Kisah Anak Piatu dari Solok Selatan Jadi Lulusan Terbaik Akpol 2019, Bangga Ajak Ayah ke Istana.
Ini kisah Anak Piatu dari Solok Selatan Jadi Lulusan Terbaik Akpol 2019, Bangga Ajak Ayah ke Istana
Kisah Anak Piatu dari Solok Selatan Jadi Lulusan Terbaik Akpol 2019, Bangga Ajak Ayah ke Istana
POS-KUPANG.COM- Ini kisah anak piatu dari Solok Selatan jadi lulusan terbaik Akpol 2019, Bangga ajak Ayah ke istana
"Mudah-mudahan Idris dalam bertugas selalu istiqomah kepada Allah SWT," kata Dasrial setelah melihat Presiden Jokowi menyematkan penghargaan Adhi Makayasa kepada Muhammad Idris (23), anak laki-lakinya.
Muhammad Idris adalah lulusan terbaik Akademi Polisi tahun 2019 asal Jorong Mudiak Lawe, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan.
Kabupaten Solok Selatan merupakan satu diantara tiga daerah tertinggal di Sumatera Barat selain Kabupaten Mentawai dan Pasaman Barat.
Idris berhasil menjadi Taruna Akademi Kepolisian ( Akpol) terbaik tahun 2019. Taruna kelahiran 8 Juli 1996 itu berhasil lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,54 .
Empat penghargaan sekaligus disabetnya yaitu Adhi Makayasa, Ati Tanggon Emas, Ati Trengginas Perak dan Ati Tangkas Perak.
• Ini yang Perlu Anda Tahu Bila Ingin Masuk Akpol, Hati-hati yang Suka Aneh di Medsos
"Tentunya perasaan saya ketika menjadi yang terbaik di Akademi Kepolisian bangga, terharu, senang dan menurut saya ini juga sebuah amanah agar bisa menjadi awal untuk lebih baik ke depannya," kata Idris kepada wartawan usai upacara pelantikan.
Saat dilantik sebagai Perwira Polri, Idris didampingi ayahnya, Dasrial, seorang petani dan guru ngaji di Desa Mudiak Lawe, kecamatan Sungai Pagu, Solok Selatan, Sumatra Barat.
"Peran dari keluarga alhamdulilah. Setiap kali ayah selalu bilang, beliau selalu mendoakan anaknya yang terbaik dan setiap (saya) cuti beliau juga membuat masakan khas padang. Dan, motivasi beliau ketika Idris pesiar pun, pada saat telepon beliau selalu bilang, 'tetap berdoa nak, jangan tinggalkan ibadah'," kata Idris, Selasa (16/7/2019).
Ayah Idris, Dasrial saat dihubungi Kompas.com Rabu (10/7/2019) bercerita saat lulus MAN, anaknya berencana melanjutkan kuliah perguruan tinggi.
"Waktu kecil, Idris bercita-cita sebagai dokter. Tapi cita-cita itu tinggal impian saja. Dia malah menjadi polisi," kata Dasrial.
• Selain Saiful yang Tetipu Rp 600 Juta, Ada Juga Calon Taruna Akpol Nekat Ubah Nilai di Ijazah SMA
Idris kemudian mengikuti arahan kakak perempuannya untuk ikut tes Akpol dengan alasan jika masuk Akpol tidak ada biaya yang dikeluarkan karena ditanggung pemerintah.
Padahal saat itu Idris sudah mengikuti bimbingan belajar.
Idris pun bertekad lulus menjadi taruna Akpol supaya tidak memberatkan orangtuanya, karena Dasrial hanyalah seorang petani yang juga menjadi guru mengaji untuk mencari tambahan belanja.