Berita Pendidikan
Ubah Sampah Jadi Produk Berharga Ini Yang Dilakukan FST Undana Kupang
Fakultas Sains dan Tehnik (FST) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menggelar pameran berbagai hasil karya mahasiswa.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Fakultas Sains dan Tehnik (FST) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menggelar pameran berbagai hasil karya mahasiswa.
Pameran tersebut digelar selama dua hari, Kamis (18/7/2019) hingga Jumat (19/7/2019) di halaman Kantor FST.
Berbagai hasil karya yang dipamerkan bermacam-macam. Ada hasil olahan sampah plastik berupa pavin, kursi, miniatur rumah gedung dan aksesoris dengan motif tenun.
• Kejari Gandeng Pelindo III Waingapu Gelar Khitanan Massal
Kursi roda disabilitas dari pipa paralon, dan fotografi. Di bidang kuliner, ada olahan kelor berupa jus dan roti.
FST juga melibatkan para pelaku usaha dari luar seperti meubel dan kuliner.
Disaksikan Pos Kupang kegiatan tersebut berlangsung ramai.
Para pengunjung terlihat antusias dan menikmati pameran tersebut, karena hasil karya mahasiswa tersebut tergolong unik lagi menarik.
Ketua panitia yang juga dosen Teknik Mesin dan Kepala Laboratoriu Teknik Mesin, Ben Vasco Tarigan, mengatakan, kegiatan pameran tersebut rutin diadakan sekali setahun.
Menurutnya, selalu ada hal-hal baru di setiap perhelatan pameran, karena mahasiswa sangat kreatif.
• Tayang Perdana, Inilah 5 Alasan Kalian Wajib Nonton Drama Korea Rookie Historian Goo Hae Ryung
Ia mengatakan, tujuan dari pameran tersebut yaitu mendorong mahasiswa lebih kreatif dan berinovasi, agar ketika terjun ke masyarakat atau dunia kerja siap dan berani untuk berwirausaha.
"Selama ini orang hanya mau menjadi PNS, akibatnya banyak pengangguran justru datang dari para sarjana bahkan S2," ungkapnya.
Dikatakannya, sebelum pameran, mahasiswa FST diberi waktu selama dua minggu untuk mengerjakan dan mempersiapkan hasil karya mereka untuk dipamerkan.
"Kami melakukan persiapan secara serius agar tidak asal memamerkan tetapi memerhatikan kualitas dan unsur estetika," ungkapnya.
Pameran tersebut, katanya, juga melibatkan pelaku usaha dari luar agar terjadi pertukaran pengetahuan atau pengalaman.
• Tinggal di Gubuk Reyot, Janda dan Duda Disabilitas tidak Dapat Bantuan BSPS 2019
Para mahasiswa bisa berbagi pengetahuan mereka sekaligus menimba pengalaman dari para pelaku usaha.
"Kami ingin mendorong mereka agar menjadi wirausaha dan tidak hanya berharap menjadi PNS," ungkapnya.
Mahasiwa semester VI FST, Jhoni Taopan, pembuat kursi roda disabilitas dari pipa paralon, mengatakan, pengerjaan kursi roda tersebut memakan waktu kurang lebih satu minggu yang doa kerjakan di sela-sela kesibukan kuliah.
"Kalau hanya fokus kerja kursi ini saja, yah waktunya tidak sampai seminggu," ungkapnya.
• V BTS Akhirnya Ungkap Identitas Wanita Misterius yang Makan Bersamanya 2 Tahun Lalu ARMY Kepo
Johni mengatakan senang dan antusias mengikuti pameran. Menurutnya, sangat positif dan memacu kreativitas mahasiswa.
Dia berharap ke depan pameran di FST Undana terus dikembangkan dan dikemas lebih meriah dan menarik lagi.
Sementara itu, mahasiswa FST lainnya, Ricky San, pembuat pavin dari sampah plastik menuturkan dirinya memiliki hobi mengutak-atik batang bekas atau sampah termasuk sampah plastik.
Dia mengatakan, pembuatan pavin membutuhkan keseriusan karena melewati beberapa tahap, mulai dari mencari sampah plastik lalu dicairkan dan bentuk.
"Sebenarnya bukan hanya pavin yang bisa kita hasilkan, banyak macam, tergantung kita mau membentuknya menjadi seperti apa. Nah di situlah kreativitas dituntut," ungkapnya.
Ia berharap mahasiswa FST bisa menghasilkan lebih banyak hasil karya yang lebih menarik dan bisa masuk ke dunia pasar. (*)