Masuk Tahun Ajaran Baru 2019, Pendidikan Jadi Komponen Utama Dorong Inflasi

angka inflasi tersebut cukup terkendali sehingga perlu dijaga dengan menjaga ketersediaan pangan.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
Pos Kupang/Hermina Pello
Kepala BPS NTT, Maritje Pattiwaellapia 

Masuk Tahun Ajaran Baru, Pendidikan Jadi Komponen Utama Dorong Inflasi

POS-KUPANG. COM | KUPANG -- Bulan ini BPS provinsi NTT kembali menggelar pertemuan rutin Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan di Aula Kantor BPS NTT, Kamis (1/8/2019).

Hadir pada pertemuan ini Deputi Kepala Perwakilan BI NTT, Muhammad Syahrial dan Kepala Badan Kesbangpol Linmas NTT, Yohana Lisapaly, dan pejabat lainnya.

Kepala BPS NTT, Ny Maritje Pattiwaellapia, menyampaikan perkembangan harga secara umum di Juli 2019 menunjukkan bahwa ada beberapa komponen pengeluaran yang mengalami kenaikan. Oleh karena itu mendorong NTT mengalami inflasi 0,21 persen di Juli 2019.

Persetanse tersebut masih lebih rendah dari nasional yang mengalami inflasi 0,31 persen.

Ia menjelaskan inflasi 0,21 persen ini dipicu oleh komponen pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 1,85 persen.

Hal ini dikatakannya, karena pada triwulan II atau Juli merupakan momen masuk tahun ajaran baru

 Selain itu juga komponen pengeluaran sekolah mengalami kenaikan, misalnya uang sekolah naik, buku pelajaran, bimbingan belajar juga naik dan secara nasional pun naik.

Kemudian diikuti dengan kompomen sandang, seperti pakaian seragam.

"Dimana di bulan Juli mendapatkan gaji 13 yang bisa dipakai untuk belanja pakaian," tuturnya.

Selanjutnya, kata Ny Maritje komponen kesehatan menduduki urutan ketiga 0,21 persen, transpor, komunikasi dan jasa keuangan transportasi mengalami inflasi 0,20 persen dan kelompok makanan jadi 0,06 persen.

Dikatakannya, pada Juli 2018 baik Provinsi maupun kota Kupang mengalami deflasi. Sedangkan kota Maumere alami inflasi. Namun di tahun ini Provinsi NTT dan Kota Kupang terjadi inflasi dan Kota Maumere alami deflasi.

Dijelaskannya inflasi dan deflasi terjadi karena beberapa hal yaitu musim, ketersediaan pangan serta kebijakan pemerintah.

Menurutnya, angka inflasi tersebut cukup terkendali sehingga perlu dijaga dengan menjaga ketersediaan pangan.

Sedangkan pemicu deflasi 0,19 persen di kota Maumere adalah karena turunnya indeks harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan sebesar 1,00 persen diikuti oleh kelompok perumahan sebesar 0,01 persen.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved