Hari BPRS Nasional Akan Digelar di Denpasar
Kehadiran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ternyata memiliki penetrasi yang lebih baik
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Adiana Ahmad
Hari BPRS Nasional Akan Digelar di Denpasar
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG.COM | KUPANG- Kehadiran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang menyediakan produk keuangan yang serupa dengan Bank konvensional lain ternyata memiliki penetrasi yang lebih baik dibandingkan dengan perbankan lain khususnya untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Seiring dengan persaingan dunia perbankan yang kian ketat, BPR - BPRS
sepertinya tidak akan luntur serta masih menjadi salah satu perbankan yang diminati masyarakat.
Karakteristik BPR - BPRS yang memiliki kemudahan dalam penyaluran kredit dan keunikan dalam menghimpun dana masyarakat dibandingkan dengan bank konvensional lain menjadi daya tarik
tersendiri, sehingga BPR – BPRS masih diminati.
Industri BPR - BPRS yang terus mengalami pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa jangkauan
pelayanan BPR - BPRS semakin luas dan keberadaan BPR - BPRS semakin dibutuhkan oleh masyarakat, walaupun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri BPR - BPRS telah dan akan terus mengalami perubahan yang sangat cepat seperti perkembangan teknologi informasi,
pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan mikro baru, perubahan tingkat pendapatan masyarakat, perkembangan perekonomian dan tuntutan pelayanan perbankan yang lebih baik dari masyarakat, sehingga BPR - BPRS dihadapkan dengan persaingan yang lebih kompetitif khususnya dalam
melayani UMKM.
• OJK Cabut Izin Usaha Salah Satu BPR
Manajer BPR Sari Dinas Kencana, Ketut, kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (14/7/2019), menjelaskan hal tersebut terlihat dari hasil kinerja pada April tahun 2019, Aset Industri BPR tumbuh sebesar 7,52% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 137 triliun.
Pertumbuhan tersebut ditopang karena tumbuhnya penyaluran kredit yang dilakukan oleh Industri BPR yaitu mencapai Rp 103 triliun atau tumbuh sebesar 10,84% dibandingkan posisi setahun sebelumnya.
Sebagai lembaga intermediasi, BPR juga mampu menghimpun dana masyarakat dengan baik. Hal ini terlihat dari jumlah Dana Masyarakat yang dihimpun dari sisi deposito maupun tabungan masing-masing tumbuh sebesar 7,39% dan 8,39% menjadi Rp 64 triliun untuk deposito dan Rp 29 triliun untuk
tabungan.
• Kopi Mane Kerjasama dengan STAR Investment NZ Ltd di Pacific Exposition 2019
Selain itu, lanjutnya, hal yang menggembirakan Jumlah nasabah yang dilayani mencapai 17,9 juta rekening, nasabah tersebut didominasi oleh penabung sebanyak 13,5 juta rekening dan rata – rata jumlah tabungannya sebesar Rp 2 juta.
Sedangkan nasabah debitur sebanyak 3,8 juta rekening dan rata – rata pinjamannya adalah Rp 27 juta. Hal ini tentunya mencerminkan, Industri BPR – BPRS memang hadir untuk melayani masyarakat kecil dan pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia.
Walaupun demikian, tingkat pengenalan masyarakat terhadap BPR - BPRS masih dirasakan sangat kurang dan terkesan di masyarakat BPR-BPRS hanya untuk meminjam uang.
Untuk itu, Perlu adanya sebuah momentum untuk meningkatkan awareness dan pemahaman masyarakat terhadap Perbankan khususnya Industri BPR – BPRS. Sehingga penting dan strategis menyelenggarakan kegiatan Hari BPR – BPRS Nasional.
• Sambut Hari Bhakti Adhyaksa ke-59, Kejari Sumba Timur Gelar Birds Competition
Tujuan hari BPR – BPRS, untuk meningkatkan pemahaman (awareness) dan penerimaan masyarakat umum, regulator dan pemerintah terhadap keberadaan BPR - BPRS di seluruh Indonesia.
Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Memperkuat Branding positif BPR - BPRS di mata masyarakat sehingga mendorong minat masyarakat untuk menggunakan jasa dan produk BPR – BPRS.