Bacaan Niat, Doa, dan Tata Cara, serta Keutamaan Sholat Tahajud sesuai Tuntutan Nabi Muhammad SAW
Bacaan Niat, Doa, dan Tata Cara, serta Keutamaan Sholat Tahajud sesuai Tuntutan Nabi Muhammad SAW
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Bebet I Hidayat
Hukum Sholat Tahajud
Hukum sholat tahajud adalah sunnah muakkadah. Yakni sunnah yang sangat dianjurkan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an mengenai sholat sunnah ini:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Israa’: 79)
Awalnya, sholat tahajud wajib bagi kaum muslimin. Setelah turun perintah sholat lima waktu, sholat ini menjadi sunnah muakkadah bagi kaum muslimin. Sedangkan khusus bagi Rasulullah, sholat ini hukumnya tetap wajib sehingga beliau tidak pernah meninggalkannya.
Waktu Sholat Tahajud
Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan setelah tidur. Waktunya terbentang mulai setelah isya’ hingga sebelum Subuh, dengan didahului tidur.
Dan waktu paling utamanya adalah di sepertiga malam yang terakhir.
Sholat tahajud kadang disebut sebagai qiyamul lail atau sholat lail. Namun tidak semua qiyamul lail atau sholat lail adalah sholat tahajud.
Jika seseorang melakukan sholat sunnah di malam hari sebelum tidur, masuk dalam kategori qiyamul lail atau sholat lail.
Disebut sholat tahajud jika didahului tidur.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tidur berbaring dalam bahasa Arab disebut hajada.
Jika Anda ingin bangun setelah berbaring, tambahkan ta’ di depannya, menjadi tahajada.
Jika Anda serius bangkit setelah berbaring itu, tambahkan tasydid menjadi tahajjada.