TERUNGKAP! Oknum TNI Pengucap Kata Rasis ke Mahasiswa Papua di Surabaya, Bagaimana Nasibnya?

TERUNGKAP! Oknum TNI pengucap kata rasis dan makian ke mahasiswa Papua di Surabaya, bagaimana nasibnya?

POS-KUPANG.COM/RYAN NONG 
Aksi mahasiswa Papua di depan Mapolda NTT Jalan Soeharto Naikoten Kota Kupang, Sabtu (24/8/2019) sore. 

"Metode mereka sama sekali tidak menunjukkan pembinaan teritorial."

"Putusan pencopotan jabatan, teguran, atau kurungan, semua akan ditentukan dalam proses hukum di peradilan militer," kata Imam.

Merujuk beberapa video yang direkam kelompok mahasiswa Papua dan LBH Surabaya, massa terus berada di depan asrama Kamasan hingga Jumat (16/08) malam lalu.

Saat itu, tiang bendera yang bengkok telah ditegakkan. Ormas dan warga setempat juga memasang bendera Merah Putih di tiang listrik depan asrama.

Dalam satu video mereka terdengar menyanyikan Indonesia Raya. Sementara pada video lain, mereka melontarkan kata-kata rasial dan mengancam penghuni asrama untuk keluar Surabaya.

Malam itu, kepolisian terlihat mengerahkan kendaraan taktis.

Sahura berkata, polisi juga membawa anjing pelacak.

Kepada pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/08) kemarin, Presiden Joko Widodo meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusut kasus rasial di depan asrama Kamasan.

Kondisi gedung DPRD Papua Barat yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/02/2019). Suasana Manokwari mulai kondusif pascaaksi kerusuhan akibat kemarahan atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.
Kondisi gedung DPRD Papua Barat yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/02/2019). Suasana Manokwari mulai kondusif pascaaksi kerusuhan akibat kemarahan atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang. (ANTARA FOTO/TOMI)

"Saya telah memerintahkan Kapolri menindak secara hukum tindakan diskriminasi ras dan etnis yang rasis secara tegas. Ini tolong digarisbawahi," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi itu keluar setelah Kapolda Polda Jawa Timur, Irjen Luki Hermawan, berjanji menyelidiki perkara itu bersama institusi terkait, salah satunya TNI.

Di sisi lain, Luki menyatakan pihaknya juga terus mengusut dugaan perusakan bendera.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun orang yang ditetapkan menjadi tersangka dalam dua perkara itu.(*)

* 3 cara jitu Presiden Jokowi tuntaskan masalah diskriminasi Ras dan Etnis yang Rasis, tegas sekali kata-katanya

POS-KUPANG.COM - 3 cara jitu Presiden Jokowi tuntaskan masalah diskriminasi Ras dan Etnis yang Rasis, tegas sekali kata-katanya.

Kasus mahasiswa Papua di Surabaya menjadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini di Indonesia.

Bagaimana tidak, kasus itu adalah kasus Diskriminasi Ras dan Etnis dan akhirnya meluas menjadi kerusuhan di wilayah Timur Indonesia.

Bersyukur kita memiliki Presiden Jokowi yang begitu cepat berpikir dan bertindak untuk mengatasi agar masalah itu tak meluas ke daerah lainnya.

Ada tiga cara jitu Presiden Jokowi yang dilakukannya untuk bisa segera mengatasi masalah itu.

1. Meminta Maaf

Sesaat setelah terjadi kasus terhadap mahasiswa asal papua di Surabaya, Jokowi langsung tampil dan melayangkan permintaan maaf kepada semua pihak, khususnya kepada masyarakat Papua. 

2. Perintahkan Kapolri

Presiden Jokowi perintahkan Kapolri untuk bisa mengusut tuntas pelaku Diskriminasi Ras, Etnis terhadap mahasiswa di Surabaya.

3. Mengundang dan bertemu tokoh asal Papua

Presiden Jokowi akan mengundang tokoh Papua ke istana untuk berbicara tentang kesejahteraan di tanah Papua.

Belum lama ini Presiden Jokowi muncul ke publik dan menyampaikan sikapnya untuk bisa mengatasi kasus mahasiswa Papua di Surabaya:

Video berdurasi 1.27 menit Presiden Jokowi menyampaikan hal-hal strategis untuk mengatasi masalah itu. 

"Bapak ibu sudara-saudara sebangsa dan setanah air, saya terus mengikuti perkembangan yang ada di tanah Papua. Dan Alhamdulillah, situasi sudah berjalan normal kembali," kata Presiden Jokowi.

"Permintaan maaf sudah dilakukan dan ini menunjukan kebesaran hati kita bersama untuk saling menghormati, untuk saling menghargai sebagai saudara sebangsa dan setanah air," kata Presiden Jokowi.

"Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri untuk menindak secara hukum tindakan diskrimansi ras dan etnik yang rasis secara tegas ini. Tolong ini digaris bawahi," tambah Presiden Jokowi.

"Dan minggu depan saya juga akan mengundang tokoh dari Papua dan Papua Barat, baik tokoh adat tokoh masyarakat, tokoh agama untuk datang ke Istana berbicara masalah percepatan kesejahteraan di tanah Papua," kata Presiden Jokowi. (*)

Artikel ini telah tayang di Gridhot.id dengan judul Terekam Kamera, Oknum Mayor TNI yang Ucapkan Kata-kata Rasis di Depan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Nasibnya di Ujung Tanduk, Peradilan Militer dan Pencopotan Jabatan Menanti Dirinya

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Oknum TNI Yang Ucapkan Kata Rasis ke Mahasiswa Papua Terekam Kamera, Kini Nasibnya di Ujung Tanduk, https://aceh.tribunnews.com/2019/08/25/oknum-tni-yang-ucapkan-kata-rasis-ke-mahasiswa-papua-terekam-kamera-kini-nasibnya-di-ujung-tanduk?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved