Tinggal di Gubuk Reyot, Janda dan Duda Disabilitas tidak Dapat Bantuan BSPS 2019
Paulus Daud mengakui kalau para warganya ini tidak mendapatkan bantuan BSPS karena tidak bisa swadaya.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Tinggal di Gubuk Reyot, Janda dan Duda Disabilitas tidak Dapat Bantuan BSPS 2019
POS-KUPANG.COM I OELAMASI--Ibarat kata pepatah "Sudah jatuh tertimpa tangga pula" rupanya sangat pas dialami janda dan duda disabilitas di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Pasalnya, sudah tinggal di gubuk reyot, tapi mereka tidak mendapat bantuan rumah dari pemerintah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2019.
Kondisi ini setidaknya dialami janda, Meri Bentura dan beberapa janda lainnya juga duda disabilitas seperti Mias Henuk dan beberapa warga lainnya.
Antoneta Mamo (65), janda yang berdomisili di Desa Oebelo, kepada Wartawan, Sabtu (20/7/2019) menilai bantuan rumah BSPS diduga tebangpilih.
Selama ini dia menghuni rumah beratap daun gewang berlantai tanah dengan ukuran 2 x 3 meter. Dengan kondisi rumah yang ada, malah oleh pemerintah desa tidak bisa diakomodir menerima bantuan itu.
Pemerintah desa dan fasilitator bantuan menilai dirinya tidak mampu swadaya meskipun memenuhi syarat menerima bantuan rumah dari pemerintah.
"Beta punya rumah kondisinya memprihatinkan tapi pemerintah bilang beta sonde mampu swadaya jadi beta sonde dapat," ujar Antoneta Mamo dengan dialek Kupang.
Kondisi yang sama bukan cuma dialami Antoneta Mamo tapi juga puluhan warga lain. Warga yang memiliki rumah daun berlantai tanah, berukuran 2 x 3 metee di Dusun III, Desa Oebelo, juga tidak mendapatkan bantuan perumahan. Salah satunya, Herman Tenis.
Herman Tenis menetap di wilayah ini sejak 2008. Dirinya memiliki 3 orang anak. Tetangganyapun senasib dengan dirinya, tidak mendapatkan bantuan perumahan walau kondisi sangat memprihatinkan.
"Rumah di sebelah saya ada bapak Herman Selan, di depan rumah saya, rumah milik Godlif Tenis dan rumah milik, Yakobus Poli.Kami warga RT 09/ RW 05, Dusun 3, Desa Oebelo. Ketong semua sonde dapat, karena petugas bilang kami tidak punya tanah. Padahal pemilik tanah sudah ijinkan kami untuk bangun, " jelas Herman Tenis diamini warga lainnya.
Hal yang samapun dialami Janda Mery Bentura. Dirinya menyebut kalau Kepala Desa diduga pilih kasih soal bantuan rumah. Dirinya menyebut bahwa di wilayah ini ada beberapa janda yang tidak menerima bantuan BSPS.
"Beta (Mery Bentura, Red), Mama Antoneta Mamo umur 67tahun tinggal di rumah ukuran 2x 2 meter. Oma Sofia Kiki Lani umur 75 Tahun, Mama Agustina Kiki Menda umur 65 Tahun.Tapi kami semua sonde dapat. Warga lain yang masih muda malah dapat," ujar Mery Bentura.
Malahan, lanjut Bentura, Mias Henuk warga Dusun 3, yang merupakan duda dan kakinya pincang juga tidak mendapatkan bantuan rumah program BSPS.
Kepala Desa Oebelo, Paulus Daud mengakui kalau para warganya ini tidak mendapatkan bantuan BSPS karena tidak bisa swadaya.
Alasannya karena bantuan BSPS itu diberikan jika warga harus bisa swadaya. Sedangkan untuk warga seperti Herman Tenis, tidak punya lahan sendiri sebagai syarat penerima bantuan.
Kondisi seperti inipun dialami warga di Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kupang Timur.Martinus Woda warga setempat masih bertahan tinggal di rumah reyot dalam kondisi miring.
Sudah bertahun-tahun kondisi tersebut, tetapi tidak ada bantuan perumahan dari Pemerintah Kabupaten Kupang.
• Kadis LH Manggarai : Kalau Ada Persoalan Sampah, Langsung Hubungi Saya Saja
• Hari Ini Ada Kapal Pelni Menuju ke Makassar, Simak!
• Hari Ini Ada Pelayaran Kapal Feri ke Larantuka, Ini Jadwalnya!
• Anda Perokok? Sebaiknya Jangan Merokok di Dalam Rumah, Bisa Picu Penyakit Ini
"Dari kelurahan datang foto terus. Bilang mau dapat bantuan rumah, tapi sampai sekarang juga saya tidak dapat. Saya lihat yang lain dapat," katanya.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong)