PAMI NTT lakukan Survei Pola Asuh Ibu di Desa Oebatu

ibu balita di Desa Oebatu yang mengalami stunting sesuai dengan data yang diperoleh dari Puskesmas Batutua.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
PAMI
Anggota PAMI NTT saat melakukan survei Pola Asuh Ibu di Desa Oebatu, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao. 

PAMI NTT lakukan Survei Pola Asuh Ibu di Desa Oebatu

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pergerakan Anggota Muda IAKMI (PAMI) NTT mengadakan kegiatan Survei Pola Asuh Ibu di Desa Oebatu, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao.

Survei ini dilakukan selama empat hari yakni pada 15-18 Juli 2019. survei ini merupakan salah satu bentuk kegiatan dari PAMI Tour yang bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab stunting dari segi Pola Asuh Ibu.

Kegiatan ini melibatkan 61 responden yakni ibu balita di Desa Oebatu yang mengalami stunting sesuai dengan data yang diperoleh dari Puskesmas Batutua.

Hasil survei menunjukkan bahwa Pemberian ASI Eksklusif menjadi salah satu penyebab stunting di Desa Oebatu dengan jumlah ibu balita gizi buruk yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 59 responden dan 2 responden yang memberikan ASI Eksklusif.

Ketua PAMI NTT, Wilibaldus Siga mengatakan, survei ini merupakan salah satu cara yang dipakai untuk mengetahui salah satu penyebab stunting di Desa Oebatu.

"Survei ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan petugas Puskesmas Batutua dan Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao dalam membuat program mengatasi stunting," katanya dalam siaran pers yang diterima POS-KUPANG.COM, Sabtu (20/7/2019) pagi.

Sementara itu, Ketua Panitia PAMI Tour, Yohanes Bedan mengapresiasi kinerja panitia pelaksana yang sudah menyukseskan kegiatan ini.

"Melalui Kegiatan ini, seluruh panitia dapat belajar secara langsung mengenai cara melakukan survei di lapangan," jelas Bedan.

Kepala Desa Oebatu, Jonathan Abraham memberikan apresiasi kegiatan yang telah dilakukan PAMI NTT untuk membantu mengatasi masalah stunting di Desa Oebatu.

"Kebetulan stunting di desa ini termasuk yang tertinggi di Kecamatan Rote Barat Daya dan masuk 5 besar di Kabupaten Rote Ndao, dengan adanya kegiatan ini bisa membantu kami untuk mengatasi masalah stunting," ungkapnya.

Jonathan mengaku, pihaknya akan bekerja sama dengan puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao untuk melakukan monitoring ke dusun-dusun dalam menanggulangi stunting yang ada.

Hal ini diharapkan dapat mengurangi angka stunting di wilayahnya. "Semoga dapat berkurang," ujarnya.

Pimpinan DPRD NTT Tidak Intervensi Hasil Seleksi Anggota KIP NTT

Ubah Sampah Jadi Produk Berharga Ini Yang Dilakukan FST Undana Kupang

Selanjutnya, hasil kegiatan Survei Pola Asuh Ibu ini akan disampaikan pada masyarakat di Desa Oebatu dalam kegiatan mini lokakarya yang akan dilaksanakan di di Kantor Desa Oebatu.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved