Cantiknya Agnez Mo Pakai Tenun Sumba bukan Tenun dari Jepara, Intip Videonya!

Cantiknya Agnez Mo Pakai Tenun Sumba bukan Tenun dari Jepara, Intip Videonya!

Penulis: Eflin Rote | Editor: Eflin Rote
KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES
Penyanyi Agnez Mo berpose seusai konferensi pers di Lucy in the Sky, SCBD, Jakarta, Kamis (26/10/2017). 

POS-KUPANG.COM - Penampilan Agnez Mo di panggung HUT SCTV ke-29 beberapa waktu lalu memang menarik banyak perhatian.

Agnez Mo yang selalu tampil enerjik, kali ini memukau penonton dengan gaya rambut ada cornrow dan gaya busananya.

Busana dan penampilan Agnez Mo kala itu menjadi perbincangan netizen.

Dengan gaya rambut yang tak biasa, Agnez Mo tampil dengan menggunakan dress tenun dari Sumba Timur.

Dilansir dari akun Instagram @levicobutik, Agnez Mo didaulat untuk menjadi penyanyi pembuka di panggung HUT SCTV ke-29.

Netizen pun langsung memberikan komentar terkait busana yang dikenakan Agnez Mo.

Kepo, 17 Pria Ini Pernah Dekat Dengan Artis Multi Talen Agnez Mo Alias Agnes Monica, Kamu Penasaran?

Netizen Bully Agnez Mo Mirip Driver Ojol, Mantan Daniel Mananta Balas dengan Ucapan Ini

Begini Jawaban Cinta Laura Saat Dibandingkan dengan Agnez Monica

Saat Tua Nanti, Begini Wajah Keriput Afgan, Agnez Mo dan Deddy Corbuzier Menurut Aplikasi

Agnez Mo kenakan tenun Sumba Timur
Agnez Mo kenakan tenun Sumba Timur (Instagram/@levicobutik)

Beragam komentar pujian pun disampaikan netizen.

@stincekristince: Bangga eee @agnezmo , thankyou so much kka udah pake tenun Sumba

@theronx5009: Wowww

@sallyyp_: LOVE 

@ayisusana: keren bunda

Sempat Dituduh Dijiplak

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Nasta'in, angkat bicara soal polemik tenun Troso.

Menurutnya, Troso tidak mengklaim motif tenun dari daerah lain.

Sementara terkait kesamaan motif, kata Nasta'in, sebenarnya tidak ada maksud untuk menjiplak.

Sebab perajin di Troso sudah jamak mendapat pesanan dari berbagai daerah di Indonesia.

Misalnya Bali, Sumba, atau Toraja.

Kontan, motif yang diproduksi perajin Troso menyesuaikan dengan motif daerah pemesan.

"Kami tidak pernah mengklaim motif dari Sumba.

Kalaupun ada pesanan daerah lain motifnya khas sana, ya namanya sesuai dengan daerah sana.

Misal tenun motif khas Toraja," kata Nasta'in kepada Tribun Jateng melalui sambungan telepon, Selasa (2/6/2019).

Nasta'in mengatakan, pemesan tenun ke perajin Troso datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Bahkan ada pemesan yang datang dari mancanegara.

Hal itu karena tingginya kuantitas produksi tenun asal Troso yang akhirnya banyak pemesan.

"Kalau Troso punya motif sendiri.

Sampai 100 lebih yang sudah tercatat di hak kekayaan intelektual," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jepara, Ratib Zaini berujar, pemasaran tenun yang diproduksi Troso menyasar ke berbagai wilayah di Indonesia.

Misalnya, pemasaran tersebut sudah sampai ke Bali, Sumba, Yogyakarta, dan Toraja.

"Bahkan ekspor juga ada," kata Ratib.

 Agnez Mo Masuk Kandidat Wanita Tercantik di Dunia, Siangannya Jennie Blackpink dan Park Shin Hye

 Ayu Ting Ting Kesal Saat Disinggung Soal Enji Baskoro, Belum Bisa Memaafkan?

 Ini 15 Nama Berpotensi Jadi Capres 2024 Menurut Denny JA Sebut , Ada Ridwal Kamil, Sandiaga dan AHY

 LSI Denny JA Sebut Ahok Bisa Jadi Kuda Hitam pada Pilpres 2024, Punya Efek Kejut

Kemudian, selain perajin, para penenun di Troso juga memiliki naluri bisnis yang cukup lincah.

Terbukti sampai saat ini tenun yang diproduksi di Troso sudah sampai ke beberapa wilayah Tanah Air.

"Jadi kalau bisnis sebisa mungkin menyesuaikan dengan daerah pasar.

Tapi kalau Troso setahu saya tidak pernah mengklaim, mereka punya motif sendiri.

Pesona Tenun Sumba
Pesona Tenun Sumba (ISTIMEWA)

Kalaupun ada kesamaan motif, secara cermat pasti ada bedanya," kata Ratib.

Belakangan tenun Troso mendapat perhatian dari berbagai pihak di Nusa Tenggara Timur karena dinilai menjiplak motif khas Sumba.

Hal itu terjadi setelah dua siswi SMK NU Banat Kudus mendesain busana dari kain tenun asal Troso.

Hasil desain mereka kemudian dipamerkan di Paris pada Desember 2018.

"Karena waktunya mepet, atas arahan pembimbing kami dari IFC (Indonesian Fashion Chamber) kami diberi arahan untuk mengangkat potensi sekitar Kudus.

Maka dipilihlah Troso," kata salah satu siswi SMK NU Banat, Farah Aurellia Majid.

Dipilihnya tenun Troso, katanya, hanya karena faktor geografis yang berdekatan dengan Kudus.

Apalagi Troso sudah sangat masyhur akan produksi tenunnya. 

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved