Gempa Bali
GEMPA BALI! Peristiwa Aneh Terjadi Sehari Sebelum Gempa, Wargapun Ramai-Ramai Lakukan Hal Ini
Ribuan Ikan Lemuru meloncat ke arah Pantai Canggu Bali, warga ramai-ramai menangkap ikan tersebut. Fenomena ini menjadi viral di medsos.
POS-KUPANG.COM - GEMPA BALI! Peristiwa Aneh Terjadi Sehari Sebelum Gempa, Wargapun Ramai-Ramai Lakukan Hal Ini
Peristiwa aneh terjadi sehari sebelum gempa bali bermagnitudo 5,8 SR melanda pada Selasa (16/7/2019) sekitar pukul 09.00 WITA.
Gempa tersebut menyebabkan kerusakan bangunan di sejumlah tempat.
Gapura, kantor pemerintahan, pertokoan, dan bangunan sekolah mengalami kerusakan.
Kabupaten Jembrana, Bali menjadi pusat gempa bali yang dikoreksi menjadi magnitudo 5,8.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Rahmat Triyono mengatakan, gempa susulan ini terjadi dengan besaran magnitudo berbeda-beda.
"Hingga pukul 10.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan 9 kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitude terbesar 3,2 dan magnitude terkecil 2,4," kata Rahmat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/7/2019) pagi.
Pusat gempa berlokasi di laut berjarak 80 kilometer arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, dengan kedalaman 104 kilometer.
Rahmat menjelaskan, gempa bumi terjadi karena adanya aktivitas subduksi Lempeng Indonesia-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault)," ujar dia.
Satu hari sebelum gempa mengguncang Bali, kejadian aneh di Pantai Canggu, Kabupaten Badung, Bali, Senin (15/7/2019).
Ribuan ikan lemuru tiba-tiba naik ke darat.
Bangunan tembok batu bata Pura Agung Lokananta di Denpasar berserakan setelah diguncang gempa berkekuatan 5,8 SR, Selasa (16/7/2019) (Tribun Bali/Rizal Fanany)
Ikan tersebut meloncat ke arah pantai dan dengan mudah ditangkap warga.
Fenomena tidak biasa ini disambut warga, yang ramai-ramai menangkap ikan tersebut.
Warga pada malam itu berteriak kegirangan mengambil ikan tersebut.
Ternyata, tanpa diduga, ribuan ikan meloncat ke darat itu seakan menjadi tanda bakal terjadi gempa.
Netizen mengaku pernah mengalami kejadian serupa saat gempa Aceh 2004 lalu.
Video yang diunggah Yuni Rusmini direspon netizen dengan beragam komentar.
Aden I'l Al-Fahretzhi
Biasanya tanda2 mw gempa dan sunami
Ryo Van Houthen
Paginya tadi gempa.... Karena binatang lebih sensitif dengan alam
Erna Wati
Ini kejadian sama seperti ditempat kami dulu di aceh,,,,pagi2 sebelum gempa banyak sekali ikan terdampar ditepi laut,,,,keluarga kami yg ditepi laut memungut ikan2 itu,,,tak lama terjadi gempa yg sangat dasyat dan disusul tsunami,,,,,,
Ve
Ikan itu terbawa ombak biasanya penyebab terdamparnya ikan kecil ini akibat kekurangan oksigen di dalam air dikarenakan
beberapa hal seperti kenaikan temperatur, bloming alga atau bahkan karena parasit juga bisa karena kelimpahan ikan, itulah gunanya dibuatkan terumbu” karang dr kapal yang ditenggelamkan
Di kalsel di pelabuhan tempat saya kerja juga sering terjadi di musim” tertentu.
Kalo di banjarmasin kebanyakan ikan bawal laut yang terdampar.
Genteng berserakan di halaman SDN 1 Ungasan akibat gempa yang terjadi pagi tadi, Selasa (16/7/2019)
Peristiwa aneh ini menjadi viral di media sosial.
Dalam unggahannya @tohir menyebut "ada kejadian fenomena alam sebelum gempa terjadi, tepatnya tadi malam ada ribuan ikan di Pantai Batu No Long Bali, Senin Malam 15 Juli 2019."
Dikutip dari Kompas.com, tim Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana Daerah Bali yang berada di bawah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membenarkan peristiwa tersebut.
"Betul, betul (mengenai kebenaran video). Itu fenomena tumen. Jarang-jarang terjadi yang seperti itu," ujar Tim Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana Daerah Bali Nyoman Parwata ketika dihubungi Kompas.com, Selasa.
Ia mengatakan, fenomena semacam ini pernah terjadi usai Bali diguncang gempa.
"Memang sih pengalaman sehabis gempa ada air pasang surut, ikan itu seperti itu. Tapi semalam kan tidak terjadi gempa. Hanya pagi tadi (terjadi gempa)," lanjutnya.
Nyoman berharap masyarakat tetap tenang dan tak mengaitkan dengan peristiwa kebencanaan sebelum ada kajian yang mendalam.
Tidak Berpotensi Tsunami
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui siaran pers pada Selasa (16/7/2019) mengatakan, gempa bumi yang mengguncang Jawa- Bali-Nusa Tenggara yang terjadi pada Selasa pagi merupakan gempa berkedalaman menengah.
Hal ini diketahui dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter.
Tampak bahwa gempa berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault)," kata Triyono.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 6 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 5,8.
Episenter gempa terletak di koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT atau tepatnya berlokasi di laut di jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, di kedalaman 104 kilometer.
Petugas Satpol PP mengamati bangunan Padmasana Pura Agung Lokanatha ,Lumintang,Denpasar berserakan setelah diguncang gempa berkekuatan 5,8 SR, Selasa (16/7/2019).
Guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di daerah Badung V MMI, Nusa Dua IV-V MMI, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat IV MMI, Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara III MMI, Jember, Lumajang II-III MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Gempa 4.5 SR Terjadi di Sumba
Gempa berkekuatan magnitudo 4.5 skala richter (SR) barusan mengguncang wilayah Barat Daya Kodi, Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, NTT, Selasa (16/7/2019) pagi.
Hal itu berdasarkan laporan informasi gempa bumi dari pihak BMKG melalui Stasiun Geofisika Waingapu yang dikirim di group WatsApp Info BMKG Sumba, Selasa (16/7/2019) pagi.
Berdasarkan laporan informasi tersebut menjelaskan gempa bumi itu terjadi pada pukul 09:42:04 WIB dengan lokasi jarak 66 Km Barat Daya Kodi, Sumba Barat Daya, NTT.
Gempa bumi itu dilaporkan sesuai rekaman BMKG dengan kedalaman 11 Km.
"Info Gempa Mag:4.5 SR, 16-Jul-19 09:42:04 WIB, Lok:10.08 LS,118.64 BT (66 km BaratDaya KODI-SUMBABARATDAYA-NTT), Kedlmn:11 Km ::BMKG-PGR III,"tulis BMKG di group WatsApp itu. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo/Kompas.com )