Cegah Terorisme di Daerah, Ini yang Dilakukan BNPT dan FKPT NTT

Untuk mencegah Terorisme di daerah, ini yang dilakukan BNPT dan FKPT NTT

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Foto bersama dalam Rembuk Aparatur Kelurahan dan Desa tentang Literasi Informasi di Hotel On The Rock Jln Timor Raya Km. 2 Kelapa Lima, Kota Kupang pada Kamis (22/8/2019) pagi. 

Untuk mencegah Terorisme di daerah, ini yang dilakukan BNPT dan FKPT NTT

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Guna mencegah menyebarnya terorisme hingga ke daerah, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme ( FKPT) Provinsi NTT menggelar Rembuk Aparatur Kelurahan dan Desa tentang Literasi Informasi.

Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel On The Rock Jln Timor Raya Km. 2 Kelapa Lima, Kota Kupang pada Kamis (22/8/2019) pagi.

Pagar Polsek Batu Putih Ambruk Diseruduk Bus Malindo

Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah lurah di Kota Kupang bersama para babinkamtibmas, babinsa dan awak media serta perwakilan TNI-POLRI.

Selain itu, hadir pula Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi NTT, Dr. Maria Theresia Geme, SH., MH dan perwakilan Kesbangpol NTT.

Ketua FKPT Provinsi NTT, Dra Sisilia Sona kepada POS-KUPANG.COM di sela-sela kegiatan mengatakan, kegiatan tersebut dapat terselenggara berkat kolaborasi kerja erja sama antara BNPT dan FKPT Provinsi NTT.

Pemda Sumba Timur Belum Ada Anggaran Perbaiki Pagar Tembok Lapangan Rihi Eti Prailiu yang Roboh

Sesilia menjelaskan, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membangun pemahaman yang benar terkait paham radikalisme dan terorisme.

Dari kegiatan tersebut, secara tegas mengungkapkan bahwa Provinsi NTT menolak masuknya paham-paham yang mengancam kebersamaan dan persatuan kita NTT.

"Dari kegiatan ini, Kami berharap ada langkah maju di mana kami tidak mau ada yang mengganggu kebersamaan kita sebagai saudara," tambahnya.

Para peserta kegiatan merupakan elemen masyarakat yang paling dekat dengan masyarakat, sehingga diharapkan kerja kolaborasi antar elemen untuk menangkal masuknya paham radikalisme dan terorisme di Provinsi NTT.

"Melalui mereka yang hadir di hari ini, di mana menjadi ujung tombak paling bawah dan jika mereka berkolaborasi dengan baik antara lurah, babinkamtibmas dan babinsa, saya yakin kita bisa menangkal masuknya paham-paham tersebut ke NTT," jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan testimoni dari mereka yang sebelumnya terpapar paham radikal dan sadar secara penuh untuk kembali berpegang pada ideologi bangsa Indonesia yakni Pancasila.

"Hari ini, ada testimoni, yang sebelumnya belum terpapar dan terpapar lalu dia sadar dengan penuh dengan ideologi Pancasila dan akan dijelaskan secara gamblang mereka yang terpapar, lalu sadar dan kembali ke pangkuan ibu Pertiwi," ungkapnya.

Selain itu, dihadirkan juga narasumber dari media massa yang menjelaskan bagaimana peranan media dalam memberikan pemahaman yang baik bagi pembaca atau masyarakat terkait radikalisme dan terorisme.

"Selain itu, ada juga narasumber dari tokoh media yang di mana aspek media massa juga berperan untuk membangun pemahaman yang baik sehingga kita ambil tema kegiatan Saring Sebelum Sharing," katanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved