Renungan Harian Protestan Senin 12 Agustus 2019, 'Jangan Ajar Ikan Memanjat dan Kera Menyelam'

Renungan Harian Protestan Senin 12 Agustus 2019, 'Jangan Ajar Ikan Memanjat dan Kera Menyelam'

Editor: Eflin Rote
Dok Pribadi/Mesakh A.P. Dethan
Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA 

Renungan Harian Kristen Protestan
Selasa 12 Agustus 2019
Oleh: Pendeta Dr. Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA

--

Temukan Potensi Anak, Ibarat Jangan Ajar Ikan Memanjat dan Kera Menyelam!

Apakah ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi orang jahat? Saya kira tidak. Dan apakah ada orang tua yang membuang anaknya, kalau anak itu “otaknya bodoh”? Saya kira juga tidak. 

Apakah ada orang tua yang bangga kalau anaknya berhasil. Saya yakin pasti ada. Malahan banyak orang tua yang saking bangganya cerita pada semua sahabatnya dan bahkan bila perlu muat di status media sosial seperti FB, Instagram, Twitter, etc.

Bagaimanakah sesungguhnya yang akan kita lakukan, jika tanpa kita ingini memiliki anak yang menurut orang lain, menurut para guru dan teman-teman di sekolahnya “dianggap bodoh”.

Jika kita mengalami ini, maka kita bisa belajar dari kisah ini.

Alkisah ada sebuah keluarga kecil di Milan, Ohio Amerika Serikat. Peristiwa ini terjadi ratusn  tahun yang lalu. Keluarga kecil adalah keluarga Edison, yang mempunyai seorang anak lelaki kecil yang bernama Thomas Alva Edison (11 Februari 1847-18 Oktober 1931) yang selalu mendapat nilai buruk di sekolahnya.

Ia sering diolok oleh temanya dan dihukum oleh gurunya. Bukan karena sering terlambat masuk di kelas, tetapi karena ia tidak mampu mengikuti pelajaran di kelas sebagaimana anak-anak normal lainnya. Hampir semua nilai pelajarannya adalah buruk. Ia menjadi bulan-bulanan bully di kelasnya.

Para gurunya juga bukan hanya capai menghukumnya, tetapi juga sudah kehabisan akal untuk bagaimana membuatnya “cerdas” menurut ukuran kelas pendidikan waktu itu.

Apakah orang tuanya turut menghukum? Tidak! Apakah orang tuanya turut menghinanya? Tidak juga! Apakah orang tuanya menyesal dan mengeluh pada Tuhan karena memberikan anak yang bodoh dan membuat malu? Sama sekali tidak! 

Mereka sepakat mengeluarkannya dari sekolah dan ibunya sendiri yang akan mengajarkannya di rumahnya. Praktis Edison junior ini hanya bersekolah di pendidikan formal selama 3 bulan sejak dia memasuki pendidikan dasar.

Siapa sangka anak keluarga Edison yang dianggap bodoh ini justru mengharumkan nama keuarga dan penemuan-penemuanya memberi manfaat bagi banyak orang di seluruh dunia. Salah satu penemuannnya bisa kita nikmati saat ini: lampu pijar. Siapa lagi kalau bukan Thomas Alva Edison.

Seluruh kota-kota di dunia bisa terang karena penemuan dan inspirasi dari Edison. Ia juga yang menemukan pita rekaman suara,  film dan berbagai-bagai penemuan lainnya.

Sepanjang hidupnya malah dikenal sebagai seorang penemu hebat sepanjang sejarah dunia, karena memiliki 1093 hak paten di USA dan 2332 hak paten di seluruh dunia. Luar biasa!

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved