Berita Populer

BERITA POPULER: Buaya Raksasa Serang Ternak di NTT, Ustadz Yusuf Mansur Disindir & Cut Mini Berduka

BERITA POPULER: Buaya Raksasa Serang Ternak di NTT Ustadz Yusuf Mansur Disindir & Cut Mini Berduka.

Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI
BERITA POPULER: Buaya Raksasa Serang Ternak di NTT Ustadz Yusuf Mansur Disindir & Cut Mini Berduka. 

BERITA POPULER: Buaya Raksasa Serang Ternak di NTT Ustadz Yusuf Mansur Disindir & Cut Mini Berduka.

POS-KUPANG.COM -  BERITA POPULER: Buaya Raksasa Serang Ternak di NTT Ustadz Yusuf Mansur Disindir & Cut Mini Berduka

Berita populer Senin 1 Juli 2019.

Berita populer Senin 1 JUli 2019 meliputi Buaya raksasa di NT yang menyerang hewan.

Ada juga Ustadz Yusuf Mansur yang amsih saja mendapat sidniran netizen terkait pilpres yang sudah usai ini.

Dan yang terakhir ada kabar duka dari artis senior tanah air Cut Mini.

Berikut ulasan lengkapnya:

1. Buaya Raksasa Serang Ternak Warga, Diduga Ada 13 Ekor, Baru 3 yang Tertangkap, Ini Penampakan Buaya Raksasa Itu

Seekor buaya raksasa diamankan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT.

Hewan buas, buaya raksasa ini ditangkap setelah memangsa hewan ternak warga di Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT.

Hewan buaya raksasa berjenis kelamin jantan ini memiliki panjang 4.58 meter dan diameter 80 Cm.

Selama ini, buaya raksasa tersebut merupakan penghuni muara sungai Desa Soliu.

"Jadi, di sana kan ada muara sungai dan buaya sudah memangsa ternak warga seperti babi," ujar Kepala BBKSDA NTT, Ir. Timbul Batubara, M.Si melalui Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BBKSDANTT, Wantoko.

Usai mendapatkan informasi tersebut, lanjut Wantoko, pihaknya segera mengirim satu Wildlife Rescue Unit (WRU) untuk terjun ke lokasi dan mengevakuasi buaya itu.

"Jadi informasi dari masyarakat dan kami kirimkan tim WRU ke sana, buaya itu sebelumnya telah diamankan oleh masyarakat Desa Soliu," katanya.

Tim yang bergerak dari desa Soliu pada Sabtu malam pukul 24.00 Wita tiba di kantor BBKSDA NTT pada Minggu pagi pukul 08.00 Wita.

Selanjutnya, buaya berukuran besar tersebut akan ditampung sementara di kandang penampungan BBKSDA NTT.

"Untuk sementara kami akan amankan di kandang kami. Dan sudah ada beberapa ekor yang kami amankan di kandang tampung kami, sambil mencari pihak ketiga dalam hal ini penangkar yang bisa menampung atau menjadikan sebagai indukannya," jelasnya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat NTT yang bermukim di area pinggir pantai maupun area muara pantai untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.

Soal Jiplak Tenun Ikat, Wayan Darmawa : Cukup Berdampak Bagi Pariwisata

35 Personel Polres Ngada Terima Kenaikan Pangkat

Leo Diaz Senang Anaknya Diterima di SMA Negeri 1 Kefamenanu

"Diharapkan waspada karena di bagian muara pantai merupakan habitat dari buaya rawa dan ketika aktivitas di muara sungai atau pesisir pantai tidak boleh sendiri," katanya.

Apabila terdapat konflik antara buaya atau pun buaya yang masuk ke area pemukiman masyarakat, pihaknya mengimbau masyarakat untuk segera menghubungi BBKSDA NTT.

"Apabila ada konflik atau didapati buaya masuk dalam area pemukiman segera menghubungi kami untuk segera kami evakuasi," katanya.

Arjun Jerat Buaya Raksasa

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengamankan seekor buaya dari Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT.

Buaya itu dijerat seorang warga desa itu bernama Arjun, lalu ditolong warga untuk diikat.

 Selanjutnya pihak BBKSDA NTT menjemput buaya yang diikat warga di kawasan Pustu Naus untuk dibawa ke Kupang.

Salah satu warga Kecamatan Amfoang, Paul Elik kepada POS KUPANG.COM, Minggu (30/6/2019) menuturkan, dirinya belum mengetahui secara pasti kapan buaya itu ditangkap di Naus. Dirinya mendapat informasi bahwa penangkapan itu tanggal 27 Juni dimana berat buaya sekitar 300 kilogram.

"Ada seorang pria bernama Arjun yang menjerat buaya itu, lalu ramai ditolong oleh warga Naus. Kemudian buaya itu  diikat dekat Pustu Naus, lalu dijemput oleh BKSDA Prov. NTT. Soal kapan ditangkap di Muara Naus memang saya belum dapat informasi yang pasti, tapi buayanya sudah di Kupang," jelas Paul.

Dijelaskannya, buaya itu ditangkap di muara di Naus,  Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut.

Menurut informasi ada 13 ekor pada lokasi yang bersangkutan  tapi baru dapat ditangkap 3 ekor.

"Tahun lalu seorang anak dari orangtua bermarga Tiknaidi menjadi korban keganasan reptil tersebut  ketika pergi memancing bersama bapaknya. Ia tak dapat diselamatkan. Hingga kini peristiwa itu masih menyisahkan kengerian pada masyarakat di sekitar lokasi Muara Naus tersebut," jelas Paul.

Camat Takari, Yulius Taklal ketika dihubungi mengenai informasi penangkapan buaya di wilayahnya mengatakan bahwa tidak ada buaya ditangkap di Takari. Buaya itu, jelas Yulius ditangkap diAmfoang Barat Laut dan diamankan BKSDA NTT.

"Berita vidEo yang tersebar bahwa ditangkap di Tarus itu tidak benar. Buaya itu ditangkap di Amfoang Barat Laut kemudian BKSDA NTT amankan. Kebetulan mereka pulang lalu singgah di Pasar Seribu, Tarus dan jadi tontonan warga lalu seolah-olah ditangkap di Tarus, padahal bukan," jelas Yulius.

Kini Dirawat di Kandang BBKSDA

Tim Unit Penanganan Satwa (UPS) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT yang dipimpin oleh Paulus Robinson P. Kama, SP., mengevakuasi seekor buaya berukuran besar di Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT, Minggu (30/6/2019).

Laporan yang diterima POS-KUPANG.COM dari BBKSDA ProvinsiNTT, Senin (1/7/2019) buaya tersebut merupakan buaya terbesar yang pernah ditangani oleh Tim UPS BBKSDA NTT.

Saat ini buaya jantan dengan panjang tubuh 4,58 meter dan lebar tubuh 80 cm itu tengah mendapat perawatan di kandang transit, Kantor Seksi Konservasi Wilayah II, Jl. Perintis Kemerdekaan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Pantauan POS-KUPANG.COM, di kandang transit, buaya tersebut mengalami luka pada bagian kepala/leher dan mulut.

Untuk sementara buaya tersebut dirawat di kandang transit sambil menunggu adanya Lembaga konservasi yang berminat menampung buaya utk digunakan sebagai indukan (pada penangkaran satwa).

Informasi awal adanya konflik buaya-manusia bersumber dari masyarakat yang disampaikan oleh Kapospol Soliu (Bapak Eris) dan diterima admin "Hallo BBKSDA NTT", Sabtu (29/6/2019) pukul 16.30 WITA, bahwa ada seekor buaya yg sangat besar dan menakutkan di desa Soliu Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang.

Menindaklanjuti informasi tersebut sebagaimana arahan Kepala Balai Besar KSDA NTT, Ir Timbul Batubara, MSi, Tim Unit Penanganan Satwa (UPS) BBKSDA NTT yang dipimpin oleh Paulus Robinson P. Kama, SP., langsung bergerak cepat menuju lokasi.

Tim UPS BBKSDA tiba di Lokasi pada pukul 24.00 WITA dan segera melakukan penanganan terhadap buaya tersebut. Data dan informasi sebelumnya yang telah dihimpun Tim UPS BBKSDA NTTdari warga bahwa buaya tersebut telah menyerang dan memangsa ternak warga.

Proses penanganan buaya tersebut cukup dramatis karena buaya tersebut berukuran besar dengan ukuran panjang tubuh 4,58 meter dan lebar tubuh 80 Cm.

Namun berkat kerjasama tim dan warga serta didukung oleh anggota pospol, pemerintah kecamatan serta warga masyarakat desa Soliu akhirnya buaya tersebut dapat dievakuasi ke kandang transit di kantor Seksi konservasi wilayah II.

Berikut penampakan buaya raksasa yang berhasil dijerat warga bernama Arjun ini:

(POS-KUPANG.COM/Laus Markus Goti/Edy Hayong)

2. Pilpres Telah Usai, Tapi IGUstadz Yusuf Mansur Masih Banjir Nyinyiran, Begini Reaksinya!

Pilpres 2019 telah usai, KPU telah menetapkan Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2019-2024 yakni pasangan Joko Widodo (Jokowi ) dan KH Maruf Amin.

Namun, meski Pilpres 2019 telah usai, dan kubu O2 PrabowoSubianto-Sandiaga Uno telah menyatakan menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), namun suasana 'ketidakterimaan' masih terasa.

MK pada 27 Juni 2019 lalu memutuskan menolak semua gugatan yang diajukan Tim Kuasa Hukum 02 yang menyatakan adanya kecurangan dalam Pilpres 2019.

Prabowo sendiri pun telah menyatakan menghormati keputusan ini.

Meski telah kelar, tetapi imbasnya belum juga reda, setidaknya itulah yang tampak di akun sosial media instagramUstadz Yusuf Mansur.

Cari Pasangan Kawin, Seekor Komodo Malah Masuk ke Toilet Warga, Berhasil Dievakuasi BBKSDA

60 Jemaat Ikut Jambore PAR VI Klasis Kupang Tengah di Bilamun

Akun instagram Ustadz Yusuf Mansur masih saja dibanjiri komentar-komentar nyinyir.

Sebagaimana diketahui, pada Pilpres 2019 lalu,Ustadz Yusuf Mansur berada di barisan Jokowi-KH Maruf Amin bersama-sama dengan Tuan Guru Bajang (TGB).

Semenjak berada di barisan Jokowi-KH Maruf Amin ini, komentar-komentar nyinyir mewarnai akun instagram Ustadz Yusuf Mansur.

Komentar nyinyiran itu hampir mewarnai setiap unggahan yang dilakukan Ustadz Yusuf Mansur.

Bahkan, beberapa komentar nyinyiran juga ada yang diunggah olehUstadz Yusuf Mansur dalam akun instagramnya.

Namun, beberapa Netizen juga menanggapi agar tetap sabar.

Berikut sejumlah komentar nyinyir yang ditujukan kepadaUstadz Yusuf Mansur:

gandhygabo
Jgn diam lihat kebatilan disekitar ustad..bukankan sama2 berdosa..melihat kezaliman dan kebohongan tp kita cuma diem aja walau punya kuasa utk melawan?

rindang_mk
Mereka menjauh masih ada saya kok ustad @yusufmansurnew

kpj_supergentengjatiwangi
*COPET PUN MERASA MENANG & MERASA DIBELA OLEH TUHAN* *=================*
*_Alkisah, ada copet di terminal kereta berjumlah 5 orang._*
Yang pertama *_bertugas mencopet_*, yang kedua *_bertugas menerima hasil copetan,_* yang ketiga *_bertugas membully korban_*, yang keempat *_bertugas memprovokasi_* dan yang kelima *_bertugas menjadi juru damai._*
2. Saat kecopetan, si korban *sudah berhasil memegang tangan orang yg mengambil HP di saku celananya*. _Tapi HP sdh dialihkan ke teman pencopet yang kedua._
3. Korban berdebat dengan copet. Tapi *copet bilang "mana buktinya"*
4. Copet ketiga bilang setengah berbisik, sok akrab, *"Hati hati lho, kamu jangan asal tuduh ya"*
5. Copet keempat menimpali dan bilang, *"jangan ngotot kalau tidak ada bukti, nanti malah kamu yang diteriakin maling"*
6. Copet kelima bilang, *_"sudah sudah jangan ribut di terminal_*, malu sama yang lain, kita kan sama-sama penumpang, senasib, Ikhlasin saja, mungkin belum rejeki kamu. Nanti beli aja lagi yang lebih bagus, kalau rejeki tidak kemana atau *_jangan2 kamu kurang sedekah_*..
7. *Si korban menyerah, dia pikir semua berjalan normal saja*. _Dia gak tahu siapa mereka. *Padahal mereka berlima bersekongkol.*_
8. Ke 5 *_pencopet lega, telah didapatkan hasil usahanya dan mereka pun gembira dan menganggap Tuhan pun telah merestuinya._*

irfannugroho2
Tetap semangat pak ustad

agusorangdepok
Sabar aja tad...walaupun banyak yg nyinyir...Ustadz lebih tau ilmu'a...

titinpurnaningsih
Sedih rasanya saat ustadz difitnah dan terus ada celah berfikiran negatif. Sampe ada yg rumpi dingrup pengajian Bakal jadi menteri agama. Doain ustadz makin sabar dan semakin bermanfaat menebar kebaikan untuk orang banyak...

taufiqbboyfansclub
Enak jd orang kaya ya stadz

itemutlak
SABARIN ,, KALO TERNYATA GAK DI ANGKAT MENTRI STADZ .. BAE BAE PAYTREN DI TARIK CHINA

ridwan.erawan
Selamat sore tadz @yusufmansurnew assalamualaikum, ini adalah resiko pilihan politik, smoga kita semua bisa dengan bijak menyikapi masalah" yang ada hari ini dan ke depan nya, semoga kita tidak lupa akan tetap pada pendirian agama kita, agama tidak butuh untuk di jaga, tapi umat yang butuh untuk menjaga nama baik agama, selemah" nya iman seseorang itu saat melihat kedzaliman yaitu dengan hati nya tidak suka, saya yakin ustadz juga tidak suka, tapi sebaik" nya kita harus mencari tahu dulu perkara yang sebetul nya mungkin itu yang sedang d lakukan ustadz

nyaknyeaisyah
Sudah-sudah saudaraku, netizen yang paling cakep sedunia seakhirat .. jangan naik tensi, duduk dan istighfar. Coba bicarakan baik-baik semua pasti ada jalan keluar, insyaa Allah.

msglow_agenresmi
Setiap ketikan jari jempol akan di hisab kelak.. semangat ustad @yusufmansurnew

msglow_agenresmi
Jangan sampe kita yang rugi..orang yang punya masalah..kita yang dot dosa krn jempol salah komen..naudzubillah

agus_wuri
Ya begini nih kalau rezim berkuasa islam di injak injak diam aja

4ranueve
Lagi pengen ngumpulin orang2 yg ga pernah tukeran pahala sama dosa ketika maen sosmed @arham_reigns

Tapi Ustadz Yusuf Mansur menanggapi tenang semua cemoohan dan nyinyiran padanya.

Seperti yang disampaikannya dalam unggahan berikut ini:

Beda Pilihan Pilpres dengan Kakak

Perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, rupanya masih terasa.

Setidaknya itulah yang bisa diketahui dari unggahanUstadz Yusuf Mansur atau yang biasa disapa UYM di akun Instagram miliknya, @yusufmansurnew.

Ia mengunggah foto dirinya sedang berdua dengan abangnya sendri, Haji Indra.

Keduanya terlihat menunjukkan sinbol jari yang selama ini dipakai untuk mewakili pilihan Capres 01 dan 02.

Dalam hal ini berupa salam dua jari dan jempol.

"Abang saya. Abang sendiri. Haji Indra. HappyBareng," tulisUstadz Yusuf Mansur.

Postingan ini pun mendapatkan tanggapan dari netizen.

@cambodiana.arifian21: Walaupun beda pilihan,tetapi tidak akur.mantap tadz

@iyach90: Ustad , nanti jangan main pilpres2 lagi yaa,, ga tega lihat ustad di bully gara2 beda pilihan.

@subagya99: Saya pengikut adiknya aja. Lebih adem..

@gie_wicaksono: Tetap ikuti kata Ulama UAS dan UAH??....

@gan_jar: Biar apa jarinya? Udahan

@komentbad_ina: Ustadz bisanya bikin sensasi..

@euislisyati: Tad kenapa beda jari nya sm in aj biar kompak

@fatwaxdh: Itu maksudnya abang pak Ustad suka NIKE !!! Jangan dikit2 politik ??

@ssuranto083: Mantap walopun beda pilihan tetap akur bersatu

@abdurahman.affandy: Lebih suka abangnya ane mh ustadz??

@enoooe: Assalamualaikum tad, saya ingin bertanya mohon DIJAWAB?? bagaimana hukum org yg korupsi itu? Atau org yg menggelapkan dana. Terimakasih wassalam.

@yogi_kharisma88: Dapet kursi apa bang dari jkw?

@fthaql1210: Hari gini masih aja mainan pistol aer wkwkwk. (*)

3. INNALILLAHI, Kabar Duka Datang dariCut Mini, Pemain Catatan Si Boy & Arisan, Selamat Jalan Mas

INNALILLAHI, Kabar Duka Datang dariCut Mini, Pemain Catatan Si Boy & Arisan, Selamat Jalan Mas

Kabar Duka kembali menyelimuti dunia perfilman Indonesia. Poduser film sekaligus direktur Perum Produksi Film Negara ( PFN), Muhammad Abduh Aziz, meninggal dunia pada Minggu (30/6/2019).

Kabar Duka atau berita duka itu dibenarkan oleh penulis naskah sekaligus rekan mendiang Abduh, Salman Aristo.

"Benar (meninggal dunia)," kata Salman saat dihubungi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (1/7/2019).

Salman mengatakan, serangan jantung menjadi penyebab Abduh mengembuskan napas terakhirnya pada usia 51 tahun.

"Yang gue tahu serangan jantung. Dan dikebumikan pagi ini," sambungnya.

Rencananya, jenazah akan dikebumikan di TPU Tanjung Barat, Jakarta Selatan, pukul 10.00 WIB.

Kabar Duka ini juga disampaikan Cut Mini, aktris Indonesia asal Aceh.

Cut Mini mengabarkan Kabar Duka meninggalnya Abduh ini dalam akun instagram @cutminiteo

Pada akun instagram tersebut, Cut Mini menceritakan bagaimana perkenalannya dengan Abduh, produser film sekaligus direkturPFN.

"Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un... Rasanya baru kemarin kita ketemu,membicarakan apa yang akan kita kerjakan selanjutnya..

Ternyata Allah berkehendak lain..

Deddy Corbuzier Masuk Agama Islam, Sudah Sunat? Ternyata Ini Faktanya! Pengakuan Gus Miftah

ZODIAK HARI INI! Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 2 Juli, Taurus Pragmatis, Gemini Terbukalah

Mas Abduh org yang baik sekali pertama kali saya berjumpa dan bekerja sama dengan mas Abduh ketika film PFN pertama di produksi, Ku Ambil Lagi Hati ku..

Walaupun baru pertama kali berjumpa tapi banyak cerita tentang awal kita bekerja sama..

Selamat jalan Mas Abduh...

Saya akan ingat semua kata2 Mas Abduh..

Min terus berkarya,dan gunakan Hati kamu selalu di saat berkarya," tulis Cut Mini.

Dari laman Koalisi Seni Indonesia, M Abduh Aziz tercatat sebagai ketua pengurus.

Ia juga aktif memproduksi film, terutama film pendek, feature, dan dokumenter.

Lulusan Jurusan Sejarah Universitas Indonesia ini juga seorang kritikus film dan kerap menjadi narasumber dalam berbagai lokakarya pengembangan film.

