Kejadian Mengerikan, Anak TK Tewas Terjepit Gerbang Otomatis di Sekolahnya, Simak Keterangan Polisi

Syakira, anak TK di Bandung mengalami kejadian mengerikan. Murid PGRA Al Haq Margahayu, Kabupaten Bandung itu harus meninggal dunia setelah terjepit

Editor: Ferry Ndoen
Tribun Jabar
Nasib pilu Syakira anak TK di Bandung yang terjepit gerbang sekolah. 

POS KUPANG.COM - - Syakira, anak TK di Bandung mengalami kejadian mengerikan. Murid PGRA Al Haq Margahayu, Kabupaten Bandung itu harus meninggal dunia setelah terjepit gerbang otomatis di sekolahnya. Saat kejadian, Selasa (30/7/2019), Syakira diduga tengah asyik bermain.

Anak TK itu bermain dulu saat pulang sekolah, sekitar pukul 11.00 WIB. Kala itu, ia main di sekitar gerbang otomatis di sekolahnya.

Sebagai informasi, sekolah tersebut merupakan lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama.

Di antara PGRA dan MI, ada gerbang otomatis yang menghubungkan sekolah tersebut.

Gerbang tersebut pun bisa pula menghubungan ke MTs.

Gerbang otomatis itu tingginya sekitar tiga meter.

Tekad Djanur, Pelatih Persebaya Surabaya Patahkan Rekor Negatif saat Hadapi Mutiara Hitam Persipura

Head To Head, Lima Fakta Persib Bandung Tak Pernah Unggul vs Bhayangkara FC

Kemudian, gerbang krem itu panjangnya sekitar empat meter.

Tombol gerbang otomatis itu terletak di sekitar MTs dan MA.

Kabarnya, gerbang tersebut baru dipasang pihak sekolah baru-baru ini.

Namun, kini justru ada kejadian tak terduga di tempat terpasangnya gerbang tersebut.

Syakira yang asyik bermain diduga terjepit gerbang otomatis itu.

Kemudian, anak TK itu dibawa ke Rumah Sakit Sulaeman Margahayu.

Namun, ia tak selamat. Syakira meninggal dunia.

Kejadian terjepitnya Syakira itu disebut terekam melalui CCTV.

Pihak kepolisian pun buka suara terkait kejadian tersebut.

"Kejadian tersebut memang ada, kejadiannya di Margahayu," kata Kasatreskrim Polres Bandung AKP Firman Taufik kepada wartawan Tribun Jabar.

Menurutnya, berdasarkan pantauan CCTV, kejadian itu merupakan musibah.

"Hasil pantauan CCTV, itu bukan menjadi sebuah kesalahan tapi menjadi musibah," ujarnya.

Sementara itu pihak keluarga Syakira disebut menganggap kejadian yang menimpa Syakira hingga meninggal sebagai musibah.

"Pihak keluarga pun sudah merasa itu menjadi musibah, anak dari keluarga menjadi korban terjepit di pintu gerbang sekolah tersebut," katanya.

Di sisi lain, pihak Kementrian Agama Kabupaten Bandung kini tengah mencari informasi terkait kronologi kejadian tersebut.

"Kami cari informasi dulu, kami kan berjenjang infomasinya, kami ke Ketua Forumnya dulu (Forum PGRA Kabupaten Bandung). Kami cari kronologi dulu," ujar Humas Kementerian Agama Kabupaten Bandung Ahmad Suhaeri. (*)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved