan Ini Tunjuk Menteri, Diprotes Usai Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru Tak Setuju?

Ia Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak jadi meninggalkan kursi saat mendapatkan protes.

Hal itu terjadi saat Anies Baswedan ikut dalam konferensi pengumuman Ibu Kota baru.

Baru Beberapa Menit Menikah, Pasangan Pengantin Tewas Ditabrak Truk, Lihat Reaksi Keluarga

Deretan Pernyataan Kontroversial Gubernur NTT Viktor Laiskodat Nomor 1 Paling Heboh Banyak Dikritik

INILAH 7 Fakta Mamah Muda Janda Rika Nekat Berzina Bocah12 Tahun Gegara Kecanduan Mobile Legends

Dikutip dari tayangan Kompas TV  melalui channel resmi di YouTube, Senin (26/8/2019), mulanya beberapa perwakilan dalam pengumuman Ibu Kota baru itu meninggalkan tempat duduknya.

Selengkapnya, tonton di bawah ini.

Saat itu merupakan sesi tanya jawab bersama dengan para awak media.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mulanya meninggalkan kursinya santai.

Lalu disusul oleh Siti Nurbaya selaku Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Bersamaan, turut juga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Turut pula Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.

Ia Siti Nurbaya terlebih dahulu meninggalkan tempat.

Namun saat Basuki Hadimuljono, Sofyan Djalil, dan Anies Baswedan akan beranjak, mereka malah mendapatkan protes.

Ia Basuki Hadimuljono dan Sofyan Djalil memilih kembali duduk.

Sementara Anies Baswedan sempat berkata dan menunjuk menteri lainnya.

Akibatnya ruangan menjadi riuh, sehingga Anies Baswedan memutuskan untuk kembali duduk di kursinya semula.

Profil Penajam Paser Utara dan Blak-blakan Bupati Abdul Gafur Masud 

Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi telah mengumumkan lokasi ibu kota baru pengganti Jakarta adalah dua kabupaten di Kalimantan Timur, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Pengumuman itu disampaikan secara resmi oleh Presiden di Istana Negara, Jakarta, pada acara konferensi pers, Senin (26/8/2019) sekitar pukul 13.30 WIB.

4 Anggota Keluarga Ditemukan Tinggal Tengkorak di Kebun Tetangga, Bagaimana Ceritanya?

Nenek Tercantik di Dunia Asal Indonesia, Puspa Dewi Bagi Rahasia Sehat dan Cantik, Penasaran?

“Pemerintah telah melakukan kajian-kajian mendalam dan kita intensifkan studinya dalam 3 tahun terakhir ini. Hasil kajian-kajian tersebut menyimpulkan bahwa lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur,” kata Jokowi.

Lalu, bagaimana profil Kabupaten Penajam Paser Utara, sebagai salah satu calon lokasi ibu kota baru dari Negara Kesatuan Republik Indonesia?

Secara administratif, Kabupaten Penajam Paser Utara terletak Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di antara Kabupaten Pasir, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kertanegara, dan Kota Balikpapan.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik tahun 2018, Kabupaten yang dipimpin oleh Bupati Abdul Gafur Masud ini memiliki wilayah seluas 3.333,06 kilometer persegi, terdiri dari 3.060,82 km persegi wilayah daratan, dan 272,24 km persegi wilayah lautan. Kabupaten ini terdiri dari 4 kecamatan yakni Babulu, Waru, Penajam, dan Sepaku.

Jumlah penduduknya sebanyak 157.711 jiwa, dengan dominasi penduduk laki-laki sejumlah 82.431 jiwa.

Mayoritas dari penduduknya beragama Islam, sebagian yang lain adalah Katolik dan Kristen.

Mereka bekerja di berbagai bidang, seperti pertanian, konstruksi, dan perdagangan.

Untuk kondisi infrastruktur jalan sebagai pendukung transportasi darat di sana, berdasarkan data BPS tahun 2017 sebagian besar masih berupa kerikil.

Sementara jalan yang berupa aspal jumlahnya lebih sedikit.

Sebelum Penajam Paser Utara diumumkan secara resmi sebagai salah lokasi Ibu Kota baru, Tribun Kaltim sempat melakukan wawancara ekslusif dengan Bupati Abdul Ghafur Masud.

Berikut petikannya.

Bagaimana anda membaca dinamika pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan, khususnya Kaltim?

Apalagi mengingat peluang Tahura Bukit Soeharto, Samboja Kutai Kartanegara semakin tertutup, seperti yang disampaikan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

"Untuk melihat momentum ini kita bersyukur apapun itu kami warga Kalimantan Timur. Tentunya juga masyarakat Penajam Paser Utara. Semua setuju pemindahan Ibu Kota ke PPU".

Pernahkah Bappenas melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemkab PPU terkait pemindahan Ibu Kota Indonesia?

"Melalui kajian Bappenas, kita dapat bocoran bahwa wilayah PPU berada di atas permukaan laut, sekitar 50 meter. Itu jadi suatu nilai tambah PPU. Apalagi PPU diapit kota besar, dan kabupaten. Memang kalau dilihat posisi, bahwa PPU di tengah-tengah. Di samping ada Balikpapan, Samarinda, Kubar, Kukar dan Paser."

"Maka ada kajian Bappenas, mereka menjelaskan juga, bahwa kota yang dibangun, bukan kota yang sudah ada. Kota yang belum ada. Palangkarya dicanangkan ibu kota oleh bapak bangsa Soekarno, tapi yang dibangun daerah yang diapit kota besar di Kalteng."

"Kalau dilihat posisi geografis, memang paling pas di PPU, dari segi aspek mana pun. Didukung dengan pelabuhan dan bandara yang ada di Balikpapan dan bandara di Samarinda."

Bagaimana kesiapan lahan apabila benar Penajam Paser Utara dijadikan Ibu Kota Baru RI?

"Lahan cukup luas. Makanya kalau Pak Presiden menunjuk PPU sebagai ibu kota kita siap. Hari ini ditunjuk, besok kita siapkan lahannya."

"Bapak presiden tunjuk, besok sudah siap. 1x24 jam. Sudah siap lahannya ini bukan mengada-ada tapi memang sudah ada lahannya."

"Mau dioptimalkan, Luas wilayah PPU itu sekitar 3.333 KM, ada berapa juta hektare. Yang diperlukan seratus ribu hektare. Kita tak muluk-muluk, kalau yang diperlukan 40 ribu kita siapin 40 ribu hektare. Kalau 100 ribu, kita siapin 100 ribu hektare."

"Makanya keyakinan saya, PPU ditunjuk, pokoknya 1x24 jam langsung bisa (lahan klir), apalagi ini untuk kepentingan negara, bukan daerah semata."

Bagaimana menjawab tantangan pembebasan lahannya, apakah Pemkab puna strategi khusus?

"Saya yakin sekali tak ada (masalah pembebasan lahan yang berlarut) karena tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokih politik, semua sangat mendukung. Bahkan mereka di sana ingin menghibahkan tanahnya, boleh juga, yang penting tanahya ( Ibu Kota ) terbangun di PPU."

Bagaimana dengan ketersediaan air di PPU, apakah bisa mencukupi kebutuhan yang diinginkan pemerintah dalam pembangunan kawasan IKN ( Ibu Kota Negara )?

"Kan, sumber air terbesar yang ingin dicanangkan pemerintah kemarin disebut Tebasabu, airnya itu dari PPU, meliputi Tenggarong, Samarinda, Balikpapan, Bontang."

"Airnya ini di musim kemarau bisa memenuhi kebutuhan pertanian. Saya rasa nanti ada kajian yang lebih profesional, lebih mendalam dari tim Bappenas."

IKN memerlukan kawasan dimana baik secara kultur dan budaya masyarakatnya mampu menerima kehadiran pendatang.

Bagaimana identifikasi penduduk di PPU, apakah memenuhi aspek heterogenitas?

"PPU yang sebenarnya jadi percontohan, karena transmigran terbesar di Kaltim ada di PPU. Penduduk transmigran 60 persen berasal dari Jawa, 35 persen Bugis atau Sulawesi, sisanya campuran. Mereka hidup aman. Dengan keanekaragaman itu kami bisa membuktikan PPU damai. Secure. Semua masyarakat welcome."

Nenek Tercantik di Dunia Asal Indonesia, Puspa Dewi Bagi Rahasia Sehat dan Cantik, Penasaran?

Suami Puput Nastiti Devi Ahok BTP Bagi Harta Ternyata Veronica Tan Hanya Dapat Segini Ini Rinciannya

RAMALAN ZODIAK SELASA 27 Agustus 2019 Scorpio dan Capricorn Alami Tekanan Kerja, Aries Kreatif

Apakah pernah melakukan pembicaraan khusus dengan Gubernur Kaltim, Isran Noor?

"Kalau khusus enggak, tapi beliau mengetahui kita semua berjuang, bagaimana IKN pindah ke Kaltim. Kita mengetahui daerah penyumbang APBN terbesar salah satunya kaltim. Sekitar Rp 500 sampai Rp 625 triliun per tahun. Feedback yang kembali ke kita hanya Rp 10 triliun, yang dibagi ke 10 kabupaten/kota."

"Kalau IKN pindah ke Kaltim, minimum keberkahan yang kita ambil, dari pembagian yang 10 persen itu, menjadi Rp 62 triliun, minumum Rp 50 triliun per rahun. Efeknya bukan hanya siapa (daerah) yang ditunjuk. Semua mendapat efek yang sangat positif untuk pembangunan di Kaltim."

Pernah dipanggil atau ditemui gubernur, kemudian membicarakan peluang lokasi Ibu Kota Baru RI di Penajam Paser Utara?

"Saya rasa bapak gubernur tak mau membeda-bedakan, memanggil ini, memanggil itu secara khusus. Semua masyarakat Kaltim dan kepala daerah, yakin saja, turut mendukung mempermudah."

"Bahkan gubernur bilang, bila pun tak di Kaltim (IKN) kita tetap mendukung, apa yang dinawacitakan bapak presiden. Kita wajib turut dukung sepenuhnya."(kompas.com/tribunwow.com/tribun kaltim)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul https://makassar.tribunnews.com/2019/08/27/lihat-video-tingkah-anies-baswedan-saat-ibu-kota-pindah-ke-kalimantan-timur-diumumkan-tuai-protes?page=all

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved