Pemkab Belu Terus Menata Potensi Wisata
pengembangan potensi pariwisata sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Belu yang dijabarkan melalui rencana kegiatan di dinas teknis.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Pemkab Belu Terus Menata Potensi Wisata
POS-KUPANG.COM| ATAMBUA--Pemerintah Kabupaten Belu terus menata semua potensi wisata di daerah tersebut. Penataan obyek wisata ini untuk menambah daya tarik sekaligus menarik minat wisatawan agar berkunjung ke obyek wisata dimaksud.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu, Remigius Asa, S.H kepada Pos Kupang.Com saat ditemui, Kamis (1/8/2019).
Menurut Remi demikian ia disapa, pengembangan potensi pariwisata sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Belu yang dijabarkan melalui rencana kegiatan di dinas teknis.
Selama ini, perhatian pemerintah dalam mengembankan potensi pariwisata terus bergerak maju, baik pengembangan potensi wisata alam, budaya, religi maupun wisata buatan.
Keseriusan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata ini diimbangi dengan pengalokasian anggaran setiap tahun baik dari Dana Alokasi Khusus (DAK) mupaun Dana Alokasi Umum ( DAU).
Setiap tahun pemerintah mengelontorkan anggaran untuk pengembangan pariwisata di Belu berkisar ratusan juta.
Pemerintah tidak mengelola sendiri potensi wisata karena sesuai ketentuan, pengembangan pariwista dapat dilakukan oleh tiga komponen yakni, pemerintah sebagai liding sektor, swasta dan masyarakat.
Masyarakat juga diberi ruang untuk dapat mengelolanya sendiri seperti wisata budaya kampung adat.
Menurut Remi, tahun 2019 Pemerintah membangun taman wisata rohani di Teluk Gurita yang lebih populernya pembangunan patung. Ini merupakan pengembangan wisata buatan.
Kemudian, penataan embung Sirani dan Rotiklot.
Meski kedua potensi ini memiliki fungsi utama untuk ketersedian air baku namun bisa ditata lagi menjadi potensi wisata buatan yang menarik wisatawan.

Untuk wisata budaya, pemerintah terus menata kampung-kampung adat beserta rumah adatnya.
Pemerintah sedang mengusulkan penataan kampung adat Matabesi dan tiga rumah adat di Jenilu yakni rumah adat suku Kaliduk.

Sedangkan wisata alam yang menjadi perhatian pemerintah adalah kolam susu, pantai teluk gurita, pantai Afui, kolam air tawar di Ainiba dan padang fulan fehan.
