Rawan Kebakaran Pemkot Kupang Bentuk Tim Gerak Cepat Kebakaran
Kota Kupang merupakan salah satu wilayah dengan potensi kebakaran yang cukup tinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ini yang dilakukan Pemkot Kupang
Penulis: Ryan Nong | Editor: Adiana Ahmad
Rawan Kebakaran Pemkot Kupang Bentuk Tim Gerak Cepat Kebakaran
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Wilayah Kota Kupang merupakan salah satu wilayah dengan potensi kebakaran yang cukup tinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sebagai salah satu kota yang merupakan kota rawan bencana, kini Pemerintah Kota Kupang sedang dalam upaya dan tahapan menuju kota tangguh bencana. Kota tangguh tersebut memiliki kemampuan untuk pulih dari bencana lebih cepat dari seharusnya.
Untuk menangani secara cepat dan sistematis potensi bahaya kebakaran, pemerintah berencana akan membentuk tim gerak cepat penanggulangan kebakaran.
"Nanti di Kupang kita ada tim gerak cepat penanggulangan kebakaran," ungkap Wakil Walikota Kupang dr Hermanus Man saat membuka Lokakarya Uji Coba indikator Kota tangguh bencana di Kota Kupang di Hotel Aston Kupang pada Senin (5/8/2019) pagi.
Tim gerak cepat penanggulangan kebakaran itu jelas dr Herman Man, akan menjadi tim terpadu yang menanggulangi kebakaran yang terjadi di Kota Kupang.
• Nyalakan Lilin saat Mati Lampu, Warga Tangerang Tewas Terbakar, Ini Kronologinya
Ia mengatakan, tim tersebut akan terdiri dari Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Polisi Pamong Praja (Pol PP) dan Dinas Kesehatan Kota Kupang. Dan ketiga instansi ini harus bergerak bersama saat terjadi kebakaran.
Ia mencontohkan, jika terjadi kebakaran di satu lokasi atau wilayah maka pada saat pertama tim ini harus langsung turun ke tempat kejadian. Personil Damkar akan memadamkan api, personil Pol PP akan menjaga dan mengatur keamanan serta personil Dinas Kesehatan akan menangani kesehatan korban.
• Rocky Gerung Hingga Dahnil Azhar Simanjuntak Angkat Bicara Soal Listrik Padam
Dalam Lokakarya yang diikuti oleh Pemerintah Kota melalui dinas teknis terkait, LSM yang tergabung dalam Program Partner for Resilience (PFR) serta perwakilan tokoh agama dan media, peserta memberi masukan dan merumuskan berbagai poin yang akan menjadi indikator kota tangguh bencana baik secara lokal maupun nasional.
Lokakarya tersebut juga dihadiri oleh Development Consultant PFR Chasan Ascholani dan tim Karina Yogyakarta. (*)