M Abduh Aziz, Direktur Utama Perum Produksi Film Negara, diabadikan pada acara FILARTC 2017 di Gedung PFN, Jakarta Timur, pada Kamis (30/3/2017). (Kompas.com/Ira Gita)

Sejumlah kompetisi film yang diadakan oleh badan perfilman swasta maupun pemerintah telah mempercayai Abduh sebagai anggota Dewan Juri.

Pada 2005-2011, ia menjadi konsultan di Metro TV untuk program Eagle Award Documentary Competition.

Ia pernah pula menjabat sebagai Board Director Jakarta Biennale 2011.

Abduh juga merupakan anggota Dewan Kesenian Jakarta (2006-2012) dan anggota Masyarakat Film Indonesia.

Pada 2011, ia berperan sebagai Ketua Panitia Festival Film Indonesia (FFI).

Sejak tahun 2016, Abduh menjabat sebagai Direktur Utama Perum Produksi Film Nasional (PFN).

Melalui posisinya di dalam BUMN tersebut, Abduh berupaya melakukan perubahan-perubahan signifikan dalam ekosistem perfilman nasional sebagai bagian dari ekosistem seni dan kebudayaan di Indonesia. 

Siapa Cut Mini?

Cut Mini (Tribunnews.com/Regina Kunthi Rosary)

Dikutip dari wikipedia, Cut Mini Theo biasa dipanggil Cut Mini lahir di Jakarta, 30 Desember 1973. Ia adalah seorang aktris dan pembawa acara berkebangsaan Indonesia.

Cut Mini mengawali kariernya sejak usia 15 tahun menjadi foto model sebuah majalah remaja.

Setelah itu putri pasangan alm T Usman Abdullah dan Cut Dermawan asal Aceh ini ditawari untuk bermain dalam sinetron "Catatan Si Boy".

Nama Cut Mini mulai dikenal saat dirinya menjadi model video klip penyanyi Andre Hehanusa.

Saat dirinya akan menapaki dunia pembawa acara, tawaran datang dari negara tetangga.

Selama 9 bulan, Cut Mini di Malaysia dikontrak sebuah rumah produksi yang bekerja sama dengan TV3 untuk berperan di beberapa sinetron yang dibintangi 7 pemain dari 7 negara di antaranya Brunei, India, Singapura, Malaysia, Vietnam.

Sekembalinya ke Indonesia, Cut Mini mulai dekat dengan P Project yang kemudian memopulerkan bahasa melayu versinya.

Kedekatannya dengan P Project memberi jalan bagi Cut Mini yang akhirnya ditawari oleh sebuah stasiun televisi membuat acara komedi bertajuk "Sang Prabu".

Dalam acara tersebut Cut Mini mendapat peran sebagai orang Melayu. Dari situ pulalah Cut Mini akhirnya mendapatkan image komedian.

Bungsu dari 7 bersaudara ini juga masih aktif sebagai pembawa acara, acara yang pernah dipandunya antara lain, Telkomania dan Berita Selebritis (Betis).

Sejumlah sinetron yang pernah dibintanginya yaitu “Kejarlah Daku Kau Kutangkap”, “Gara-Gara Inul”, “Kiri Istri Kanan Mertua”, “Olga”, dan “Permata Hati”.

Film pertama yang dibintangi lulusan Sastra Jepang ini adalah "Arisan" pada tahun 2003.

Dari film tersebut, pemilik postur 165 cm dengan berat 50 kg ini terangkat namanya.

Arisan menempatkan Cut Mini sebagai nominasi sebagai aktris terbaik di berbagai perhargaan film di Indonesia, berperan sebagai seorang istri yang terobsesi memiliki anak di tengah kesibukan karier dan komunitas arisan.

Pada tahun 2011 Cut Mini berperan kembali untuk Arisan 2 dengan pengembagan karakter dan tokoh di sekuel arisan tersebut.

Pada tahun 2000, Cut Mini menikah dengan Muhamad Safril Sarwono atau bisa dipanggil Mago. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved